
Jakarta, CNN Indonesia —
China sedang menghadapi gelombang panas dalam beberapa waktu terakhir. Perubahan iklim disebut sebagai salah satu dalang terjadinya fenomena alam itu.
Pemerintah China telah mengeluarkan peringatan darurat karena sejumlah provinsi dan puluhan kota mengalami kenaikan suhu hingga mencapai 40 derajat celcius.
Menurut Badan Meteorologi Nasional China, peringatan ini dikeluarkan ketika peningkatan suhu diperkirakan akan terjadi hingga 24 jam ke depan.
Cuaca ekstrem yang melanda negeri tirai bambu ini bahkan telah merenggut nyawa satu orang dan membuat 24 orang lainnya harus dirawat di rumah sakit.
Tak hanya gelombang panas, cuaca ekstrem yang terjadi di China juga menyebabkan banjir di beberapa wilayah.
“Peristiwa cuaca dan iklim ekstrem di negara itu menjadi lebih sering, parah, dan meluas,” kata Badan Meteorologi China pada Juni, seperti dikutip AFP, Rabu (13/7).
Wakil direktur Pusat Iklim Nasional Xiao Chan menyebut pemanasan global dan fenomena La Nina berkontribusi pada peningkatan suhu dan hujan ekstrem yang tidak normal di China.
Saat atmosfer Bumi menjadi lebih hangat, ia menahan lebih banyak uap air yang berimbas pada hujan lebih deras.
Sementara itu, La Nina mengacu pada pendinginan skala besar suhu permukaan di Samudra Pasifik khatulistiwa tengah dan timur, yang menyebabkan banjir dahsyat di Cina Selatan, India, dan Bangladesh.
Senada dengan pernyataan Xiao, seorang peneliti di Institut Fisika Atmosfer Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok Wang Gengchen juga menyebut perubahan iklim sebagai salah satu dalang di balik cuaca ekstrem ini.
Menurutnya, peristiwa gelombang panas di Cina utara dan banjir besar di Cina selatan bahkan terjadi sekitar satu hingga dua bulan lebih awal dari biasanya, seperti dikutip Global Times.
Lebih lanjut, ahli meteorologi yang bermarkas di Chengdu, Li Guoping mengatakan alasan utama cuaca ekstrem adalah karena lemahnya monsun musim panas dan lemahnya pergerakan udara ke utara dari dataran tinggi subtropis Pasifik barat.
Sementara itu, udara dingin dari utara telah aktif bergerak ke selatan. Akibatnya, hujan di selatan tertahan cukup lama dan bergerak perlahan ke utara.
(lom/mik)