Kanada mengatakan pada Kamis (11/7) pihaknya telah menetapkan kawasan perlindungan maritim terbesar di lepas pantai Vancouver, di saat negara tersebut berupaya mencapai target untuk melindungi sepertiga wilayah lautannya pada akhir dekade ini.
Kawasan seluas 133.000 kilometer persegi itu diumumkan dalam pernyataan bersama antara para pemimpin empat suku asli Kanada dan Departemen Perikanan dan Kelautan negara tersebut.
“Hari ini kami mengambil langkah besar ke depan untuk melindungi lautan Kanada,” ujar Menteri Perikanan dan Kelautan Diane Lebouthillier.
Kawasan lindung maritim yang baru tersebut membuat Kanada “separuh dari mencapai targetnya untuk melindungi 30 persen lautan kami pada 2030,” tambah Lebouthillier.
“Laut telah merawat kami, maka dari itu kami harus merawatnya juga,” kata Judith Sayer, perwakilan suku Nuu-chah-nulth.
Kanada bergerak maju untuk memenuhi komitmen bersejarahnya yang dicetuskan dalam KTT Keanekaragaman Hayati di Montreal pada Desember 2022.
Kawasan lindung tersebut, yang berjarak 150 kilometer dari pulau Vancouver, merupakan hasil dari perjanjian yang ditandatangani pada Januari 2023 oleh pemerintah Kanada dan suku Nuu-chah-nulth Haida, Quatsino dan Pacheedaht.
Area tersebut merupakan rumah bagi puluhan spesies ikan, burung laut, invertebrata dan sejumlah mamalia laut seperti paus pembunuh, berang-berang dan lumba-lumba.
Organisasi nonpemerintah Oceana Canada memuji langkah yang diambil pemerintah itu, menyebutnya sebagai “langkah signifikan dalam menjaga keanekareagaman hjayati laut” dengan mencegah aktivitas seperti menggunakan pukat dalam kegiatan melaut, serta membuang sampah ke lautan. [rs]
https://www.voaindonesia.com/a/kanada-tetapkan-kawasan-lindung-maritim-terbesar/7695243.html