
Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah China mengeluarkan peringatan gelombang panas, Rabu (13/7) usai sejumlah provinsi dan puluhan kota mengalami kenaikan suhu panas hingga mencapai 40 derajat celcius.
Menurut Badan Meteorologi Nasional China, peringatan ini dikeluarkan ketika suhu diperkirakan akan terjadi hingga 24 jam ke depan.
Pihak berwenang juga telah mengeluarkan peringatan untuk beberapa wilayah mulai dari Provinsi Shaanxi tengah hingga Provinsi Pesisir Timur Jiangsu. Bahkan Provinsi Zhejiang, Sichuan dan Yunnan juga bisa mengalami kenaikan suhu di atas 40 derajat celcius.
Menurut media yang dikelola pemerintah The Global Times, suhu telah meningkat selama beberapa hari terakhir. Shanghai bahkan telah mengeluarkan peringatan gelombang panas pada Minggu (10/7).
Menurut Dinas Meteorologi Shanghai, Minggu (10/7), Shanghai hanya pernah mengalami 15 hari dengan suhu di atas 40 derajat sejak 1873, seperti dikutip CNN.
Fenomena alam ini membuat sejumlah pedagang di kota itu melaporkan lonjakan penjualan es krim, melon, dan udang karang yang didinginkan dalam minuman keras, salah satu hidangan musim panas yang populer di China.
Selain itu, cuaca panas membuat taman margasatwa Shanghai menghabiskan delapan metrik ton es setiap hari untuk membuat singa, panda, dan hewan lainnya tetap sejuk.
Lebih lanjut, beberapa bagian lain negara tirai bambu ini juga mengalami rekor suhu tertinggi, di antaranya tempat-tempat di barat daya Cekungan Sichuan.
Sementara itu, di kota Chongqing yang telah mengeluarkan peringatan gelombang panas, sebuah atap museum meleleh disertai ubin tradisional Tiongkok bermunculan karena suhu panas yang terjadi.
Sebagai upaya untuk mendinginkan kota, otoritas setempat mengerahkan truk untuk menyemprotkan air ke jalanan.
Di beberapa tempat lain, warga berusaha mendinginkan diri dengan berbagai cara seperti berenang di laut, ke lokasi wisata air mancur, tempat perlindungan serangan udara untuk menghindari panas.
Observatorium Meteorologi Pusat mengantisipasi terjadinya heatstroke (serangan panas) dan kebakaran hutan. Mereka juga mengimbau warga untuk menghindari aktivitas luar ruangan dan menggunakan pelindung jika terpaksa beraktivitas di luar.
(lom/mik)