Jakarta –
Jam olahraga atau SportWatch merupakan salah satu perangkat yang banyak dipakai para pegiat hidup sehat, khususnya yang hobi olahraga. Perangkat ini tak cuma berfungsi sebagai penunjuk waktu, tapi juga sebagai fitness tracker untuk mencatat data-data kebugaran.
Seseorang yang mau membeli jam olahraga tentunya harus menentukan sejumlah pertimbangan sebelum mantap memilih jam olahraga tersebut. Apa saja sih yang harus dipertimbangkan?
1. Kenyamanan
Menurut Training Director of Huawei Device Indonesia, Edy Supartono, seseorang yang ingin membeli SportWatch atau jam olahraga harus mempertimbangkan kenyamanan dari perangkat tersebut. Pasalnya, jam olahraga ini umumnya digunakan oleh sejumlah aktivitas olahraga, seperti berenang, lari, dan sebagainya.
Namun, jika jam olahraga yang dibeli tersebut tidak memberikan rasa nyaman, seperti menyebabkan iritasi, rusak terkena air saat berenang, tentu hal ini sangat merugikan konsumen.
“Pertama itu yang pasti kenyamanan. Karena kalau buat sportwatch itu pasti dibuat aktivitas yang bermacam-macam, olahraga keringetan, trus di berbagai medan, air, hujan, debu, dan segala macam. Itu kenyamanan yang nomor satu,” tuturnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (24/8/2022).
“Kalau tidak nyaman, sportwatch itu bisa menimbulkan banyak isu ketika penggunaan. Contoh, iritasi pada saat pemakaian, nggak nyaman, merah, atau mungkin ketika dipakai untuk berenang, masuk air malah rusak jamnya,” sambungnya lagi.
2. Daya Tahan
Edy menyebut daya tahan dari perangkat jam olahraga yang dibeli juga harus dipertimbangkan. Sebab, jika perangkat tersebut daya tahannya tidak kuat dan harus diisi dayanya setiap hari tentunya sangat merepotkan.
“Kedua itu daya tahan. Karena sportwatch itu harus reliable, artinya kalau kita pakai kemudian satu hari atau dua sampai tiga harus nge-cas itu sangat merepotkan,” ucap Edy.
3. Performance
Terakhir menurut Edy adalah performance dari perangkat jam olahraga itu sendiri. Pasalnya, jika seseorang membeli jam namun tidak memiliki fitur yang mendukung untuk olahraga, tentunya jam tersebut jadi tidak bisa dipakai.
“Ketiga itu performance, karena performance itu menentukan bagaimana sebuah perangkat itu bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Misalnya olahraga, olahraga itu nggak cuma satu, ada lari, cycling, swimming, dan lainnya. Seberapa banyak fitur yang dilakukan di sebuah perangkat atau bagaimana lengkapnya fitur performance dari perangkat itu, itu menjadi salah satu yang harus dipertimbangkan juga,” imbuh Edy.
“Mungkin seseorang beli jam tersebut tetapi tidak bisa digunakan untuk kebutuhannya. Jadikan itu kendala issue ya, sesuatu yang pasti akan sangat merugikan ketika konsumen beli, tetapi ia tidak bisa tahu apa yang dilakukan dari sportwatch tersebut,” tuturnya lagi.
Simak Video “Seputar 414 Mahasiswa KTP Bandung Terinfeksi HIV/AIDS“
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)