Jakarta, CNN Indonesia —
Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, disebut dikepung oleh tiga provinsi yang berpotensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Juru Kampanye Pantau Gambut, LSM yang fokus di bidang kelestarian lahan gambut, Wahyu A Perdana menjelaskan Kalimantan menjadi pulau yang berisiko tinggi karhutla. Sementara, provinsinya yang paling rawan adalah Kalimantan Tengah.
“Berdasarkan penggabungan area KHG (Kesatuan Hidrologis Gambut) berdasarkan area administrasi provinsi, Provinsi Kalimantan Tengah menjadi provinsi dengan kerentanan karhutla pada area KHG tahun 2023 yang memiliki kelas kerentanan high risk terbesar se-Indonesia,” ujar dia di Jakarta, Rabu (31/5).
Studi lembaga ini juga mengungkap 1,2 juta dari 4,3 juta hektare hutan gambut di Kalimantan Tengah berpotensi terbakar.
Sementara, di sekitar kawasan IKN, luas tanah yang berpotensi karhutla ada sekira 119 ribu hektare dari total 342 ribu lahan gambut.
Selain itu, Kalimantan Utara ada sekitar 89 ribu hektare lahan gambut berisiko tinggi kebakaran, dari total lahan gambut yang tersedia 351 ribu hektare.
Artinya, menurut Pantau Gambut, ada tiga provinsi berisiko tinggi karhutla bisa mengepung Ibu Kota. Di lokasi itu, pemerintah berencana akan menggelar upacara kemerdekaan RI pada 2024 .
Karhutla ini sendiri berdampak signifikan terhadap pemanasan global.
Wahyu menjelaskan pada 2015 Indonesia menjadi penghasil gas rumah kaca terbesar keempat di dunia lantaran faktor deforestasi dan kebakaran hutan gambut menjadi penyumbang emisi terbesar.
Pantau Gambut menggunakan metode pembangunan model regresi berdasarkan data historis pada periode 2015 hingga 2019.
Data variabel pengaruh terdiri dari data peta tutupan lahan, sebaran lahan gambut, batas wilayah konsesi, dan sebaran kehilangan tutupan vegetasi.
Berdasarkan hasil studi tersebut pihaknya juga memprediksi “puncak karhutla akan terjadi pada Juli hingga Oktober 2023.”
Titik panas
Berdasarkan pantauan otoritas terkait, potensi karhutla itu memang tengah terlihat di beberapa lokasi di Kalimantan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap 8,31 hektare lahan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, hangus terdampak karhutla.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, karhutla di ladang gambut itu telah dipadamkan.
“Kebakaran yang terjadi pada Minggu (28/5) tersebut terjadi di empat titik, yaitu di Kecamatan Bukit Batu, Jekan Raya, Pahandut, dan Sebangau,” ujar petugas Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kota Palangkaraya Nasir, dikutip dari Antara.
Senada, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan dalam menemukan 14 titik panas yang tersebar di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Sebanyak 14 titik panas ini hasil pemantauan sepanjang Senin (29/5) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Selasa (30/5).
Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi yang memiliki suhu relatif tinggi dibandingkan suhu di sekitarnya.
Empat hari sebelumnya, Kamis (25/5), BMKG juga mendeteksi 29 titik panas pada lima kabupaten di Kaltim. Namun, titik panas tersebut sudah padam setelah dilakukan penanganan oleh pihak terkait dan tersiram hujan.