Tim arsitek di London menggagas ide membangun rumah menggunakan jamur miselium.
Month: June 2023
MediaTek ungkap sepak terjang dan rencana ekspansi bisnisnya
Perusahaan Teknologi, MediaTek, mengungkapkan perkembangan dan rencana bisnisnya agar tetap relevan dengan kebutuhan pasar. Dikenal sebagai salah satu pemasok utama SoC (System-on-Chip) secara global, perusahaan itu mengungkap …
Oshi no Ko Eps 8 Ditunda, Episode Spesial Akan Menjembatani Penggemar
Anime Oshi no Ko mengumumkan penundaan penayangan episode ke-8 yang seharusnya ditayangkan pada Rabu, 31 Mei 2023. Oshi no Ko eps 8 ditunda sampai kapan?
Fenomena Bulan Perigee, BMKG Minta Warga Pesisir Waspada Banjir Rob
BMKG meminta masyarakan pesisir waspada banjir rob akibat fenomena Bulan Perigee.
Sharp Perkenalkan Purefit Plasmacluster Air Purifier untuk Hidup Lebih Sehat
Sharp Corporation memperkenalkan Purefit Plasmacluster Air Purifier.
Perusahaan Induk Facebook, Meta, Ancam akan Tarik Konten Berita di California
Perusahaan induk Facebook, Meta, mengatakan pada Rabu (31/5) bahwa pihaknya akan menghapus konten berita di California, di mana markasnya berada, apabila pemerintah negara bagian tersebut mengesahkan undang-undang yang memaksa perusahaan teknologi membayar penerbit berita. Rancangan undang-undang Pelestarian Jurnalisme California yang sudah diusulkan akan mewajibkan “platform daring” membayar “biaya penggunaan konten jurnalisme” kepada penyedia berita, yang liputannya ditampilkan di layanan mereka, dengan tujuan untuk memulihkan penurunan sektor berita lokal. Dalam sebuah pernyataan di Twitter, juru bicara Meta, Andy Stone, menyebut struktur pembayaran itu sebagai “dana gelap” dan mengatakan bahwa RUU itu, utamanya, akan menguntungkan “perusahaan media besar di luar negara bagian dengan kedok membantu penerbit yang berada di California.” Pernyataan itu adalah komentar khusus pertama Meta terkait RUU di California, meski perusahaan itu sedang menghadapi masalah serupa terkait pemberian kompensasi kepada media massa di tingkat federal dan negara-negara lain di luar AS. Pada Desember lalu, Stone mengatakan, Meta akan menghapus seluruh konten berita dari platformnya jika Kongres AS mengesahkan RUU yang isinya mirip dengan RUU di California. Perusahaan itu juga mengancam akan menarik konten berita di Kanada dalam menanggapi legislasi yang diusulkan di sana, bersama perusahaan induk Google, Alphabet, yang mengatakan pihaknya akan menghapus tautan ke artikel berita dari hasil pencarian mesinnya di Kanada. Rancangan-rancangan UU itu sama dengan undang-undang terobosan yang disahkan Australia pada tahun 2021, yang juga memicu ancaman dari Facebook dan Google untuk membatasi layanan mereka. Kedua perusahaan itu pada akhirnya membuat kesepakatan dengan perusahaan-perusahaan media Australia setelah amandemen undang-undang ditawarkan, meski kebuntuan itu mendorong penghentian sementara laman berita Facebook di Australia dalam prosesnya. Laporan pemerintah Australia yang diterbitkan pada Desember lalu menyimpulkan bahwa undang-undang tersebut sebagian besar telah berhasil. Google tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters terkait RUU di California. [rd/rs]
Amazon Selesaikan Keluhan Pelanggan Produk Ring tentang Aktivitas Mata-mata
