JAKARTA – Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan sebutan “Hacker”. Hacker adalah sebutan untuk seseorang yang membobol sistem komputer. Hacker biasanya menggunakan kerentanan itu untuk memblokir akses sistem, mengumpulkan informasi, atau mendapatkan akses ke lebih banyak komputer dalam jaringan.
Peretas dapat melakukan aksinya di mana saja, baik itu di perangkat seluler ataupun komputer. Sebagai manusia yang hidup di era digital saat ini, hal utama yang harus Anda lakukan adalah waspada.
Apa yang Terjadi pada Ponsel Jika itu Diretas?
Melansir dari Malwarebytes, ponsel Android lebih rentan diretas daripada iPhone, pasalnya, Android bersifat open-source dan inkonsistensi dalam standar dalam hal pengembangan perangkat lunak menempatkan Android pada risiko korupsi data dan pencurian data yang lebih besar.
Namun, bukan berarti sebagai pengguna iPhone Anda bisa tenang begitu saja, Anda harus tetap waspada karena seorang peretas ponsel akan menggunakan berbagai cara untuk mengakses ponsel seseorang dan mencegat pesan suara, panggilan telepon, pesan teks, dan bahkan mikrofon dan kamera ponsel, semuanya tanpa izin atau bahkan sepengetahuan pengguna tersebut.
Jika ponsel Anda diretas, yang terjadi adalah para hacker dapat melacak lokasi Anda, memaksa ponsel Anda untuk mengirim SMS ke situs web premium, atau bahkan menyebarkan peretasan mereka (dengan tautan berbahaya yang disematkan) ke orang lain di antara kontak Anda, yang akan mengkliknya karena tampaknya berasal dari Anda.
Adapun cara yang paling sering digunakan hacker pada ponsel adalah Phishing. Phishing, kejahatan yang menargetkan individu atau anggota seluruh organisasi untuk memikat mereka agar mengungkapkan informasi sensitif melalui rekayasa sosial, adalah metode yang dicoba dan benar bagi para penjahat.
BACA JUGA:
Contohnya, jika Anda mendapatkan pesan singkat yang bertuliskan seperti ini: “Selamat, Anda mendapatkan total hadiah sebesar 50 juta rupiah. Untuk mengklaim, silakan klik tautan di bawah ini”.
Ketika Anda mengklik tautan tersebut, Anda akan dibawa ke dalam situs web yang tidak jelas, dan akhirnya pemilik tautan atau si peretas akan mendapatkan informasi tentang data diri Anda.
Yang akan terjadi adalah, bisa saja semua akun pribadi Anda seperti email, WhatsApp, m-banking disusupi oleh penjahat itu, lebih parah lagi jika mereka menggunakannya untuk hal negatif.
Sebagai pertimbangan, Anda bisa mengetahui ketika ponsel Anda disadap dengan memperhatikan penggunaan baterai. Biasanya penggunaan baterai akan lebih boros jika ponsel Anda disadap. Selain itu, munculnya iklan dan aplikasi yang tidak diinginkan. Serta data internet Anda yang cepat habis.
Bagaimana jika Komputer Saya Diretas?
Selain meretas ponsel, hacker juga sering meretas komputer. Mungkin ada dari Anda yang masih belum mengetahui bagaimana hacker dapat meretas komputer Anda. Sebelum itu, Anda harus mengetahui apa yang akan terjadi terhadap komputer Anda bila itu benar diretas.
Jika komputer Anda diretas, pastikan Anda melihat beberapa gejala berikut ini:
- Jendela pop-up yang sering muncul, terutama yang mendorong Anda untuk mengunjungi situs yang tidak biasa, atau mengunduh antivirus atau perangkat lunak lainnya
- Perubahan pada halaman beranda Anda
- Email massal sedang dikirim dari akun email Anda
- Sering crash atau kinerja komputer yang sangat lambat
- Program tidak dikenal yang memulai saat Anda memulai komputer
- Program secara otomatis terhubung ke Internet
- Aktivitas yang tidak biasa seperti perubahan kata sandi