Turki memblokir gim daring Roblox, yang populer di kalangan remaja, seminggu setelah negara tersebut menutup akses ke Instagram menyusul tuduhan penyensoran terhadap raksasa teknologi tersebut.
Langkah pada Rabu (7/8) malam tersebut, dilakukan di tengah meningkatnya kecaman terhadap media sosial oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan yang menuduh platform daring sebagai “fasisme” dan gagal menghapus unggahan yang dianggap menyinggung oleh pihak berwenang.
Roblox, platform yang memungkinkan pemain membuat gim mereka sendiri, telah diunduh lebih dari 41 juta kali di Turki sejak diluncurkan pada 2015.
Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc mengatakan Roblox telah ditangguhkan karena “mengandung konten yang akan menyebabkan pelecehan terhadap anak-anak”. Jaksa di Adana sedang menyelidiki Roblox.
Akses Instagram telah diblokir di Turki sejak Jumat (2/8).
Platform yang dimiliki oleh perusahaan Amerika Serikat (AS) itu menanggapi tuduhan pemerintah dengan mengatakan telah menghapus lebih dari 2.500 unggahan atas permintaannya dalam enam bulan pertama tahun ini.
Erdogan pada Senin (5/8) mengatakan platform jejaring sosial “bahkan tidak dapat menoleransi foto-foto martir Palestina tanpa segera melarangnya”. Kepala komunikasinya menambahkan bahwa Instagram melarang unggahan pesan belasungkawa atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.
Turki mungkin akan melanjutkan tindakan keras terhadap media sosial karena kepala komisi platform digital parlemen, Huseyin Yayman, mengatakan ada seruan untuk memblokir Tiktok.
“Orang-orang yang bertemu saya di jalan, menghentikan saya dan mengatakan: ‘Anda akan masuk surga jika menutup Tiktok’,” kata Yayman kepada kantor berita DHA.
Wali Kota Istanbul dan politisi oposisi Ekrem Imamoglu mengecam tindakan pemerintah, menyebutnya “tidak masuk akal”.
“Mereka yang membuat keputusan ini tidak tahu tentang dunia baru, ekonomi, dan teknologi,” tulis Imamoglu di platform media sosial X. [es/ft]