PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejak 19 Juli lalu, pemerintah menetapkan Kota Pekanbaru sebagai prioritas pendaftaran sistem MyPertamina. Hingga Senin (25/7),Pekanbaru Mendominasi, Sudah 4.636 Pendaftar tercatat pendaftar di Riau kini telah mencapai 4.636 konsumen. Dari jumlah tersebut, konsumen asal Pekanbaru mendominasi.
“Untuk konsumen pertalite ada 3.633 orang dan 78 persen dari Pekanbaru. Kalau konsumen biosolar sudah ada 1.003 orang dan 68 persen dari Pekanbaru,”ungkap Section Head Communication & Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Agustiawan,, Senin (25/7).
Pendaftaran dapat dilakukan di mana saja menggunakan komputer, laptop, dan handphone yang terhubung dengan internet. Selain itu, bisa juga mendaftar melalui booth konsultasi yang disediakan di lima SPBU di Kota Pekanbaru.
Salah seorang masyarakat yang mendaftar di booth konsultasi Muhammad Aramandika Bagus Saputra mengungkapkan, pendaftaran tidak terlalu rumit, bahkan bisa dikatakan mudah. Bahkan, bisa dikerjakan di rumah.
“Kalau nggak tahu juga bisa nonton YouTube. Prosesnya paling lama 30 menit. Kendala paling-paling di jaringan,”ujar Bagus kepada Riau Pos, Senin (25/7). Menurut Bagus, penggunaan MyPertamina sudah tepat agar yang memperoleh BBM subsidi adalah orang yang benar-benar memerlukan.
Salah seorang pengguna mobil, Susan juga mendukung program MyPertamina ini. Menurutnya, dengan adanya program ini BBM subsidi bisa lebih tepat sasaran. “Mungkin di awal pasti ribet terutama saat pendaftaran, tapi lama-lama pasti akan terbiasa, terlebih sekarang Pertamina sudah mulai menyosialisasikan MyPertamina,”ujarnya.
Ia berharap, Pertamina tak hanya mendirikan booth di Kota Pekanbaru saja, melainkan di kabupaten dan wilayah pinggiran lainnya. Karena menurut Susan, tak semua pengguna mobil bisa menggunakan smartphone dengan baik, bahkan ada yang tidak menggunakan smartphone sama sekali.
“Di kabupaten-kabupaten atau di pinggiran kota masih ada yang belum terlalu update sama teknologi. Banyak yang sudah tua juga, nggak punya smartphone agak susah. Semoga Pertamina ada solusinya,”ujarnya.
Pengguna mobil lainnya Rido menilai MyPertamina cukup ribet untuk diaplikasikan. Menurutnya tak semua masyarakat paham gadget dan hanya akan menyulitkan untuk membeli BBM. “Kalau gak punya gadget kayak mana beli BBM. Penggunaan juga ribet di lapangan,” ucapnya.
Sementara itu, Pengawas SPBU Farhan Irfansyah mengimbau kepada masyarakat konsumen pertalite dan biosolar untuk mendaftarkan diri di MyPertamina. “Selama masa pendaftaran masyarakat masih bisa membeli bahan bakar bersubsidi. Untuk pemberlakuannya nanti pada 1 Agustus 2022 mendatang,”ujarnya.
Di Pekanbaru ada lima booth yang disediakan untuk konsultasi. Kelima booth tersebut berada di SPBU 14.282.6114 Jalan Riau RT03/02 Kelurahan Air Hitam, SPBU 14.282.635 Jalan Arifin Ahmad, SPBU 14.282.667 Jalan Hang Tuah, SPBU 14.284.623 Jalan HR Soebrantas, dan SPBU 14.282.636 Jalan Soekarno Hatta.
Pendaftaran bisa dilakukan melalui website subsiditepat.mypertamina.id, aplikasi MyPertamina, dan bisa langsung mendaftar ke beberapa SPBU Pertamina. Adapun dokumen yang diperlukan untuk mendaftar yaitu foto KTP, foto diri, foto STNK, foto KIR, foto kendaraan, foto nomor polisi kendaraan, dan foto surat rekomendasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pertamina memperluas penerapan aplikasi MyPertamina untuk pembelian BBM subsidi. Dari yang awalnya 13 kabupaten/kota, kini menjadi 50 kota/kabupaten yang menjadi prioritas pendaftaran sistem MyPertamina. Dari 50 kabupaten/kota tersebut, masuk Kota Pekanbaru.
Sebagai tahap awal, pendaftaran ini diprioritaskan pada pengguna dengan domisili atau berencana bepergian ke wilayah 50 kabupaten/kota tersebut.
Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga Taufikurachman mengatakan, pada tahap ini, pendaftaran fokus untuk melakukan pencocokan data antara yang didaftarkan oleh masyarakat dengan dokumen dan data kendaraan yang dimiliki.
Selain itu, selama masa pendaftaran, masyarakat masih bisa membeli BBM subsidi di SPBU dan belum ada pembatasan. “Pendaftaran dapat dilakukan di mana saja menggunakan komputer, laptop, dan handphone yang terhubung dengan internet. Pendataan ini kami lakukan untuk memastikan subsidi energi semakin tepat sasaran,”ujarnya.
Untuk diketahui, dipilihnya website MyPertamina pun bukan tanpa alasan. Sesuai Peraturan BPH Migas No. 06/2013, penggunaan sistem teknologi IT dalam penyaluran BBM dapat dilakukan.
“Informasi lebih lanjut mengenai mekanisme penyaluran subsidi tepat sasaran menggunakan sistem MyPertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135 serta sosial media resmi @ptpertaminapatraniaga dan @mypertamina,”ujarnya.(anf)