Kebocoran bahan bakar yang melumpuhkan memaksa sebuah perusahaan Amerika pada hari Selasa (9/1) untuk menyerah dalam mendaratkan pesawat antariksa di bulan.
Wahana pendarat Astrobotic Technology mulai kehilangan bahan bakar segera setelah peluncuran hari Senin (8/1). Pesawat antariksa itu juga mengalami masalah dalam menjaga panel suryanya tetap mengarah ke matahari dan menghasilkan tenaga surya.
“Mengingat kebocoran propelan, sayangnya tidak ada kemungkinan pendaratan lunak di bulan,” kata Astrobotic dalam sebuah pernyataan.
Astrobotic telah menargetkan pendaratan di bulan pada 23 Februari, setelah melakukan penerbangan memutar dan hemat bahan bakar ke bulan. Pendaratan yang gagal ini seharusnya merupakan pendaratan pertama Amerika di bulan dalam lebih dari 50 tahun, dan yang pertama dilakukan oleh perusahaan swasta. Wahana pendarat kedua dari perusahaan di Houston akan diluncurkan bulan depan.
Perusahaan yang berbasis di Pittsburgh ini tidak menjelaskan mengapa sistem propelan pendarat Peregrine gagal hanya beberapa jam setelah lepas landas.
NASA membayar Astrobotic $108 juta (sekitar 1,7 triliun rupiah) untuk menerbangkan eksperimennya ke bulan dalam misi ini, yang merupakan bagian dari program penjelajahan bulan yang melibatkan perusahaan swasta. [lt/ka]