Jakarta (ANTARA) – Schneider Electric (SE) perusahaan transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi, mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap beragam bahaya kelistrikan terutama di musim hujan badai, dan mengenali langkah proteksi kelistrikan yang dapat kita lakukan di rumah dan gedung.
Menurut Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi terdapat tiga bahaya kelistrikan ketika musim hujan lebat hingga badai, yaitu kesetrum, kebakaran, dan lonjakan listrik akibat petir.
Lonjakan, beban berlebih dan kebocoran arus listrik, tambahnya melalui keterangan di Jakarta, Jumat, juga dapat merusak perangkat elektronik dan memperpendek siklus hidupnya.
Baca juga: Schneider Electric dan 15 politeknik kerja sama kembangkan SDM energi
“Oleh karena itu, penting bagi pemilik rumah dan gedung untuk memastikan huniannya telah dilengkapi dengan perangkat proteksi kelistrikan yang tepat dan sesuai fungsinya,” ujarnya
Roberto menyebutkan perlindungan terhadap ketiga bahaya tersebut pada rumah dan bangunan membutuhkan perangkat proteksi kelistrikan yang berbeda.
Proteksi kelistrikan yang umum diketahui masyarakat adalah MCB (Miniatur Circuit Breaker). Namun harus diingat, MCB digunakan sebagai proteksi beban lebih dan korsleting listrik, bukan untuk proteksi kesetrum maupun proteksi terhadap induksi petir.
Baca juga: Schneider Electric dukung pembaruan jaringan kelistrikan berkelanjutan
“Untuk itu, masyarakat perlu memahami ragam perangkat proteksi kelistrikan beserta fungsinya agar dapat melakukan proteksi maksimal untuk huniannya,” katanya.
Dikatakannya, beberapa perangkat proteksi kelistrikan yang harus diketahui dan dimiliki untuk mencegah bahaya kelistrikan Miniatur Circuit Breaker (MCB) dan Molded-Case Circuit Breaker (MCCB).
Alat yang disebut dengan Circuit Breaker (CB) memiliki fungsi sebagai proteksi dan pemutus arus apabila terjadi kelebihan beban ataupun terjadi hubungan singkat (korslet).
Baca juga: Survei: 98 persen perusahaan Indonesia tetapkan target keberlanjutan
CB menjadi hal yang sangat penting karena kegagalan fungsi dari CB dapat menimbulkan kebakaran. MCB lebih cocok dipasang pada rumah, sementara MCCB lebih dibutuhkan pada bangunan komersial dan industri dengan konsumsi dan
beban listrik yang lebih besar.
Earth-Leakage Circuit Breaker (ELCB) / Residual Current Circuit Breaker (RCCB) ELCB / RCCB adalah alat pengaman dari risiko kebocoran arus listrik yang dapat menyebabkan bahaya kesetrum.
RCCB mempunyai beberapa sensitivitas, antara lain: 10 mA untuk proteksi dengan kebutuhan tingkat sensitivitas tinggi seperti rumah sakit; 30 mA untuk proteksi terhadap manusia/kontak langsung; dan 300 mA untuk proteksi terhadap bahaya kebakaran/kontak tidak langsung.
Baca juga: Tiga upaya manfaatkan peluang dan ciptakan talenta data center
Kemudian, Residual Current Circuit Breaker with Overcurrent Protection (RCBO) adalah kombinasi antara MCB dan ELCB dalam satu produk dengan 3 proteksi sekaligus yaitu beban lebih, hubungan singkat, dan arus bocor (kesetrum).
Mengingat fungsinya yang dapat menggantikan MCB dan RCCB sekaligus, RCBO dapat menghemat tempat dan lebih efisien.
“Melengkapi perangkat proteksi kelistrikan dan memeriksa kondisinya secara berkala sangatlah penting untuk memastikan keamanan hunian. Pastikan juga bahwa produk tersebut sudah tesertifikasi IEC (International Electrotechnical Commission),” demikian saran Roberto.
Baca juga: Schneider Electric paparkan tahapan wujudkan bangunan zero karbon
Pewarta: Subagyo
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024