Ilustrasi – Gerakan literasi di SDN 22 Kedamin Hulu Kecamatan Putussibau Selatan, wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat. ANTARA/HO-SDN 22 Kedamin Hulu
Elshinta.com – Siswa perlu didorong membuat karya tulis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sebagai bagian untuk memacu budaya literasi, kata seorang guru di Kapuas Hulu Kalimantan Barat Fitri Wahyuni.
“Budaya literasi itu perlu kita tanamkan sejak usia dini, bahkan kita dapat memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai sarana penunjang untuk membangkitkan literasi di sekolah,” kata Fitri Wahyuni, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Fitri, untuk menanamkan budaya literasi itu bisa dimulai dari hal-hal kecil, salah satu contoh dengan menggerakkan peserta didik untuk membuat suatu karya tulis yang berkaitan dengan pembelajaran di sekolah dengan berbagai metode baik membuat buku maupun konten digital.
Dia mengatakan di tempatnya mengajar di SDN 22 Kedamin Hulu Kecamatan Putussibau Selatan, peserta didik membuat tulisan yang berkaitan dengan pembelajaran di sekolah.
“Itu upaya kami dalam membangkitkan budaya literasi di kalangan sekolah,” ucapnya.
Fitri mengakui kondisi literasi di kalangan sekolah saat ini memang tergolong masih sangat rendah, tanpa disadari kehadiran teknologi (media sosial) sangat mempengaruhi tatanan kehidupan termasuk di kalangan pelajar.
Perkembangan teknologi itu, kata dia dapat membawa dampak negatif, apabila kemudahan mengakses informasi itu tidak bisa dimanfaatkan ke hal-hal positif terutama bagi pelajar, tentu itu juga perlu keterlibatan peran orang tua untuk lebih melakukan pengawasan ketat kepada anak-anaknya di rumah.
Menurut Fitri, sebelum teknologi berkembang pesat ada, istilah “Buku adalah jendela dunia”, namun, dengan perkembangan teknologi saat ini ada juga istilah ” Dunia dalam genggaman” artinya semua informasi yang kita butuhkan dengan mudah kita dapatkan melalui teknologi informasi (internet) bisa melalui handphone mau pun komputer atau laptop.
“Perkembangan teknologi itu harus bisa kita manfaat untuk mendorong literasi digital di kalangan sekolah,” kata Fitri yang pernah mengikuti wisata literasi.