![](https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/08/20/ee3ecd89-109c-4c43-9a06-b9a0b856a5bf_169.jpeg?w=650)
Jakarta, CNN Indonesia —
Mengendarai sepeda motor matik berbeda dengan motor kopling. Apalagi ketika menemui jalanan menurun. Hal ini perlu diperhatikan untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Yang perlu diingat, motor matik bukan seperti motor kopling yang bisa engine brake. Pengendara harus paham bagaimana mengendalikannya. Belum lagi ketika menghadapi tanjakan.
Rubrik tips otomotif kali ini, CNNIndonesia.com akan membahas cara ampuh menunggangi motor matik di turunan.
Untuk menjaga performa kendaraan dan mengurangi potensi terjadinya insiden dari faktor kendaraan, terlebih dahulu lakukanlah pemeriksaan kendaraan yang digunakan mulai dari bahan bakar, oli, rantai, ban, kopling, rem, dan perangkat lainnya.
Kenali kondisi rute yang akan dilalui
Pastikan kita mengetahui rute atau kondisi jalan agar kita dapat antisipasi terlebih dahulu berbagai macam jalur yang akan dilewati.
Di turunan dengan motor matik
Pada saat akan memasuki jalan menurun, sebaiknya kurangi kecepatan jauh sebelum memasuki jalan menurun yaitu dengan menurunkan gas dan pertahankan kecepatan sepeda motor dengan menggunakan rem depan atau belakang.
Usahakan gas jangan sampai kosong, karena jika gas dikosongkan artinya persneling juga kosong, dan motor matik akan meluncur dengan cepat. Situasnya akan berbahaya ketika curam. Karena itu pertahankan gas rendah dan bantu dengan rem.
Bila dirasakan pengereman kurang optimal, berhentilah atau menepi sejenak ketika melewati jalan turunan dengan rute panjang untuk mendinginkan rem depan dan belakang.
Utamakan rem depan
Gunakan rem depan untuk menahan bobot motor terdorong ke depan ketika melintasi jalan menurun. Posisikan rem belakang hanya alat bantu. Jika dibagi bisa 80 persen depan, 20 persen untuk pengerema belakang.
Menghadapi jalan menanjak
Sebelum memasuki jalan menanjak, manfaatkan akselerasi atau momentum dengan menambah gas, jauh sebelum jalan menanjak. Lalu perhatikan kecepatan, dan kurangi gas saat sudah mendekati puncak atau jalan rata. Lakukan semua sembari memperhatikan situasi sekitar.
Berhenti di tanjakan
Ketika harus berhenti di tanjakan, komposisi rem belakang sebaiknya lebih besar yang berguna untuk menahan gaya dorong kendaraan ke belakang.
Lalu hindari posisi di belakang kendaraan berukuran besar, seperti truk dan bus namun bila terpaksa harus berada di belakang kendaraan besar ambilah posisi di sebelah kiri atau mengambil posisi paling aman di belakangnya, mengutip keterangan tertulis Honda.
Posisi berkendara yang tepat
Posisi saat berkendara di jalur tanjakan yaitu posisikan badan condong ke depan agar roda depan mendapatkan cengkeraman kuat terhadap permukaan jalan. Demikian pula saat berkendara jalur turunan, posisikan postur badan condong ke belakang.
(ryh/mik)