Jakarta, CNN Indonesia —
X atau yang lebih dikenal sebagai Twitter bakal mengizinkan iklan politik dari kandidat serta partai politik lagi di platformnya. Hal tersebut dilakukan jelang pemilihan umum AS tahun depan.
Tak hanya itu, perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu pada Selasa (29/8) mengatakan juga bakal memperluas tim kemanan dan pemilu jelang Pilpres AS 2024.
Reuters pada Rabu (30/8) memberitakan langkah mengizinkan iklan politi di AS bisa membantu X meningkatkan pendapatan di tengah banyak pengiklan meninggalkan platform tersebut karena takut muncul di samping konten yang tidak pantas.
Dalam sebuah unggahan di blog pada hari Selasa, X mengatakan bakal mengembangkan timnya untuk memerangi manipulasi konten dan “ancaman yang muncul.”
Perusahaan tersebut mengatakan akan menciptakan pusat transparansi periklanan global, yang memungkinkan pengguna melihat iklan politik yang dipromosikan di X.
Di sisi lain, X juga menegaskan bakal terus melarang iklan politik yang menyebarkan informasi palsu atau berupaya melemahkan kepercayaan publik terhadap pemilu.
Platform tersebut, sama seperti perusahaan media sosial lainnya, telah lama dikritik para peneliti dan anggota parlemen karena tidak berbuat cukup banyak untuk mencegah konten yang menyesatkan atau salah selama pemilu besar.
Twitter sesungguhnya melarang semua iklan politik secara global di platformnya sejak 2019. Namun di bawah pimpinan Elon Musk, selain mengubah nama platform, perusahaan itu juga mencabut larangan itu.
Mereka juga mulai mengizinkan cause-based ads di AS yang meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu, seperti pendaftaran pemilih dan sejak Januari 2023 sudah mengungkapkan bakal memperluas iklan politik di platformnya.
Sejak akuisisi Musk pula, X dipertanyakan kesiapannya menghadapi pemilihan presiden AS setelah memberhentikan ribuan karyawannya, termasuk mereka yang pernah bekerja di tim kepercayaan dan keselamatan.
(Reuters/chri) https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230830032537-185-992139/twitter-izinkan-iklan-politik-di-as-jelang-pemilu-2024