Media pemerintah China dan sejumlah warganet nasionalis negara tersebut menuduh media Barat sengaja menggelapkan citra China dengan meredupkan gambar kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken ke Beijing baru-baru ini. Namun, VOA mendapati warna yang sama dalam liputan yang diterbitkan oleh media resmi China.
Sebuah kolase mulai beredar di media sosial China tak lama setelah kedatangan Blinken pada Minggu (18/6) pagi. Kolase itu membandingkan tiga foto dari tempat kejadian. Foto pertama diambil dari jarak jauh dari pesawat Blinken, menunjukkan langit biru di atas Beijing dengan pepohonan hijau di kejauhan. Gambar kedua dan ketiga adalah tangkapan layar dari video oleh BBC dan Washington Post yang memperlihatkan Blinken turun dari jet dengan langit di latar belakang yang terlihat lebih gelap dari pada foto pertama.
Beberapa warganet nasionalis mengunggah ulang kolase tersebut dengan mengatakan perbandingan itu membuktikan bias media Barat.
“Ketika Blinken kerkunjung ke China kemarin, cuaca di Beijing baik-baik saja. Akibatnya, gambar-gambar BBC menunjukkan langit kelabu, dan Blinken terlihat seperti orang kulit hitam dalam photo Washington Post,” tulis blogger “Former HR at HW” di situs Weibo.
Unggahan tersebut, yang mengacu pada “filter rekayasa dari media Barat,” menambahkan, “Media Barat ini terus melakukan apa pun yang mereka bisa untuk menggunakan trik-trik kecil guna menyebarkan desas-desus untuk menjelek-jelekkan dan memfitnah China.”
Postingan tersebut mendapat ribuan like.
Global Times, media milik pemerintah China lalu mencuit di laman akunnya di Twitter.
“’Filter rekayasa berwarna keabu-abuan yang biasa digunakan oleh media Barat terhadap China telah diterapkan pada kunjungan Blinken ke China. Dengan kacamata berwarna, mereka cenderung melihat segala sesuatu sebagai abu-abu.”
Namun, media pemerintah Tiongkok CGTN menggunakan rekaman yang sama dalam siaran beritanya. Dalam video YouTube CGTN, gambar Blinken turun dari pesawat hampir sama dengan yang ada di Washington Post.
Phil Cunningham, pengamat media pemerintah China, kepada VOA mengatakan, “Media yang berafiliasi dengan pemerintah China meski masih agak canggung, semakin fasih dalam jenis analisis berita yang berlangsung di seminar jurnalisme AS, dengan pembicaraan tentang bingkai naratif, meme, AI , manipulasi foto, meta-narasi, dll.”
“Mereka tidak selalu benar,” katanya, “tetapi dengan meniru kecaman-kecaman Barat terhadap China, mereka secara tidak sengaja mengungkapkan A) kekaguman tersembunyi B) kritik Barat benar-benar mengganggu mereka.”
Layanan BBC China membantah tuduhan netizen di Twitter, menunjukkan bahwa CGTN menggunakan rekaman yang sama.
VOA Mandarin menemukan bahwa kantor berita China, The Paper, yang mengkritik warna klip yang dirilis oleh BBC dan Washington Post, juga menggunakan rekaman gelap yang sama dalam liputannya sendiri. [my/rs]