
Jakarta, CNN Indonesia —
Apple memperkenalkan Vision Pro pada gelaran Worldwide Developers Conference (WWDC) 2023, Selasa (6/6). Berapa harga jualnya di pasaran?
Perangkat mixed reality (bisa mendukung AR maupun VR) Apple ini sudah diisukan sejak 2017. Dibutuhkan waktu hingga lima tahun sampai akhirnya Apple memperkenalkannya ke publik.
Secara umum, perangkat ini bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, mulai dari bekerja hingga menonton film di layar virtual dengan lebar 30 meter.
Bahan dari Vision Pro ini sebagian besar berasal dari perisai tebal di sekelilingnya dan tali yang besar dan empuk di bagian belakang. Kacamata dengan bentuk melengkung ini tampak dapat membungkus sebagian besar wajah penggunanya.
Vision Pro dibuat dari paduan aluminium khusus dan crown digital yang memungkinkan pengguna dengan mudah menyesuaikan tingkat imersifitas perangkat.
Ikat kepala Vision Pro tersedia dalam tiga ukuran yang dirancang untuk mengakomodasi berbagai bentuk kepala. Di dalam ikat kepala tersebut terdapat pod audio dual-driver di kedua sisinya yang menyediakan audio spasial.
Vision Pro menggunakan lensa tiga elemen dengan layar mikro-OLED 4K ganda yang diklaim Apple dapat menghasilkan total 23 juta piksel.
Pada bagian dalam, terdapat kamera IR dan iluminator LED, sedangkan bagian luar perangkat dilengkapi dengan LiDAR dan sensor kamera konvensional.
Perangkat ini dioperasikan dengan visionOS, yang bekerja dengan chip R1 baru dan prosesor M2 untuk menunjang performanya.
Di samping itu Apple juga menciptakan fitur baru yang disebut EyeSight yang menggunakan tampilan melengkung pada bagian luar headset.
Ini membuat orang lain tetap dapat melihat reaksi pengguna saat seseorang mengenakan Vision Pro.
Perangkat yang dibalut nuansa keperakan ini memiliki kabel yang keluar dari sisi kiri dan baterai seukuran iPhone.
Daya tahan baterai diklaim Apple bisa beriperasi selama dua jam.
Melansir Engadget, pengguna yang ingin menggunakan perangkat untuk menyelesaikan pekerjaan yang lebih serius dapat memasangkan Vision Pro dengan Magic Keyboard dan Trackpad untuk menciptakan pengaturan desktop.
Fitur lain dari Vision Pro adalah penyertaan kamera 3D pertama dari Apple.
Apple mengatakan kamera ini dapat digunakan untuk menangkap momen-momen khusus dengan informasi kedalaman tambahan.
Vision Pro juga dapat digunakan untuk menonton TV atau film dengan adanya mode khusus untuk menonton video di layar virtual dengan lebar hingga 30 meter.
Apple mengatakan Vision Pro mendukung lebih dari 100 judul berbeda dari perpustakaan Apple Arcade. Tak hanya itu, perangkat ini juga dapat dipasangkan dengan pengontrol PS5 atau Xbox.
Vision Pro adalah headset mandiri tanpa memerlukan pengontrol khusus.
Apple berencana untuk sepenuhnya mengandalkan input suara dan gerakan tangan atau mata dengan bantuan penggunaan beberapa sensor dan kamera eksternal dan internal.
Dikutip dari The Verge, Vision Pro Apple ini dibanderol seharga US$3.499 atau sekitar Rp51,9 juta. Namun belum diketahui kapan perangkat ini bakal masuk Indonesia.
(can/lth)