Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan mereka memfokuskan edukasi kepada para pemilih pemula agar bisa memahami lebih baik makna Pemilihan Umum yang damai menjelang Pemilu serentak di 2024.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan edukasi politik yang positif itu diperlukan oleh generasi Z yang menjadi pemilih pemula agar mereka mendapatkan pemahaman yang benar di tengah banjir arus informasi di media sosial dan platform digital.
“Di pemilu 2024 ini lebih dari 70 persen pemilih adalah pemilih muda. Ini yang paling penting, bagaimana kita mengomunikasikan, bagaimana kita mensosialisasikan makna Pemilu Damai itu,” ujar Nezar dalam keterangan resmi yang diterima Kamis.
Baca juga: Kemenkominfo perkuat kolaborasi lintas sektor tangani hoaks pemilu
Edukasi politik dari sisi Pemerintah untuk memberikan sisi netral kepada pemilih pemula menjadi penting karena saat ini generasi Z bisa mendapatkan banyak pandangan mengenai isu politik lewat berbagai konten media sosial yang dipublikasikan tanpa ada batasan yang jelas.
Agar para pemilih pemula itu tidak salah langkah dan tidak terjebak oleh informasi sesat, maka Nezar menilai dibutuhkan peran Kemenkominfo untuk memberikan edukasi politik yang benar.
“Mereka melihat konten-konten dan ada yang kena hoaks dan lain sebagainya. Ini mungkin perlu juga edukasi politik buat generasi muda ini,” ujar Nezar.
Dalam narasi Pemilu Damai yang diusung Pemerintah di Pemilu 2024, Kemenkominfo ingin pemilih pemula tidak terjebak dengan narasi politik yang memiliki muatan memecah belah maupun berisi ujaran kebencian.
Narasi Pemilu Damai harus disebarkan dan dipahami generasi Z mengingat pada Pemilu yang lalu tepatnya pada Pemilu 2019 kondisi serupa hampir terjadi.
“Politik identitas bisa membuat Indonesia nyaris menjadi divided nation (negara yang terpecah). Saya kira pengalaman itu menjadi bekal buat kita dalam menghadapi pemilu 2024,” kata Nezar.
Dengan edukasi kepada para pemilih pemula, Pemilu 2024 diharapkan dapat menciptakan kultur baru bagi politik Indonesia. Generasi muda yang menjadi pemilih pemula disiapkan untuk aktif berpartisipasi tanpa perlu terseret informasi yang bisa memecah belah bangsa.
“Kultur yang sehat yang kita hasilkan dari politik Indonesia di 2024 akan menentukan langkah dan masa depan kita di 2045. Saya kira itu menjadi tanggung jawab semuanya,” kata Nezar.
Baca juga: Kemenkominfo temukan 117 konten hoaks pada Juni 2023
Baca juga: Sekjen Kemendagri: ASN harus netral pada Pemilu 2024
Baca juga: Kemenkominfo siapkan panduan daring untuk publik khusus Pemilu 2024
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2023