![](https://akcdn.detik.net.id/visual/2021/05/28/ilustrasi-cumi-cumi_169.jpeg?w=650)
Jakarta, CNN Indonesia —
Bangkai besar cumi-cumi raksasa terdampar di pesisir berbatu di Pantai Scarborough, Cape Town Afrika Selatan Selasa (16/8). Namun sejumlah warganet menilai temuan ini jadi inspirasi Homer Simpson.
Bangkai itu merupakan cumi raksasa kedua yang muncul di wilayah pesisir di tahun 2022. Binatang itu, yang berukuran hampir 14 kaki (4,3 meter), adalah cumi-cumi raksasa kedua yang muncul di pantai di wilayah itu tahun ini.
Cumi-cumi raksasa terakhir yang diketahui terdampar di dekat Cape Town muncul sekitar 10 kilometer barat laut Pantai Scarborough, di Long Beach di Kommetjie pada 30 April.
Cephalopoda itu berukuran sekitar 3,5 meter panjangnya. Sebagai perbandingan, cumi-cumi raksasa terbesar yang pernah terlihat berukuran panjang 13 meter dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa makhluk itu berpotensi mencapai panjang 20 meter.
Ahli zoologi invertebrata National Oceanic and Atmospheric Administration, Mike Vecchione mengatakan cumi-cumi yang hanyut ke Pantai Scarborough minggu lalu itu tampaknya merupakan spesimen A. dux lainnya.
“Meskipun cumi-cumi besar lainnya ada, Saya cukup yakin ini adalah cumi-cumi raksasa sejati,” katanya dikutip Live Science.
Spesies cumi-cumi lainnya, termasuk cumi-cumi kolosal (Mesonychoteuthis hamiltoni), menyaingi A. dux dalam hal ukuran. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa genus Architeuthis sebenarnya mencakup berbagai spesies cumi-cumi raksasa, bukan hanya A. dux.
Vecchione mengatakan tanpa pemeriksaan organ dalam, sulit untuk menebak bagaimana cumi-cumi Pantai Scarborough mati.
“Perhatikan bahwa sebagian besar kulit telah terkelupas dan beberapa lengan patah, tetapi ini (terutama abrasi kulit) dapat terjadi akibat hanyut di pantai berbatu,” ujarnya.
Ilmuwan kelautan dan kurator di Museum Afrika Selatan Iziko, Dylan Clarke memprediksi cumi-cumi itu berkelana ke perairan dangkal dekat pantai untuk mencari makan dan tertabrak oleh baling-baling kapal.
“Tetapi ini sulit dibuktikan tanpa saksi,” ujar Clarke.
“Literatur menunjukkan mereka muncul ke perairan yang lebih dangkal karena mereka menampilkan perilaku yang disebut migrasi vertikal diel. Dengan kata lain, mereka menjelajah ke perairan yang lebih dangkal pada malam hari untuk mencari makan dan bermigrasi kembali ke perairan yang lebih dalam pada siang hari,” sambungnya.
Namun sejumlah warganet menilai temuan cumi-cumi raksasa itu mirip dengan salah satu karakter di serial kartun The Simpson, yang menginspirasi Matt Groening.
“Saya pikir kita semua tahu dari mana Matt Groening mendapatkan studi karakternya. @TheSimpsons,” ujar @jhall.
I think we all know where Matt Groening got his character studies. @TheSimpsons pic.twitter.com/tEXU9iiKGV
— Jim Hall 🤖 🚀✨ (@jhall) August 17, 2022
Padahal tampilan cumi-cumi raksasa itu tidak sepenuhnya seperti dalam karakter di The Simpson.
Cumi-cumi raksasa umumnya hidup di perairan dingin sekitar 500 hingga 1.000 meter di bawah permukaan laut, dan mereka menggunakan mata seukuran piring makan untuk mengintip melalui kegelapan pekat.
Lewat lokasi yang ditemukan itu, para ilmuwan berpikir cumi-cumi mungkin menghuni semua lautan di dunia, tetapi mereka paling sering terlihat di pantai Selandia Baru dan pulau-pulau Pasifik, di sisi timur dan barat Atlantik Utara, dan di Atlantik Selatan di sepanjang pantai Afrika.
“Untaian Architeuthis di pantai Afrika Selatan bukanlah hal yang aneh sama sekali,” kata Vecchione.
Dia lebih lanjut mengatakan ini adalah salah satu dari beberapa tempat di seluruh dunia di mana mereka muncul secara teratur.
Otoritas setempat mengumpulkan sampel jaringan dari bangkai cumi-cumi di Pantai Scarborough, dan ini akan segera diperiksa oleh para peneliti di Museum Afrika Selatan Iziko.
Para ilmuwan dapat menggunakan sampel tersebut untuk mengurutkan DNA hewan dan menjalankan analisis kimia untuk mendeteksi polutan dan isotop stabil.
“Unsur kimia non radioaktif dengan berbagai jumlah neutron dalam inti mereka dalam dagingnya,” ujar Vecchione.
Selain itu, para ilmuwan dapat menentukan berapa usia cumi-cumi berdasarkan organ reproduksi dan statolitnya, massa mineral kecil yang berada di dalam organ sensorik di kepala cumi-cumi yang menumpuk.