
Jakarta, CNN Indonesia —
Perusahaan bernama Digital World Acquisition rugi sekitar $6,5 juta sekitar Rp 96 miliar. Perusahaan tersebut merupakan salah satu pihak yang terlibat dalam platform Truth Social milik mantan presiden AS, Donald Trump.
Melansir News week, Trump meluncurkan Truth Social pada Februari, lebih dari satu tahun setelah Facebook dan Twitter mensanksi akun Trump berkaitan dengan kerusuhan di Capitol yang dibuat oleh para suporternya.
Truth Social kemudian digunakan Trump beserta kelompok konservatif untuk saling berkomunikasi. Sayangnya, peluncuran Truth Social diganggu oleh isu finansial dan hukum.
Perusahaan tersebut kemudian menyerahkan dokumen yang berisikan kerugian mereka kepada Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC). MEnurut dokumen itu, Truth Social menderita kerugian sekitar US$6,2 juta dollar dari Januari hingga Juni 2022.
Di lantai bursa, saham Digital World Acquisition pun nyungsep dalam beberapa bulan terakhir. Pada Maret, harga per lembar sahamnya mencapai US$97,54, namun menurut ke US$27,2 per lembar.
Dalam dokumennya kepada SEC, Digital World Acquisition menyatakan, Trump bisa menyebabkan kerugian lebih jauh. “Jika Trump semakin kurang populer dan memunculkan kontroversi yang bisa merusak citranya atau keinginan orang untuk menggunakan platform yang terasosiasi dengannya, pemasukannya akan berkurang, operasional perusahaan juga akan terdampak,” tulis Dicital World Acquisition.
Trump sendiri diketahui masih menggunakan Truth Social. Pada Sabtu (27/8) waktu setempat, Trump menulis unggahan yang menuding banyaknya berita palsu di media.
“Fake News Media kerepotan menanggapi banyaknya kebenaran muncul. Mereka bekerja siang-malam untuk membantahnya,” tulis Trump.
“Sejatinya, banyak orang-orang besar di Washington D.C sedang melawan kebenaran, tetapi mereka tidak akan sukses,” tulis Trump lagi.
(lth/lth)