Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta agar warga yang berlokasi di pesisir laut waspada atas potensi terjadinya bencana banjir rob akibat fenomena bulan purnama yang dibarengi dengan peristiwa jarak terdekat Bulan ke Bumi (perigee).
“Adanya fenomena fase Bulan Purnama (Full Moon) pada tanggal 3 Juni 2023 bersamaan dengan Perigee (Jarak terdekat bulan ke bumi) pada tanggal 6 Juni 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum,” kata BMKG dalam keterangan tertulis, Rabu (31/5).
BMKG memperkirakan ada 20 wilayah pesisir Indonesia yang berpotensi mengalami banjir rob dampak dari kedua fenomena tersebut.
20 wilayah tersebut yaitu : Pesisir Aceh, Pesisir Sumatera Utara, Pesisir Sumatera Barat, Pesisir Lampung, Pesisir Kepulauan Riau, Pesisir Banten, Pesisir Bangka Belitung, Pesisir Utara DKI Jakarta, Pesisir Jawa Barat, Pesisir Jawa Tengah, Pesisir Jawa Timur.
Selain itu, Pesisir Bali, Pesisir Nusa Tenggara Barat, Pesisir Nusa Tenggara Timur, Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Kalimantan Tengah, Pesisir Sulawesi Utara, Pesisir Maluku, Pesisir Maluku Utara dan Pesisir Papua Selatan.
Dimulai dari tanggal 1 Juni hingga 14 Juni, BMKG menyebut tiap wilayah memiliki potensi bencana banjir rob dengan waktu yang berbeda.
“Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” imbuh BMKG.
Waspada Gelombang Tinggi
Terpisah, BMKG juga meminta masyarakat dan nelayan pesisir Indonesia mewaspadai ancaman gelombang tinggi yang dimulai pada tanggal 1 hingga 3 Juni.
“Peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi di beberapa wilayah perairan pada 1 – 3 Juni 2023,” kata BMKG dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com (1/6).
Sejumlah wilayah berpotensi mengalami peningkatan gelombang setinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter yakni :
Perairan utara Sabang, perairan barat Aceh – Kep. Mentawai, perairan Bengkulu, perairan Enggano – barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh – Bengkulu, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, perairan selatan Bali – P. Sumba.
Lalu, Selat Sumba, perairan P. Sawu – Rote, Laut Sawu bagian selatan, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian timur, perairan selatan Kalimantan, Selat Makasar bagian selatan, perairan Manui – Kendari, perairan Kep. Wakatobi, Laut Flores, perairan selatan P. Buru – Seram, Laut Banda,
Perairan Kep. Sangihe – Kep. Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan Kep. Kai – Kep. Aru, perairan Sermata – Kep. Tanimbar dan Laut Arafuru.
Selain itu, BMKG juga menyebut ada beberapa wilayah yang akan mengalami peningkatan gelombang signifikan setinggi 2,5 meter hingga 4 meter. Sejumlah wilayah tersebut yaitu Samudra Hindia Barat Lampung, perairan selatan Banten – Jawa Timur, Samudra Hindia Selatan Jawa.
(mab/lth)