Tanah longsor yang dipicu oleh banjir dan hujan deras yang turun selama berhari-hari, melanda sebuah kota di Venezuela tengah, menyebabkan sedikitnya 22 orang tewas, kata para pejabat pada Minggu (9/10). Puluhan orang lainnya dilaporkan masih hilang.
Penduduk Kota Las Tejerías di Santos Michelena, kota industri pertanian di negara bagian Aragua, yang terletak sekitar 87 kilometer di sebelah tenggara Caracas, hanya punya waktu beberapa detik untuk menyelamatkan diri sementara tanah longsor jatuh menimpa mereka.
Jumlah korban tewas yang resmi mencapai 22 orang, setelah penemuan 20 jenazah pada Minggu (9/10), kata Wakil Presiden Delcy Rodríguez kepada stasiun televisi Venezolana de Televisión yang dimiliki pemerintah.
“Terdapat tanah longsor besar di pusat Las Teherias” di mana lima sungai meluap, katanya dari lokasi bencana. “Kami telah menemukan 22 orang tewas; ada lebih dari 52 yang hilang.”
Ia mengatakan tempat penampungan akan disediakan bagi mereka yang kehilangan rumah.
Dalam sepekan belakangan, hujan deras telah menyebabkan banjir di 11 dari 23 negara bagian Venezuela.
Presiden Nicolás Maduro mengatakan 20.000 petugas, termasuk petugas penyelamat dan anggota pasukan keamanan, telah dikerahkan ke wilayah yang terdampak oleh bencana tersebut. [vm/pp]
https://www.voaindonesia.com/a/tanah-longsor-landa-venezuela-22-tewas/6783033.html