Jakarta, CNN Indonesia —
Tim SpaceX Crew-6 yang beranggotakan empat astronaut, termasuk astronaut asal Uni Emirat Arab (UEA) Sultan AlNeyadi, sukses meluncur menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Mereka menumpang pesawat ruang angkasa Dragon Endevour yang dibawa oleh roket Falcon 9 dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Florida pada Kamis (2/3) pukul 00.34 waktu setempat atau 12.34 WIB.
Crew-6 diperkirakan tiba di ISS pada Jumat (3/3) sekitar pukul 01.17 ET atau 13.17 WIB. Mereka kemudian akan bergabung dengan empat anggota tim Crew-5 ditambah tiga anggota kru lagi. Alhasil, total ada 11 orang di ISS.
Posisi ini tidak akan berlangsung lama. Astronaut Crew-5 dijadwalkan untuk kembali ke Bumi dengan Crew Dragon lain dalam waktu beberapa hari, melansir The Verge.
“Selamat kepada tim NASA dan SpaceX untuk misi pembuatan sejarah lainnya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional!” kata administrator NASA Bill Nelson dalam sebuah pernyataan.
“Program Crew Commercial adalah bukti kecerdikan dan kepemimpinan Amerika di luar angkasa yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia – melalui terobosan ilmu pengetahuan, teknologi inovatif, dan kemitraan yang baru ditemukan,” sambungnya.
Peluncuran Crew-6 sebelumnya direncanakan pada Senin (27/2). Namun, itu dibatalkan pada menit terakhir karena masalah dengan cairan pengapian avtur roket.
Senyawa yang dimaksud adalah triethylaluminum triethylboron (TEA-TEB) yang diperlukan untuk menyalakan propelan yang digunakan dalam roket Falcon 9, yang mencakup oksigen cair dan minyak tanah tingkat roket yang disebut RP-1.
Setelah meninjau masalah tersebut oleh NASA dan SpaceX, NASA mengumumkan masalahnya telah diidentifikasi sebagai filter yang tersumbat di salah satu sistem bumi.
Filter diganti dan saluran dibersihkan, sehingga memungkinkan adanya peluncuran dilakukan pagi ini.
“Saya sangat bangga dengan tim – bahwa mereka bekerja melalui masalah sulit di bagian terakhir penghitungan dan membuat keputusan yang tepat untuk mundur, lebih memahami masalahnya, dan kemudian memperbaikinya,” kata Kathy Lueders, rekanan NASA bidang administrator untuk Direktorat Misi Operasi Luar Angkasa.
Misi panjang
Misi Crew-6 terdiri dari Stephen Bowen dan Woody Hoburg dari NASA, astronaut UEA Sultan AlNeyadi, dan kosmonot Rusia Andrey Fedyaev.
Keempatnya bakal menghabiskan sekitar enam bulan di ISS untuk melakukan penelitian ilmiah, termasuk bekerja pada kesehatan manusia dan mencegah pencemaran lingkungan luar angkasa.
Astronaut AlNeyadi akan menjadi warga negara UEA kedua yang mengunjungi stasiun luar angkasa, mengikuti Hazza Al Mansouri, yang melakukan perjalanan delapan hari ke stasiun tersebut pada 2019.
Bedanya, Hazza hanya tinggal di stasiun itu selama delapan hari. Sementara, AlNeydi jadi bagian Crew-6 yang akan menjadi misi berdurasi penuh sekitar enam bulan di luar angkasa.
Jatah Al Neyadi dalam misi ini diamankan melalui kesepakatan dengan perusahaan luar angkasa swasta Axiom Space, yang memiliki hak untuk duduk di misi NASA Dragon setelah Axiom.
Axoim padahal sebelumnya memberikan salah satu kursinya di kendaraan Soyuz Rusia kepada astronot NASA Mark Vande Hei.
Selama misi tersebut, AlNeyadi akan melakukan banyak eksperimen ilmiah yang mendalam sebagai bagian dari Program Astronaut UAE.
Saat pengumuman AlNeyadi sebagai perwakilan astronaut dari UAE, Juli 2022, Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan mengatakan UAE memperkuat posisinya di sektor luar angkasa dan AlNeyadi merupakan inspirasi bagi pemuda Emirat dan Arab.
Menurutnya, dikutip dari Space, AlNeyadi adalah panutan “bagi pemuda Emirat yang kami banggakan, dan akan menjadi duta besar untuk semua orang Arab dalam perlombaan luar angkasa”.
Dalam pengarahan sebelum peluncuran kemarin, AlNeyadi mengaku menanti sejak lama untuk bangun tidur dan melongok ke luar jendela menatap luar angkasa setiap pagi.
“Itu benar-benar di luar dunia ini. Anda dapat melihat dan memindai seluruh dunia dalam 90 menit, sungguh menakjubkan.” cetus AlNeyadi.