Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi (BMKG) memprakirakan awal musim hujan tahun ini di sebagian besar wilayah DKI Jakarta bakal berlangsung pada November dengan puncaknya tahun depan. Simak rinciannya.
Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, mengatakan, sebagian wilayah RI mendapat musim hujan tahun ini mundur dari biasanya imbas fenomena El Nino.
Awal musim hujan sendiri, katanya, berkaitan erat dengan peralihan angin Monsun Australia menjadi Monsun Asia. Sementara, Monsun Asia sudah mulai memasuki wilayah Indonesia sehingga diprediksi bulan November akan mulai turun hujan.
“Artinya pengaruh El Nino akan mulai berkurang oleh masuknya musim hujan sehingga diharapkan kemarau kering ini segera berakhir secara bertahap. Ada beberapa wilayah yang masuk musim penghujan sebelum November dan ada yang mundur, tapi sebagian besar pada bulan November,” urainya, dikutip dari keterangan pers, Selasa (3/10).
Khusus untuk Jawa, berdasarkan Analisis Iklim BMKG ‘Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 di Indonesia’, 19 Zona Musim (ZOM) mengalami musim hujan mulai Oktober 2023 dasarian (sepuluh hari) I – III, 117 ZOM terjadi di November 2023 dasarian I – III, 54 ZOM terjadi di Desember 2023 dasarian I – III, dan dua ZOM terjadi di Januari 2024 dasarian I.
BMKG menyebut, jika dibandingkan dengan normal awal musim hujan, “awal musim hujan 2023/2024 di sebagian besar Pulau Jawa diprakirakan mundur (lebih lambat) terhadap normal.” Ini terjadi di 176 ZOM.
Sementara, wilayah lainnya diprakirakan maju (lebih cepat) terhadap normal, yaitu dua ZOM dan diprakirakan sama dengan normal yaitu sebanyak 14 ZOM.
Puncaknya diprakirakan terjadi mulai Desember 2023 hingga Februari 2024. Rinciannya, 6 ZOM mencapai puncak hujan pada Desember 2023, 33 ZOM pada Januari 2024, 149 ZOM pada Februari 2024, dan lima ZOM pada Maret 2024.
Soal intensitas (sifat) hujannya, sebagian besar atau 146 ZOM di Jawa mengalami musim hujan Normal, 33 ZOM diprakirakan mengalami sifat Bawah Normal, dan 14 ZOM Atas Normal.
Pulau Jawa umumnya mengalami musim hujan selama 10 – 24 dasarian. Rinciannya, dua ZOM selama 9 dasarian, 40 ZOM selama 10 – 12 dasarian, 49 ZOM terjadi selama 13 – 15 dasarian, 55 ZOM terjadi selama 16 – 18 dasarian, tujuh ZOM selama 19 – 21 dasarian, 32 ZOM selama 22 – 24 dasarian, dan 7 ZOM selama 25 – 27 dasarian.
“Apabila dibandingkan dengan normal durasi musim hujan, durasi musim hujan 2023/2024 di sebagian besar Pulau Jawa diprakirakan lebih pendek dari normalnya.” kata BMKG.
Berikut jadwal lengkap prakiraan kedatangan hujan ke Jakarta berdasarkan keterangan BMKG:
November dasarian II
Wilayah DKI yang masuk musim hujan di sepuluh hari kedua November ini masuk ZOM Banten–DKI 15. Berikut rinciannya:
+ Jakarta Barat (Kebon Jeruk, Kembangan, Palmerah)
+ Jakarta Pusat (Cempaka Putih, Johar Baru, Menteng, Senen, Tanah Abang)
+ Jakarta Timur (Jatinegara, Makasar, Pulogadung, Matraman)
+ Jakarta Selatan (Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Setia Budi, Tebet).
“Awal musim: November dasarian II, perbandingan awal [musim] terhadap normal (dasarian) adalah sama, sifat musim Normal,” demikian keterangan BMKG.
Sementara, puncak musim di wilayah ini diprediksi baru terjadi pada Februari 2024, alias tidak mundur dari biasanya (Normal). Namun, panjang musimnya lebih pendek satu dasarian dari biasanya, dengan musim hujan diprediksi terjadi selama 17 dasarian.
November dasarian II
Wilayah yang juga diprediksi mengalami musim hujan di sepuluh hari kedua November adalah ZOM Banten–DKI 16 namun dengan intensitas hujan lebih rendah. Yakni:
+ Jakarta Selatan (Cilandak, Kebayoran Baru, Mampang prapatan, Pancoran, Jagakarsa, Pasar Minggu).
+ Jakarta Timur (Cipayung, Kramat Jati, Ciracas, Pasar Rebo).
“Awal musim: November dasarian II, perbandingan awal terhadap normal (dasarian) adalah Mundur 2,” kata BMKG.
Untuk wilayah ini, sifat musim hujannya lebih rendah dari biasanya alias Bawah Normal, dengan puncak musim pada Februari atau sama dengan biasanya.
Panjang musimnya mencapai 19 dasarian atau lebih pendek 20 hari dari sebelumnya.
Januari dasarian I
ZOM Banten–DKI 14 bahkan diprediksi mendapat musim hujan lebih lambat lagi, yakni awal 2024. Daerah-daerahnya meliputi:
+ Kepulauan Seribu (Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu Selatan).
+ Jakarta Barat (Cengkareng, Grogol Petamburan, Kalideres, Tamansari, Tambora),
+ Jakarta Pusat (Gambir, Kemayoran, Sawah Besar).
+ Jakarta Timur (Cakung, Duren Sawit).
+ Jakarta Utara (Cilincing, Kelapa Gading, Koja, Pademangan, Penjaringan, Tanjung Priok).
“Awal musim: Januari dasarian I, perbandingan awal terhadap normal (dasarian) adalah Mundur 3 [dasarian],” kata BMKG.
Sifat musim hujan di wilayah ini diprediksi Normal, dengan puncak musim pada Februari atau sama seperti biasanya. BMKG menyebut panjang musim di wilayah ini juga lebih pendek 3 dasarian, yakni menjadi 10 dasarian.