Aplikasi pesan sosial Signal memperkenalkan fitur Stories ke para penguji Beta pada minggu ini sekaligus mengikuti jejak WhatsApp, Instagram, atau Snapchat yang sudah terlebih dahulu memperkenalkan Stories.
Fitur Stories Signal itu memungkinkan pengguna membuat dan berbagi foto, video, atau teks dengan temannya serta bakal hilang otomatis usai 24 jam ditayangkan.
“Anda sepenuhnya mengendalikan dengan siapa kalian berbagi cerita. Anda dapat berbagi stories dengan semua koneksi Signal kalian,” kata Greyson Parrelli dari Signal seperti dikutip The Verge.
Pengguna lain pun bisa melihat, berbagi, bereaksi, dan membalas cerita tersebut. Jika pengguna tidak menyukainya, mereka bisa menonaktifkan fitur stories tersebut di menu Settings.
Selama periode pengujian, fitur itu masih berlaku untuk pengguna Signal Beta.
Lebih Aman
Signal vs Telegram
WhatsApp mulai ditinggalkan oleh penggunanya, menyusul kebijakan baru yang menyangkut keamanan privasi pengguna.
Beberapa pengguna WhatsApp pun mulai beralih ke Telegram dan Signal untuk menghindari ‘paksaan’ menyetujui kebijakan privasi terbarunya.
Menurut hasil riset firma Sensor Tower, Telegram telah diunduh sebanyak lebih dari 2,2 juta pengguna di platform Android (Play Store) dan iOS (App Store). Signal mulai populer sejak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk menyarankan para pengikutnya untuk beralih ke aplikasi tersebut.
Mana yang sebaiknya dipilih, Telegram atau Signal?
Menurut Cyber News, Signal adalah pilihan yang lebih baik dibanding Telegram karena secara default, Telegram tidak aman. Signal dan Telegram sudah menerapkan enkripsi yang aman untuk melindungi obrolan pengguna.
Namun, Signal telah menyalakan perlindungan enkripsi sejak awal. Untuk bisa menerapkan enkripsi di Telegram, pengguna harus mengaktifkannya secara manual. Menurut Cyber News, ini adalah kekurangan besar karena hanya sebagian kecil pengguna yang mengutak-atik setting.
“Sebuah studi menunjukkan bahwa hanya 5 persen pengguna yang mengubah setting mereka di aplikasi. Sebanyak 95 persen sisanya membiarkan di setelan default,” tulis Cyber News di situsnya.
WhatsApp pun memiliki fitur enkripsi serupa yang secara default diaktifkan, sehingga lebih aman dari Telegram apabila digunakan tanpa mengubah setting.
Meski demikian, ditambahkan pula bahwa Telegram memiliki fitur Secret Chat yang sudah pasti dienkripsi dan pesannya bisa terhapus otomatis. Pengguna Telegram yang benar-benar tak ingin isi obrolannya diintip bisa memanfaatkan fitur ini.
Sama-sama Punya Celah
Di luar enkripsi, baik WhatsApp, Signal, maupun Telegram memiliki kerawanan masing-masing dari celah keamanan yang tidak disengaja. Ini pasti terjadi di aplikasi manapun dan tidak bisa dihindari.
WhatsApp, misalnya, pernah dijadikan sasaran spyware Pegasus yang mampu memata-matai pengguna. Bug Telegram pernah membuat nomor telepon para penggunanya di Hong Kong bocor ke pemerintah China.
Signal pun pernah punya masalah orang lain yang bisa menguping. Apapun aplikasi yang dipilih, pastikan memiliki fitur sesuai kebutuhan dan lingkup pertemanan. Jangan segan pula mengoprek setting supaya mendapatkan setelan sesuai preferensi.
PROMOTED CONTENT
Video Pilihan