Jakarta, CNN Indonesia —
Raksasa teknologi Google memperbarui kebijakan privasi mengenai fitur menghapus foto tak senonoh di internet. Pemilik akun Google dapat meminta foto mereka yang tak senonoh lenyap dari laman pencarian di Google Search.
Sebelumnya, kebijakan ini hanya berlaku bagi foto tak senonoh yang diunggah ke internet secara non-konsensual seperti kasus-kasus revenge porn. Namun, pada pembaruan kebijakan ini, para pengguna dapat menghapus foto privasi dan eksplisit mereka yang diunggah ke internet secara sukarela.
Google mengatakan pembaruan ini juga memungkinkan pengguna menghapus gambar pribadi dan eksplisit apa pun yang tidak lagi ingin mereka tampilkan di mesin pencarinya. Misalnya, ketika pengguna mengunggah konten eksplisit ke situs web dan kemudian menghapusnya, mereka dapat meminta penghapusannya dari penelusuran Google. Namun, kebijakan tersebut tidak berlaku untuk konten yang dikomersialkan.
“Secara lebih luas, apakah itu untuk situs web yang berisi informasi pribadi, gambar eksplisit, atau permintaan penghapusan lainnya, kami telah memperbarui dan menyederhanakan formulir yang Anda gunakan untuk mengirimkan permintaan,” kata Danielle Romain, Wakil Presiden Trust di Google, mengutip CNN, Senin (7/8).
“Tentu saja, menghapus konten dari penelusuran Google tidak menghapusnya dari web atau mesin pencarian lainnya, tapi kami berharap perubahan ini memberi Anda lebih banyak kendali atas informasi pribadi yang muncul di penelusuran Google,” tambahnya
Fitur otomatis buramkan gambar eksplisit
Selain itu, Google juga merilis fitur baru, SafeSearch untuk semua pengguna. Fitur ini dapat memfilter gambar-gambar eksplisit (termasuk adegan sadis dan kekerasan, atau konten dewasa yang vulgar) yang muncul di hasil penelusuran.
Fitur ini memungkinkan penelusuran Google menandai dan memburamkan (membuat blur) konten tersebut secara otomatis untuk semua orang, sebagai setelan bawaan untuk pengguna secara global.
Fitur ini dimulai sebagai opsi kontrol orang tua yang dirancang untuk membantu melindungi pengguna yang dipantau dengan akun keluarga agar tidak sengaja menemukan gambar eksplisit di penelusuran. Pada tahun 2021, Google memperluas fitur kontrol orang tua di Family Link (pusat keamanan keluarga Google) untuk mengaktifkan SafeSearch secara otomatis bagi pengguna di bawah 18 tahun.
Setelan tersebut memfilter konten eksplisit apa pun yang muncul di hasil penelusuran, dan mendukung upaya tambahan untuk pengalaman online anak-anak lebih aman.
Dalam pembaruan Februari, Google mengumumkan opsi pemburaman di masa mendatang yang akan berlaku untuk semua pencarian, bahkan jika pengaturan SafeSearch tidak diterapkan ke akun.
Sekarang, opsi pemburaman SafeSearch akan menjadi bagian standar dari Google Images. Pengaturan masih dapat disesuaikan atau dimatikan di pengaturan akun kapan saja, kecuali jika orang tua atau wali di sekolah mengunci pengaturan tersebut, mengutip Mashable.
Orang tua dapat mengelola akun anak di aplikasi Family Link, dan administrator dapat mengelola setelan SafeSearch untuk pengguna berusia di bawah 18 tahun yang login ke akun Google Workspace for Education atau terkait dengan institusi K-12.
Selain fungsi SafeSearch yang baru, Google juga mempermudah akses kontrol orang tua. Pengguna dapat mengetik frasa penelusuran apa pun yang relevan – seperti “kontrol orang tua Google” atau “tautan keluarga Google” – dan kotak informasi akan muncul dengan informasi tentang cara mengakses dan mengelola kontrol.
(tim/dmi)