Tesla, produsen kendaraan listrik, telah memulai pembangunan pabrik di Shanghai untuk membuat baterai penyimpan energi Megapack, kata media pemerintah China, Kamis (23/5).
Pabrik senilai $200 juta di zona percontohan perdagangan bebas Lingang di Shanghai ini akan menjadi pabrik baterai Tesla pertama di luar Amerika Serikat.
Tesla membuka pabrik kendaraan listrik di Shanghai pada tahun 2019 yang merakit mobil untuk China, Eropa, dan pasar luar negeri lainnya. Tesla tercatat sebagai penjual terbesar kedua di pasar kendaraan listrik China yang sedang booming. Pemimpin pasarnya adalah perusahaan otomotif China BYD.
Kantor Berita Xinhua yang dikelola pemerintah memuji komitmen Tesla untuk berinvestasi di China. Xinhua juga memuji Tesla karena mengabaikan retorika yang menuntut upaya mengurangi ketergantungan pada China yang banyak digembar-gemborkan AS dan negara-negara Barat.
Xinhua mengatakan pabrik tersebut dijadwalkan untuk memulai produksi massal pada awal 2025, dengan kapasitas awal 10.000 unit Megapack per tahun.
Menurut situs Tesla, setiap Megapack dapat menyimpan lebih dari 3,9 megawatt-jam (mwh) energi, cukup untuk memberi daya pada rata-rata 3.600 rumah selama satu jam. Megapack dirancang terutama untuk perusahaan utilitas dan fasilitas komersial.
Unit penyimpanan tersebut menjadi semakin penting seiring dengan pertumbuhan energi surya dan angin, yang hanya menghasilkan listrik ketika kondisi cuaca mendukung. Megapack dapat digunakan di kemudian hari, saat perumahan dan bisnis membutuhkannya.
China sejauh ini merupakan pemimpin dunia dalam hal pembangkit listrik tenaga angin dan surya, sehingga menjadikannya pasar utama untuk penyimpanan energi. [ab/lt]
https://www.voaindonesia.com/a/tesla-mulai-bangun-pabrik-baterai-megapack-di-shanghai/7623796.html