Perusahaan teknologi raksasa Amazon, pada Rabu (31/5), sepakat akan membayar uang sebesar $30,8 juta (sekitar Rp461 miliar) untuk menyelesaikan keluhan isu privasi menyangkut produk Ring dan Alexa yang diajukan oleh regulator AS, termasuk tuduhan bahwa para pegawai memata-matai pelanggan perempuan, menurut dokumen pengadilan. Komisi Perdagangan Federal (FTC) mendakwa perusahaan kamera pengawas keamanan rumah milik Amazon, Ring, karena gagal mengimplementasikan dasar-dasar perlindungan untuk menghentikan peretas atau pegawai mengakses perangkat atau akun pelanggan. Menurut keluhan FTC, kegagalan keamanan Ring menyebabkan pelanggaran privasi yang “mengerikan”, misalnya pelanggan perempuan “diawasi” melalui kamera pengawas keamanan rumah di kamar tidur dan kamar mandi mereka. “Pengabaian privasi dan keamanan yang dilakukan Ring membuat pelanggan rentan menjadi korban dalam aksi mata-mata dan tindakan pelecehan,” kata direktur biro perlindungan konsumen FTC Samuel Levine dalam sebuah pernyataan. Berdasarkan pengaturan yang diajukan, yang memerlukan persetujuan hakim federal, Ring akan menghapus semua data yang dilihat secara tidak sah dan meningkatkan keamanan dengan fitus-fitur seperti autentikasi multi-faktor. Peretas mengekspolitasi kerentanan untuk tidak hanya mengakses aliran video, tapi juga mengambil alih kendali kamera untuk mengejek anak-anak, menggoda orang secara seksual, dan mengancam keluarga dengan bahaya jika mereka tidak membayar uang tebusan, menurut FTC. Ring akan membayar uang sebesar $5,8 juta sebagai bagian dari penyelesaian masalah, seperti diusulkan dalam pengaturan tersebut. “Ring segera menangani masalah ini bertahun-tahun yang lalu, jauh sebelum FTC memulai penyelidikannya,” kata Ring dalam menanggapi pertanyaan AFP, dengan menambahkan bahwa pihaknya tidak setuju dengan tuduhan tersebut. Amazon akan membayar tambahan uang sebesar $25 juta sebagai bagian dari kesepakatan terpisah untuk menyelesaikan tuduhan FTC bahwa rekaman suara anak-anak yang ditangkap pelantang pintar Alexa disimpan ketika seharusnya dihapus, menurut regulator. Undang-undang AS “tidak mengizinkan perusahaan untuk menyimpan data anak-anak selamanya dengan alasan apa pun, dan tentu saja tidak untuk melatih algoritma (perusahaan) mereka,” kata Levine. Amazon akan mengidentifikasi dan menghapus informasi pribadi apa pun yang disimpannya dari profil anak yang tidak lagi aktif, menurut pengaturan yang diajukan. [rd/rs]
MSIMeluncurkan Serangkaian Produk Barudi Ajang Computex 2023
MSI memamerkan rangkaian produk premium.
Manjakan Pelanggan Premium, LG Hadirkan White Gloves Service
LG meresmikan hadirnya layanan pengguna kelas premium.
AS Serukan Perusahaan Teknologi ‘Lakukan Sesuatu’ tentang AI
Para ilmuwan dan pejabat tinggi perusahaan-perusahaan teknologi memperingatkan bahwa artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bisa mengarah ke punahnya umat manusia. Menanggapi itu, direktur badan keamanan dunia maya terkemuka Amerika meminta agar mereka bertindak. “Jika kalian benar-benar berpikir bahwa AI bisa menyebabkan punahnya umat manusia, mari kita bersatu dan melakukan sesuatu untuk mencegahnya,” kata Jen Easterly, direktur Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), Rabu (31/5). Ia berbicara dalam acara Axios News Shapers di Washington. Komentar Easterly datang hanya sehari setelah lebih dari 350 peneliti dan eksekutif teknologi mengeluarkan peringatan satu kalimat tentang bahaya AI. “Mengurangi risiko kepunahan akibat AI seharusnya menjadi prioritas global bersama risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir,” kata mereka dalam postingan di situs web Center for AI Safety. Mereka yang menandatangani peringatan itu antara lain pendiri kedua dan CEO OpenAI, perusahaan pendiri Chat GPT, kepala teknologi Microsoft, CEO lab penelitian AI Google, dan Geoffrey Hinton, yang kerap disebut “bapak kecerdasan buatan”. Hinton berhenti dari pekerjaannya di Google pada awal Mei. Ia berfokus memperingatkan orang lain akan bahaya AI. Pejabat-pejabat pemerintah Amerika, seperti Easterly dari CISA, juga telah memperingatkan akan bahaya AI. [ka/lt]