Tangerang, CNN Indonesia —
Honda Brio sejatinya berpotensi kuat jadi mobil listrik termurah Honda di Indonesia. Hanya saja pabrikan masih harus mengkalkulasi menjadikan Brio EV melawan calon mobil listrik “murah” Daihatsu dijuluki Ayla EV.
Seperti diketahui model konsep mobil listrik Ayla EV sudah dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, berlangsung di ICE BSD, Tangerang.
Daihatsu selangkah lebih cepat memajang calon mobil listrik ‘murah’ dari Toyota yang kedapatan sudah 2 tahun terakhir mengembangkan mobil listrik dari basis Toyota Calya.
Saat ini, Brio dan Brio Satya [masuk kategori LCGC] menjadi city car Honda tersukses dalam 10 tahun terakhir. Sejak peluncuran perdana di Indonesia pada 2012 hingga saat ini, total penjualan Brio tercatat sebanyak 453.253 unit.
Sementara itu, ekspor Brio melebihi 22 ribu unit terjadi sejak 2012-2019. Honda mengklaim masih akan melanjutkan cengkeraman Brio.
“Sampai saat ini belum ada rencana untuk menghentikan Brio. Belum ada rencana untuk menyetop penjualan brio. Pasti visi 2040 setiap model harus elektrifikasi, tapi sampai saat ini belum ada rencana untuk menghentikan produksinya,” kata Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor di ICE BSD, Tangerang Banten, Rabu (17/8).
Menurut Yusak, Brio meraih penjualan yang baik, meski suplai belum normal imbas krisis chip.
“Permintaan 6.000 per tahun dan kita bisa penuhi 4.000 per tahun. Dan masih sangat belum stabil, itu buat domestik doang. Jadi itu masih kurang terus. Kami berharap pemasok itu menambah kapasitas atau supplier lain biar bisa terpenuhi dan delivery ke konsumen,” ucap Yusak.
Ketika disinggung potensi Honda Brio menjadi mobil bertenaga listrik murni, Yusak kembali mengutarakan harus studi dan melihat kebutuhan pasar otomotif segmen mobil listrik dalam negeri.
Dijelaskan Yusak, HPM masih “berhitung” untuk menghasilkan mobil listrik yang sesuai dengan kondisi jalan dan pasar Indonesia. Sebagai permulaan mendukung industri elektrifikasi nasional, HPM melihat mobil hybrid paling tepat sebagai “jembatan” menuju industri mobil listrik murni.
“Masuk enggak [Brio] model listrik ke situ? Sekali lagi model apa dan gimana kita pelajari terus. Dan belum saatnya kita sampaikan model apa dan segmen apa. Tapi yang bisa kasih tahu dua model hybrid dulu tahun depan akan diluncurkan dan tahun tahun berikutnya model e:HEV lainnya. Termasuk produksi lokal. E lainnya bisa listrik,” tutur Yusak.
Saat ini, HPM merencanakan bakal memperkenalkan dua model hybrid di Indonesia pada 2023. Belum diketahui kedua model itu, namun mobil menjurus pada e:HEV dan CR-V e:HEV yang muncul di GIIAS tahun ini.
“Yang penting [target Honda] 2040 harus karbon netral di setiap dan 2050 untuk produksinya [pabrik],” ujar Yusak.
(mik/mik)