Jakarta: Erajaya Digital dan ZTE secara resmi menandatangani perjanjian kerja sama. Penandatanganan ini dilakukan perwakilan kedua perusahaan, yaitu Joy Wahjudi dari Erajaya Digital dan Richard Liang Weiqi dari ZTE Indonesia.
Melalui kerja sama ini, ZTE secara langsung mengumumkan kembali terjun ke pasar smartphone Indonesia, menggandeng Erajaya Digital jaringan ritel dan distribusinya.
Pandemi membawa perubahan yang masif di semua lini, serta mendorong semua aktivitas dan interaksi beralih ke digital. Smartphone telah memerankan peranan penting di saat semua orang berjuang untuk tetap terkoneksi di masa pandemi, baik dalam sektor pendidikan, finansial, sampai gaya hidup dan hiburan.
Menurut data NewZoo pada 2021, Indonesia menjadi negara keempat sebagai pengguna smartphone terbanyak di dunia. Berdasarkan DataReportal, di Indonesia ponsel yang terkoneksi sudah melebihi dari total jumlah populasi penduduknya, yakni 370,1 juta unit pada Januari 2022.
Angka ini meningkat 13 juta atau 3,6 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Indonesia merupakan pasar digital besar di kawasan Asia Pasifik dan menjadi negara industri digital yang sangat penting.
Kerja sama strategis ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ponsel pintar di Indonesia yang kian meningkat dari tahun ke tahun.
“Kerja sama dengan Erajaya Digital ini menandai kembalinya ZTE ke pasar ponsel pintar Indonesia untuk menghadirkan inovasi-inovasi kami, guna memenuhi kebutuhan konektivitas dan gaya hidup pelanggan,” kata Richard Liang Weiqi, President Director ZTE Indonesia.
Saat ditanyai mengenai seri smartphone yang akan dibawa, baik pihak ZTE dan Erajaya belum bisa berbagi informasi lebih jauh. Selain smartphone, mereka mengkonfirmasi juga akan memboyong jajaran produk IoT ZTE.
Jika mengacu pada pasar global, ZTE memiliki dua rumpun smartphone, Axon dan Blade. Ada juga divisi gaming Nubia yang sudah menghadirkan jajaran smartphone gaming dengan desain unik dan spesifikasi kelas berat.
(MMI)