Empat aktivis lingkungan yang telah mendekam di penjara selama lebih dari lima tahun setelah divonis atas tuduhan berlaku sebagai mata-mata, akan dibebaskan menyusul pengampunan dari pemimpin tertinggi Iran, demikian dilaporkan media pemerintah pada Minggu (7/4).
Ayatollah Ali Khamenei telah memberikan remisi kepada lebih dari 2.000 tahanan guna menandai perayaan Idul Fitri.
Tanggal pembebasan bagi para aktivis tersebut belum diumumkan, tetapi pengacara mereka, Hojat Kermani, mengatakan pembebasan akan berlangsung “dalam beberapa hari mendatang.”
“Klien saya diberitahu oleh deputi bidang hak asasi manusia kejaksaan bahwa mereka termasuk dalam program amnesti,” kata Kermani kepada kantor berita IRNA.
Dia menyebut kliennya bernama Sepideh Kashani, Niloufar Bayani, Houman Jowkar, dan Taher Ghadirain.
Mereka ditangkap pada 2018 karena dicurigai melakukan pekerjaan mata-mata untuk pemerintah asing, dan dijatuhi hukuman hingga 10 tahun penjara.
Para aktivis lingkungan tersebut bekerja untuk Persian Wildlife Heritage Foundation, sebuah organisasi pelestari lingkungan yang melindungi spesies yang terancam punah.
Pada awal 2018, seorang aktivis lingkungan berkewarganegaraan Iran-Kanada yang juga profesor di universitas, Kavous Seyed Emami, 63, meninggal di dalam tahanan.
Ia dilaporkan melakukan bunuh diri dua minggu setelah ia ditahan, sebuah dugaan yang dibantah oleh keluarganya.
Pada 2023 lalu, aktivis pelestarian satwa liar, Morad Tahbaz, merupakan satu dari lima tahanan asal AS yang dibebaskan dari Iran sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat. [jm/ns/rs]