Jakarta, CNN Indonesia —
Sebagian orang mungkin pernah dengar istilah ‘bensin basi‘. Meski terdengar seperti lelucon, istilah ini sebenarnya tepat untuk mengartikan kualitas bahan bakar yang turun karena terlalu lama didiamkan.
Sama seperti makanan yang bisa kedaluwarsa, bahan bakar di dalam tangki juga memiliki jangka waktu pemakaian.
Bahan bakar yang didiamkan terlalu lama di dalam tangki kendaraan akan dapat mengendap dan kemudian mengalami penurunan kualitas.
Kondisi tersebut umumnya terjadi pada mobil yang sudah lama tak dipakai, ditinggal parkir sampai bulanan, atau yang jarang sekali digunakan, serta tidak pernah dipanaskan.
Selain itu, masalah bensin basi ini juga bisa disebabkan bahan bakra yang tidak sengaja terkontaminasi cairan lainnya.
Lalu, apakah bensin dengan kondisi ini dapat diidentifikasi dengan ciri-ciri tertentu, seperti membusuk, berubah warna, dan berbau menyengat? Atau berbahaya jika digunakan?
Sama seperti makanan, bensin basi bisa membahayakan pengendara bila tetap dipakai. Namun, bedanya bensin tidak akan membusuk, berubah warna, ataupun berbau menyengat.
Berbahaya buat mesin
Istilah bahan bakar yang basi sebenarnya merujuk pada bahan bakar yang mengalami penurunan kualitas di beberapa unsur. Misalnya pada bagian Research Octane Number (RON) atau oktan, destilasi, dan penambahan sedimen.
Saat bensin didiamkan terlalu lama di dalam tangki yang memiliki ventilator, maka senyawa benzene yang terkandung dalam bensin akan berhubungan langsung dengan udara di luar.
Akibatnya, akan terjadi penguapan cairan bahan bakar menjadi gas.
Kemudian, hasil penguapan bahan bakar dapat membentuk kerak-kerak yang menempel di dalam tangki.
Kalau lebih lama lagi dibiarkan, maka kerak ini akan semakin mengeras dan membentuk endapan (sedimen). Inilah kondisi yang disebut dengan bensin basi di dalam tangki.
Endapan atau sedimen akan muncul di dalam dinding-dinding tangki bensin kendaraan. Endapan ini semakin lama bisa mengeras dan menggumpal.
Sedimen ini berbahaya bila ikut tersedot pompa bahan bakar saat Anda menyalakan mesin kendaraan, alhasil kotoran akan menyumbat mesin dan menghambat terjadinya proses pembakaran.
Sedimen tersebut juga bisa mengubah susunan kimia pada bahan bakar. Kalau sampai ini terjadi, maka efeknya bisa buruk pada mesin mobil.
Jangka waktu basi
Sebenarnya bahan bakar basi tergantung pada umur bensin yang tersimpan di SPBU. Biasanya bahan bakar di tangki mobil ini aman dipakai dalam jangka waktu dua sampai tiga bulan.
Apabila bensin telah didiamkan di dalam kendaraan selama 6 bulan di dalam tangki kendaraan, maka sudah dapat dipastikan bensin tersebut telah mengalami penurunan kualitas.
Mencegah bensin basi
Pertama dianjurkan mengisi tangki penuh supaya tidak mengalami kondensasi atau pengembunan yang dapat merusak kualitas bensin.
Kedua hindari menyimpan bahan bakar di tangki mobil terlalu lama. Jika ada rencana tidak menggunakan mobil dalam jangka waktu lama, maka kosongkan tangki bahan bakar untuk mengurangi terbentuknya endapan.
Ketiga, meski tidak dipakai jalan, tetap panaskan mobil minimal dua kali dalam satu minggu. Cukup dengan menyalakan mesinnya di garasi untuk mencegah bensin mengendap.
Keempat, direkomendasikan tidak parkir di bawah sinar terik matahari karena bisa memicu suhu tinggi di dalam tangki mobil, mengutip situs Auto2000.
(ryh/fea)
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20220821054933-384-837032/mirip-makanan-bensin-juga-bisa-basi