Bali, CNN Indonesia —
Uji coba kecepatan teknologi jaringan generasi kelima atau 5G Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), yang menaungi Indosat dan Tri, di Bali menembus angka 1 Gbps.
IOH menyebut pengujian yang mereka lakukan menembus kecepatan maksimal hingga 1 Gbps, tepatnya 1.065 Gbps untuk kecepatan unduh dan 126 Mbps untuk kecepatan unggah.
CNNIndonesia.com lantas menguji klaim tersebut di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) yang menjadi salah satu titik 5G IOH di Bali dengan perangkat Oppo Find X5 Pro dan aplikasi penguji kecepatan SpeedTest by Ookla.
Hasilnya, kecepatan unduh yang didapat adalah 602 Mbps, sementara kecepatan unggahnya 121 Mbps.
Sebagai informasi, pengujian dilakukan saat acara peluncuran 5G ketika lokasi masih ramai pengunjung. Pengujian ulang beberapa kali pun memberikan hasil tak jauh berbeda, yakni di kisaran 500 hingga 600 Mbps.
Chief Technology Officer OIH Desmond Cheung mengatakan kualitas jaringan IOH yang lebih baik merupakan efek dari penggabungan Indosat Ooredoo dan Tri.
“Setelah kami bergabung, kami memiliki spektrum yang lebih. Membentuk perusahaan yang lebih kuat, jaringan yang lebih kuat karena spektrumnya lebih luas. Dan kami dapat memberi pengalaman yang lebih baik untuk pengguna,” ujarnya saat sesi tanya jawab di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu (3/8).
Kemudian, teknologi Massive MIMO generasi terbaru yang dibawa Huawei juga menjadi salah satu faktor yang membuat 5G IOH dapat melesat cepat dengan latensi rendah. Bali disebut sebagai wilayah pertama yang diberikan teknologi terbaru ini.
“Dibanding tahun lalu kecepatannya meningkat 20-30%. Teknologi generasi terbaru ini memberikan lebih cepat dan ngebut. Anda bisa membuktikannya di area demo,” tutur Desmond.
Lebih lanjut, 5G IOH saat ini baru dapat dinikmati di sejumlah titik seperti Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai dan beberapa titik di kawasan komplek Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua yang menjadi lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November.
(lom/arh)