Perusahaan spyware Israel, NSO Group, mengatakan pada Minggu (21/8) bahwa Chief Executive Shalev Hulio mengundurkan diri. Buntutnya, Chief Operating Officer Yaron Shohat ditunjuk untuk mengawasi reorganisasi perusahaan sebelum pengganti definitif ditetapkan.
Sebuah sumber di perusahaan mengonfirmasi bahwa sekitar 100 karyawan akan diberhentikan sebagai bagian dari reorganisasi perusahaan, dan Shohat akan memimpin perusahaan sampai dewan komisaris menunjuk CEO baru.
Perusahaan pengawasan, yang membuat perangkat lunak Pegasus, menghadapi tuntutan hukum karena adanya tuduhan bahwa alatnya disalahgunakan oleh pemerintah dan lembaga lain untuk meretas ponsel.
NSO mengatakan teknologinya dimaksudkan untuk membantu menangkap teroris, pedofil, dan penjahat kelas kakap dan dijual kepada klien pemerintah yang “diperiksa dan sah”, meskipun perusahaan tetap merahasiakan daftar kliennya.
“Produk perusahaan tetap diminati oleh pemerintah dan lembaga penegak hukum karena teknologi mutakhir dan kemampuannya yang telah terbukti untuk membantu para pelanggan dalam memerangi kejahatan dan teror,” kata Shohat dalam sebuah pernyataan.
“NSO akan memastikan bahwa teknologi terobosan perusahaan digunakan untuk tujuan yang benar dan layak,” tambahnya.
Apple mengajukan gugatan terhadap NSO Group, karena warga AS menjadi sasaran peretasan. [ah]