Jakarta, CNN Indonesia —
Platform streaming video YouTube akan memberikan tanda untuk dokter terpercaya demi meningkatkan kualitas informasi kesehatan dan mengurangi hoaks.
Pada Kamis (27/10), YouTube mengumumkan petugas kesehatan profesional di YouTube kini dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan panel yang ditambahkan ke video mereka dan menandai mereka sebagai sumber informasi kesehatan yang andal.
Mereka juga dapat menambahkan video ke kategori konten kesehatan yang mengumpulkan informasi tentang kondisi medis tertentu.
“YouTube Health telah mengupayakan cara tambahan untuk membantu dokter, perawat, profesional kesehatan mental, dan penyedia informasi perawatan kesehatan untuk menghadirkan informasi kesehatan berkualitas tinggi ke ruang yang dikunjungi orang sepanjang hari – seperti aplikasi berbagi video favorit mereka,” tulis YouTube di situsnya.
Fitur terbaru dari YouTube ini mencakup pekerja bidang kesehatan seperti dokter, perawat, psikolog, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, hingga pekerja sosial.
YouTube nantinya akan memverifikasi lisensi pelamar. Mereka harus setuju untuk mengikuti praktik terbaik dalam berbagi informasi kesehatan yang dibuat oleh Council of Medical Specialty Societies, National Academy of Medicine, dan World Health Organization.
Acuan tersebut mengatakan informasi harus berbasis sains, objektif, transparan, dan adil.
Dilansir dari The Verge, YouTube mengatakan pengguna yang diterima dalam program akan “dikaji ulang secara berkala” untuk memastikan mereka masih memenuhi kriteria.
Sebelumnya, YouTube telah merilis fitur ini tetapi hanya untuk organisasi tertentu seperti departemen kesehatan masyarakat dan rumah sakit tertentu.
“Langkah baru ini akan memungkinkan kami untuk memperluas untuk memasukkan informasi berkualitas tinggi dari kelompok perawatan kesehatan yang lebih luas,” ujar Garth Graham, kepala global kemitraan kesehatan dan kesehatan masyarakat di YouTube.
Beberapa waktu lalu Graham menyebut YouTube tengah bekerja untuk meningkatkan volume informasi kesehatan yang dapat diandalkan di platformnya.
“Saya pikir kita perlu mengatasi misinformasi medis dengan menghapus atau mengurangi apa yang dilihat. Tetapi orang masih memiliki pertanyaan dan mencari jawaban,” katanya.
“Jadi, Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki pasokan informasi yang memadai yang memungkinkan orang untuk terlibat dengan tepat,” tambahnya.
YouTube diklaim tengah berupaya mengelola kesalahan informasi, khususnya dalam hal medis. Pasalnya, platform ini sempat menjadi sumber utama hoaks seputar Covid-19 dan vaksinnya.
(lom/arh)