Jakarta, CNN Indonesia —
Akun penjual daring di TikTok Shop terancam diblokir selamanya jika terbukti melakukan penipuan.
“TikTok menerapkan kebijakan toleransi nol terhadap pihak (termasuk penjual) tidak bertanggung jawab yang memiliki niat jahat atau melakukan praktik bisnis tidak etis pada platform kami,” menurut pernyataan tim TikTok Indonesia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (4/10) siang.
Sebelumnya, ramai kabar penjualan barang online lewat TikTok Shop dengan cara Cash on Delivery (COD) dengan barang yang dikirim tak sesuai dengan pesanan.
Tim TikTok mengklaim sudah mengambil mengambil tindakan cepat dengan menonaktifkan akun tersebut serta menarik izin penjual agar tak kembali membuka toko daring di platform milik ByteDance itu.
“Kami telah mengambil tindakan cepat untuk menonaktifkan akun tersebut serta menarik izin mereka untuk membuka toko kembali di TikTok Shop,” ujarnya, tanpa merinci bentuk pemblokirannya.
Tak hanya itu, tim TikTok mengklaim telah memberikan komplimen kepada calon pembeli yang nyaris menjadi sasaran penipuan di TikTok Shop.
“Kami telah menghubungi pelanggan yang terkena dampak dari penipuan secara proaktif untuk memberikan klarifikasi serta voucher kompensasi yang sesuai,” tuturnya.
Sebelumnya video di TikTok berisi informasi mengenai pembelian barang online lewat TikTok Shop dengan cara Cash on Delivery (COD) viral di media sosial. Video dari akun TikTok Bagoes Vlog membagikan video berdurasi 02.11 detik yang berjudul ‘Penipuan Paket’.
Bagoes, pemilik akun yang kerap membagikan momen pengiriman barang itu, terlihat tengah mengirimkan pesanan online pelanggan.
Dia heran dengan deskripsi pesanan tertulis ‘digital rice cooker’ tetapi barang yang ia kirimkan hanya berbentuk kertas berlapiskan map cokelat.
Sang kurir tak langsung memberikan paket tersebut. Ia menduga kiriman itu merupakan modus penipuan agar pembeli membayar dan mau tak mau menerima barang yang tak sesuai postingan di etalase penjual.
Terpisah, Zulkifli (25) kurir JNT express di Jakarta Barat mengaku kerap menjumpai modus seperti itu. Ia tidak tahu apa maksud dan tujuan penjual mengirim barang yang tidak sesuai postingan di toko online.
“Sering, sering. Ordernya termos, tapi bentuk barangnya cuman kertas enteng banget, dipelastikin dibikin kaya paket beneran aja,” ujar Zulkifli saat ditemui CNNIndonesia.com, Rabu (28/9).
Kendati barang kiriman tak sesuai, ia mengatakan tetap ada opsi untuk mengembalikan barang yang tidak sesuai dengan kiriman.
(can/arh)