Lebih banyak penduduk di Sydney, kota terbesar Australia, telah diberitahu atau bersiap untuk mengungsi dari rumah mereka di tengah banjir besar, yang kembali terjadi dan dipicu hujan lebat.
Badan penanggulangan bencana Selasa (5/7) mengeluarkan perintah evakuasi dan waspada bagi 50.000 penduduk di Sydney, ibu kota negara bagian New South Wales, naik dari 32.000 penduduk pada Senin. Sel badai yang kuat telah mencurahkan hujan deras selama beberapa hari, menyebabkan bendungan dan sungai meluap, membanjiri jalan dan membanjiri ratusan rumah di dan sekitar Sydney. Pekerja darurat melakukan beberapa penyelamatan semalam pada orang-orang yang terjebak dalam rumah atau mobil mereka yang terjebak di jalan yang banjir.
Perdana Menteri negara bagian New South Wales Dominic Perrottet Selasa mendesak warga agar tidak berpuas diri. “Banjir ini masih jauh dari selesai,” katanya kepada wartawan.
Negara bagian New South Wales telah mendeklarasikan bencana alam bagi 23 wilayah di seluruh negara bagian itu, yang memberi wewenang bantuan keuangan untuk penduduk yang terimbas.
Badai itu menyulitkan upaya menarik kapal kargo yang hanyut di lepas pantai Sydney sejak Senin. Upaya menderek kapal itu dan 21 awaknya ke pantai gagal ketika angin kencang dan ombak besar menyebabkan tali penarik putus.
Sydney menghadapi peristiwa banjir besar keempat sejak Maret 2021. Kerugian diperkirakan miliaran dolar. [ka/ab]
https://www.voaindonesia.com/a/lebih-banyak-penduduk-di-sydney-terancam-banjir-bandang/6645596.html