Jakarta, CNBC Indonesia – Sinar Mas Group dan perusahaan asal Dubai, Group 42 dikabarkan telah sepakat mengerjakan proyek pusat data atawa data center. Ini bakal menjadi berkah untuk PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).
Presiden Direktur FREN Merza Fachys mengatakan, megaproyek pusat data dengan kapasitas 1.000 MW tersebut saat ini tengah dalam desain dan perencanaan proyek. Setelah proses ini rampung, maka mega proyek ini kemudian bakal juga ditawarkan ke beberapa perusahaan.
“Baru nanti, kita lihat siapa yang tertarik ambil,” ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (13/7/2022).
Namun, ia belum bisa memperkirakan nilai investasi yang diperlukan untuk mengerjakan proyek konsorsium itu. “Sekarang masih tahap awal, belum sampai itung-itungan,” imbuhnya.
Seperti diketahui, sebelumnya FREN telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan yang bergerak di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing asal Abu Dhabi, Group 42 (G42) serta mitra lokal asal Indonesia, PT Amara Padma Sehati (APS) pada November 2021 lalu.
Nantinya, APS akan berperan sebagai salah satu rekanan lokal yang memiliki kekuatan dalam ekosistem bisnis dan teknologi untuk menyelenggarakan pusat data berkapasitas 1.000 MegaWatt (MW) di Indonesia.
Masuknya FREN ke bisnis pusat data membuat persaingan kian sesak di industri tersebut. Beberapa konglomerasi besar juga sudah masuk ke bisnis ini.
Salah satunya, Grup Salim melalui PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Perusahaan dikabarkan tengah berencana menambah kapasitas data center sebesar 34 MW dengan nilai investasi sekitar Rp 4,28 triliun.
Anthony Salim diketahui menguasai 11,12% saham DCII atau setara dengan 192,7 juta saham setelah memborong saham tersebut dengan modal Rp 1 triliun tahun lalu.
Artikel Selanjutnya
Ini yang ADHI Lakukan Hingga Laba Bersih Melesat 130%
(RCI/dhf)