Melakukan olahraga di rumah saat ini semakin digemari masyarakat. Bahkan, olahraga dari rumah didukung dengan hadirnya …
Author: sarwa
Kelompok HAM: Kolombia Jadi Negara Paling Mematikan Bagi Aktivis Lingkungan pada 2023
Kolombia, negara tuan rumah konferensi keanekaragaman hayati Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP16) tahun ini, adalah negara paling mematikan bagi para aktivis lingkungan dan pembela hak atas tanah pada tahun 2023. Hal tersebut terbukti dari…
Apple Tonjolkan AI dalam Peluncuran Seri Terbaru iPhone
Apple, pada Senin (9/9), mengikuti tren kecerdasan buatan (AI) dengan mengeluarkan jajaran iPhone baru. Langkah tersebut menandai upaya terbaru perusahaan itu untuk mengikuti tren teknologi dan mengubahnya menjadi fenomena budaya. Empat model…
Dirjen IAEA Peringatkan Situasi PLTN di Ukraina dan Rusia
Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi kepada para anggota Dewan Gubernur mengatakan situasi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhya “masih sangat menantang.” Grossi menyampaikan perernyataan pengantar tersebut Senin…
Kebakaran Hutan di California Ancam Puluhan Ribu Rumah, Paksa Evakuasi Warga
Evakuasi wajib diperluas sementara kebakaran hutan melalap kaki bukit sebuah kawasan hutan nasional di sebelah timur Los Angeles. Puluhan ribu rumah dan bangunan-bangunan lainnya terancam oleh kebakaran yang disebut Line Fire itu….
Musk: SpaceX Berencana Luncurkan Starship Nirawak ke Mars dalam Dua Tahun
SpaceX berencana meluncurkan wahana antariksa Starship nirawak pertamanya ke Mars dalam dua tahun, bertepatan dengan posisi orbit Bumi-Mars yang pada saat itu dianggap paling dekat. CEO Elon Musk mengungkapkan rencana itu melalui…
Wahana Antariksa Boeing, Starliner, Kembali ke Bumi Tanpa Astronaut
Setelah berbulan-bulan mengalami masalah keamana, kapsul astronaut baru Boeing meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) pada Jumat (6/9) tanpa awaknya dan kembali ke Bumi. Dua pilot penguji Badan Penerbangan dan…
Lembaga Pengawas Inggris Kecam Iklan Digital Google
LONDON — Google dikecam oleh regulator Inggris, Jumat (6/9), yang mengatakan perusahaan itu memanfaatkan dominasinya dalam periklanan digital untuk menggagalkan persaingan di Inggris. Kecaman tersebut meningkatkan tekanan yang dihadapi raksasa teknologi itu atas praktik bisnis “teknologi iklan”-nya dari kedua sisi Atlantik. Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris mengatakan bahwa perusahaan Amerika Serikat itu mengutamakan layanannya sendiri sehingga merugikan penerbit dan pengiklan daring di pasar iklan digital Inggris senilai 1,8 miliar pound (sekitar IDR 36,57 triliun).Tuduhan yang dilontarkan setelah penyelidikan tersebut, berpotensi menyebabkan denda senilai miliaran dolar atau perintah untuk mengubah perilakunya. Google adalah pemain utama di seluruh ekosistem iklan digital, menyediakan server bagi penerbit untuk mengelola ruang iklan di situs web dan aplikasi mereka. Google juga menjadi alat bagi pengiklan dan agensi media untuk membeli iklan bergambar, dan bursa tempat kedua belah pihak bersatu untuk membeli dan menjual iklan secara real time melalui lelang. “Dalam temuan kami sementara ini, Google menggunakan kekuatan pasarnya untuk menghalangi persaingan terkait iklan yang dilihat orang melalui situs web,” kata direktur eksekutif sementara lembaga pengawas tersebut, Juliette Enser, dalam siaran pers. Dakwaan lembaga pengawas tersebut, yang dikenal sebagai pernyataan keberatan, muncul dua tahun setelah penyelidikan dibuka. Bisnis iklan digital Google juga menjadi fokus penyelidikan antimonopoli Uni Eropa dan gugatan Departemen Kehakiman Amerika Serikat yang akan disidangkan bulan ini. CMA mengatakan bahwa tindakan “antipersaingan” Google masih berlangsung, tetapi perusahaan tersebut membantah tuduhan tersebut pada hari Jumat. “Google tetap berkomitmen untuk menciptakan nilai bagi mitra penerbit dan pengiklan kami di sektor yang sangat kompetitif ini,” kata perusahaan tersebut dalam pernyataan tertulis. “Inti dari kasus ini bertumpu pada interpretasi yang salah dari sektor teknologi iklan. Kami tidak setuju dengan pandangan CMA dan kami akan menanggapinya sebagaimana mestinya.” Pengawas Inggris menuduh Google telah mengeksploitasi dominasinya sejak 2015 untuk memperkuat posisi pasar bursa iklan AdX miliknya dan melindunginya dari para pesaing. AdX adalah tempat Google mengenakan biaya tertinggi dalam sistem teknologi iklan, mengambil sekitar 20 persen dari jumlah tawaran, kata CMA. Tuduhan regulator tersebut mencakup tuduhan bahwa Google memanipulasi tawaran pengiklan sehingga tawaran tersebut memiliki nilai lebih tinggi saat masuk ke lelang AdX daripada bursa pesaing. AdX juga mendapat kesempatan mengajukan tawaran pertama dalam lelang yang dijalankan oleh server iklan penerbit Google, yang berpotensi menutup peluang bagi para pesaing untuk mengajukan tawaran, kata pengawas tersebut. Google kini memiliki kesempatan untuk menjawab tuduhan tersebut. CMA tengah mempertimbangkan apa yang diperlukan untuk memastikan Google menghentikan praktik antipersaingan. CMA memiliki kewenangan untuk mengenakan denda hingga 10 persen dari pendapatan tahunan perusahaan di seluruh dunia atau mengeluarkan perintah yang mengikat secara hukum untuk menghentikan pelanggaran hukum persaingan. [es/ft]
Kontroversi “Bossware”, Aplikasi Pemantau Pegawai yang Kerja dari Rumah
Setahun lebih sejak pandemi Covid-19 berakhir, bekerja dari rumah masih dilakukan banyak pekerja kantoran di AS. Tapi sebagian perusahaan dan organisasi ternyata tak sepenuhnya mempercayai bahwa pegawai mereka memang bekerja, sehingga meluncurkan perangkat lunak “bossware” pemantau pekerja.
Membantu Penderita Gangguan Pita Suara Agar Bisa Berbicara Lagi
Sejumlah orang yang kehilangan kemampuran untuk berbicara ternyata masih dapat menggerakkan otot pita suara mereka. Karena itu para ilmuwan di California melakukan penelitian untuk mengubah gerakan otot itu menjadi ucapan yang dapat didengar. Berikut laporan tim VOA.