Kertas-kertas koran lama itu akan segera diberi kesempatan untuk menjelma dalam kehidupan yang baru. Terinspirasi oleh teknik yang digunakan di Asia, Dragan dan Slaviva Markovic memutuskan untuk berganti karir, dan mengkreasikan pensil dari kertas koran lama.
“Kami menyadari bahwa tidak seorangpun di Serbia yang memproduksi pensil grafit dan juga pensil warna. Ketika mencoba mencari tahu tentang bagaimana benda ini diproduksi, kami menemukan bahwa di Timur Jauh mereka membuatnya dari kertas koran lama dan kami segera paham, apa yang ingin kami lakukan. Bahwa kami ingin memproduksi pensil grafit dan pensil warna seperti itu juga,” jelas Dragan.
Perusahaan mereka kemudian memproduksi pensil ramah lingkungan dari grafit, kertas koran lama yang didaur ulang, dan juga lem berbahan tepung jagung, yang sebenarnya bisa dikonsumsi dan bersumber dari wilayah sekitar mereka.
Grafit adalah satu-satunya bahan mentah yang diimpor oleh perusahaan bernama New Pen itu.
“Pekerja manual mendominasi proses produksi kami. Kami mulai dengan memotong kertas koran dalam ukuran yang sama dan kami membuka gulungan, lalu memasukkan grafit ke tengah-tengahnya,” kata Slavica sambil menunjukkan proses pembuatan pensil tersebut.
Agar bisnis ini berkelanjutan dari sisi keuangan bagi New Pen, pasangan Markovic ini telah membuat tiga pasang mesin sederhana yang secara terpisah mengotomatisasi proses produksi mereka. Pembuatan mesin ini dibantu oleh seorang ahli mesin setempat.
“Pensil-pensil itu digulung oleh mesin ini, yang terdiri dari sabuk konveyor dan pelat penggulung. Gaya tekannya menggulung kertas itu memutar di sekitar bagian tengah grafit, dan pensil yang sudah selesai dibuat keluar dari ujung mesin yang lain, di mana kami kemudian membersihkan sisa lemnya,” jelas pekerja bagian produksi, Bojan Vujkovic.
Pensil-pensil itu kemudian dibiarkan mengering secara alami, yang membutuhkan waktu sekitar 24 jam, atau sedikit lebih lama ketika musim dingin. Setelah itu pensil-pensil tersebut dimasukkan ke dalam sebuah mesin, yang memotongnya ke dalam ukuran yang seragam, 17,5 sentimeter. Setelah itu, pensil-pensil tersebut masuk ke mesin ketiga, yang meruncingkan ujungnya.
Kontrol kualitas dan pengepakan pensil-pensil ini juga dilakukan secara manual.
“Kami mengecek setiap pensil grafit dan pensil warna secara manual, untuk memastikan panjangnya sama dan ujungnya dibuat tajam dengan sempurna,” jelas Slavica.
Dragan mengatakan dia memiliki “sebuah keberuntungan yang baik” karena sejak awal bertemu dengan seorang eksekutif dari Pelikan Group yang berbasis di Berlin, salah satu perusahaan penyedia bahan-bahan sekolah dan alat tulis ternama di dunia. Perusahaan ini memperkenalkan daya tarik pensil New Pen yang ramah lingkungan dan memperkenalkan ke para pedagang grosir dari Jerman.
New Pen saat ini menjual hanya sebagian, atau sekitar lima persen dari produk pensilnya di Serbia, sementara 95 persen sisanya dijual kepada pedagang grosir, terutama di Jerman, tetapi juga di Austria, Belgia, Yunani, Luksemburg, Belanda dan sejumlah negara lain.
Perusahaan tersebut saat ini mempekerjakan delapan orang dan berencana melakukan ekspansi lebih lanjut, setelah mereka memperoleh dukungan finansial dan teknis dari proyek Uni Eropa, yang mendukung transformasi hijau di Serbia.
“Perusahaan kami memiliki sejumlah misi,” kata Dragan Markovic. “Yang pertama adalah membuat produk yang ramah lingkungan, dan kedua mengedukasi generasi muda.”
Untuk tujuan itu, perusahaan tersebut menggunakan kotak-kotak kemasan pensil mereka sebagai media menyampaikan ajakan.
Ditulis dalam bahasa Inggris dan Prancis, di setiap sisi belakang kotak tersebut, para pembeli dapat membaca bahwa “Pensil kami sepenuhnya daur ulang, bahwa tidak ada pohon yang ditebang untuk memproduksinya, dan bahwa proses produksi kami menggunakan energi secara efisien dan produk kami juga sehat,” tambah Dragan. [ns/lt]