Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo (Kemenkominfo) Harry Budiarto mengungkapkan capaian yang telah dimiliki pihaknya dalam menciptakan talenta digital untuk di bidang kecerdasan buatan (AI).
Adapun capaian itu didapatkan lewat program bernama Digital Talent Scholarship (DTS) yang terbuka untuk masyarakat umum khususnya dari kalangan pelajar tingkat tinggi dan pekerja profesional.
“Untuk yang AI kami membuka kelas di program Professional Academy (Pro-A), Fresh Graduate Academy (FGA), dan Talent Scouting Academy (TSA). Di 2022 melatih sekitar 2.022 peserta dengan modul-modul hasil kerja sama dengan asosiasi AI Indonesia. Di 2023 ada peningkatan kami sudah melatih sebanyak 2.233 peserta,” kata Budi di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kemenkominfo susun etika pengembangan dan penggunaan AI
Harry kemudian menjelaskan untuk 2022, pelatihan mengenai AI paling banyak dihadirkan dalam program Fresh Graduate Academy dengan tiga tema pelatihan, disusul dengan Talent Scouting Academy dengan dua tema, dan Pro Academy dengan satu tema.
Dalam data yang dihimpun Kemenkominfo juga menunjukkan bahwa generasi Z menjadi generasi yang memiliki minat tinggi terhadap AI, hal itu terlihat dari jumlah peserta yang berusia 20-an mendominasi pelatihan AI di DTS dengan jumlah 1.712 orang dan sisanya berasal dari rentang usia 30-50 tahun.
Dari sisi dominasi minat berdasarkan wilayah, peserta pelatihan dari Jawa Barat menjadi yang paling banyak tertarik mengikuti tema AI dengan jumlah peserta 274 orang dan dari luar Pulau Jawa peserta terbanyak berasal dari Sulawesi Utara dengan jumlah 98 orang.
Hal itu menunjukkan bahwa minat para pelajar hingga pekerja profesional untuk mengenal pemanfaatan dan pengembangan AI lewat program Kemenkominfo cukup tersebar.
Baca juga: Indonesia siap jembatani kerja sama pengembangan AI global
Lebih lanjut Harry mengatakan untuk tingkat pemimpin seperti Wali Kota hingga pejabat tinggi di perusahaan publik, lewat program bernama Digital Leadership Academy (DLA) dihadirkan juga pelatihan untuk memahami AI.
“Pelatihan AI ini diajarkan di DLA, tapi bukan dalam bentuk pelatihan coding namun agar para pemimpin itu bisa memahami tata kelola sistem berbasis AI. Dengan demikian mereka tahu bagaimana menghasilkan data, menggunakannya, hingga menjadikannya solusi lewat kebijakan,” kata Harry.
Selain mendorong penciptaan talenta digital untuk AI lewat pelatihan, Kemenkominfo juga mendorong pertumbuhan talenta digital di bidang AI dengan menghadirkan sertifikasi melalui Standar Kompentesi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) AI nomor 123 tahun 2021.
Harapannya dengan semakin banyak talenta digital di bidang AI yang tersertifikasi, maka pengembangan inovasi AI di Indonesia dapat semakin bertumbuh dan talentanya dapat terserap lebih mudah di industri.
Baca juga: Kemenkominfo siapkan regulasi hingga pengembangan SDM dorong adopsi AI
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
COPYRIGHT © ANTARA 2023