Pulau Gotland terletak sekitar 200 km sebelah selatan ibu kota Swedia, Stockholm. Ruas jalan yang termasuk paling sibuk ini dipenuhi dengan energi listrik nirkabel.
Sewaktu melalui jalan berlistrik dengan bus, manajer proyek SmartRoad Gotland Petra Carlenarson mengatakan, “Kita memasuki jalan listrik, ini adalah jalan listrik nirkabel. Jadi, kita mengecas bus sambil mengendarainya sekarang ini.”
SmartRoad adalah proyek demo sepanjang 1,6 kilometer di pinggiran kota terbesar di pulau itu, Visby. Jalan ini menggunakan teknologi transfer listrik nirkabel yang dinamis. Teknologi tersebut memungkinkan listrik mengalir tanpa kabel dari kumparan tembaga sepanjang 1,5 meter yang dibangun di bawah jalan aspal ke tiga receiver atau penerima yang dipasang di bagian bawah bus. Listrik ditransfer melalui induksi, teknologi yang dipakai pada pengisi daya sikat gigi listrik, kompor modern dan banyak lagi.
Jalan ini disebut sebagai jalan pertama di dunia yang mengecas truk-truk dan bus-bus berukuran lebih besar.
Carlenarson mengatakan teknologi itu bukan pemborosan. Ini merupakan sistem manajemen yang mendeteksi kendaraan listrik yang mendekat dan mengirim energi tertarget langsung ke kendaraan tersebut.
Carlenarson menambahkan, “Jalan mengidentifikasi bus ini dan begitu kita melewati kumparannya, jalan mulai mentransfer energi melalui udara ke bus.”
Teknologi ini dikembangkan oleh perusahaan Israel, Electreon.
Menurut perusahaan itu, hasil sejumlah tes menunjukkan ada truk berbobot 40 ton yang bisa melaju dengan kecepatan hingga 80 kilometer per jam, sambil menerima rata-rata energi 70 kW dari jalan berlistrik.
Tetapi Carlenarson mengatakan ia memperkirakan teknologi ini pada akhirnya akan dimanfaatkan juga oleh kendaraan pribadi, seperti mobil listirk.
Pemerintah Swedia memiliki target ambisius membangun sekitar 2.000 kilometer jalan berlistrik pada tahun 2030. Ini antara lain merupakan bagian dari rencana mencapai emisi nol bersih pada tahun 2045.
Empat perusahaan berbeda mengajukan teknologi jalan listrik mereka kepada pemerintah Swedia, tetapi hanya Electreon yang menggunakan teknologi nirkabel.
Yang lainnya menggunakan teknologi konduktif yang bergantung pada kontak langsung, seperti pantograf, mirip yang digunakan pada trem.
Carlenarson menambahkan, “Ini tidak terlihat. Jadi kalau kita melihat ke jalan, kita tidak melihat apa pun. Kami memasang unit-unit pengelolanya di bawah tanah. Ini hal besar, untuk pemeliharaan dan demi keselamatan.”
Tetapi, di tengah-tengah teknologi pengisian daya yang lebih cepat dan baterai yang lebih besar, teknologi ini mungkin akan usang dalam waktu dekat.
Pada April lalu, kendaraan konsep Mercedes dapat menempuh lebih dari 1.000 kilometer dengan sekali pengecasan.
Alec Arho Havrén, pendiri World Ecological Forum dan sirkuit tes GotlandRing, dilibatkan dalam upaya membawa teknologi itu ke Gotland.
Menurutnya, ini bukan teknologi yang harus dipilih salah satunya. Jika kedua teknologi ini digabungkan, bersinergi dengan sistem jalan listrik, pengisian daya akan dinamis. Artinya kita tidak perlu memiliki baterai sama sekali atau kita dapat memiliki baterai yang lebih kecil, khususnya pada lalu lintas yang padat.
SmartRoad selesai dibangun pada Desember 2020.
Proyek serupa juga ada di Italia, Jerman dan Israel.
Proyek percontohan skala penuh rencananya dimulai tahun depan, ketika sekitar 20 kilometer jalan-jalan di Swedia berlistrik. [uh/ka]