Danau Toba, CNN Indonesia —
Danau Toba, Sumatera Utara, menyediakan fasilitas internet dengan kecepatan berbeda untuk tiap operator seluler. Siapa yang paling ngebut?
Lokasi ini sempat menjadi markas forum W20 Summit pada 18-20 Juli. Selain itu, Toba merupakan salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas.
CNNIndonesia.com menjajal kecepatan internet di Danau Toba pada Selasa (19/7). Uji coba yang dilakukan berulang kali menggunakan aplikasi Speed Test by Ookla.
Hasilnya, kecepatan unduh XL Axiata embus 118 mbps, sedangkan upload tembus 40mbps, ping 89ms.
Indosat Ooredo Hutchison (IOH) tak beda jauh. Hasil adu pacu Internet di Danau Toba sebagai tempat diselenggarakan W20, tembus download 114 mbps, dengan upload 55,9 mbps, ping 34ms.
Sementara, operator yang diklaim punya jaringan yang tersebar luas di Nusantara, Telkomsel, cuma merangkak di bawah 50mbps. Kecepatan download hanya tembus 47,9 mbps, dengan kecepatan unggah 20,9mbps dan ping 82ms.
Sebagai informasi, 15 negara berpartisipasi dalam forum pemberdayaan perempuan di W20 Summit. Negara yang hadir di antaranya Inggris, Amerika Serikat, Rusia, Jepang, India,Portugal, Turki dan Prancis.
Dalam acara tersebut, setidaknya ada 25 isu yang disarankan dibahas oleh Presiden Joko Widodo dalam forum internasional G20, yang akan berlangsung 15-16 November nanti.
Co Chair W20 Dian Siswarini mengungkapkan poin-poin itu merekomendasikan di antaranya ketimpangan perempuan dalam literasi digital. Menurut forum W20, sebanyak 20 sampai 25 persen wanita di dunia memiliki kesenjangan literasi digital dibanding kaum adam.
“Sekarang di dunia masih banyak kesenjangan untuk literasi digital di kalangan perempuan dan di kalangan laki-laki. Rata-rata bedanya itu antara 20 sampai 25 persen,” ujar Dian kepada wartawan dalam acara W20, Danau Toba Senin (18/7).
Dikutip dari situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, lima destinasi super prioritas (DSP) itu terdiri dari Danau Toba, Sumatera Utara; Candi Borobudur, Jawa Tengah; Mandalika, NTB; Likupang, Sulawesi Utara; dan Labuan Bajo, NTT.
DSP memakai konsep storynomics tourism, yakni pendekatan pariwisata yang mengedepankan narasi, konten kreatif, budaya yang hidup, dan menggunakan kekuatan budaya untuk mengenalkan suatu destinasi.
Diharapkan, wisatawan dalam maupun luar negeri tertarik untuk mengunjungi dan menjadikan kelimanya sebagai ‘Bali baru’.
(can/arh)