Jakarta (ANTARA) – Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Infomatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Geryantika Kurnia menyebut bahwa Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengusulkan deklarasi analog switch off (ASO) nasional dilakukan pada peringatan Hari Penyiaran Nasional 2023.
“KPI mengusulkan deklarasi ASO nasional pada peringatan Hari Penyiaran Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2023 agar Indonesia sejajar dengan negara lain yang sudah bermigrasi ke tv digital,” ujar Geryantika dalam keterangan tertulis kepada ANTARA, Selasa.
Menurut Geryantika, hal tersebut bisa terealisasi, dengan melihat progres ASO atau migrasi ke tv digital yang sudah siap secara nasional.
Dia menuturkan, hasil pengukuran Nielsen di 11 kota besar (Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Makasar, Banjarmasin dan Medan) bahwa sebelum ASO jumlah penonton analog sekitar 59 juta sedangkan setelah ASO per 1 Juli 2023 jumlah penonton tv digital sekitar 56 juta (95,2 persen).
Baca juga: Penetrasi siaran TV digital secara nasional hampir 80 persen
Selain itu, penetrasi tv digital secara nasional sebelum ASO berjumlah 130 juta penonton dan setelah ASO per 1 Juli 2023 penonton tv digital sekitar 124 juta penonton (95,4 persen). Artinya kondisi saat ini sudah menuju normal.
Geryantika optimistis setelah ASO Sumatera Utara 1 (Medan dan sekitarnya) pada 30 Juli 2023 dilakukan, penetrasi tv digital seluruh Indonesia akan normal kembali.
“Ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia mudah beradaptasi kepada perubahan teknologi sehingga siaran tv analog semakin ditinggalkan,” kata dia.
Lebih lanjut Geryantika menyampaikan bahwa TVRI dan swasta sudah membangun infrastruktur multipleksing (MUX) di 112 wilayah layanan di 341 kabupaten/kota yang terdampak ASO.
Baca juga: ASO genapi langkah transformasi digital nasional
Selain itu, sebanyak 676 stasiun tv sudah bersiaran digital, tersisa hanya 10 siaran tv yang masih analog dan sedang dalam proses migrasi ke tv digital.
Terkait perangkat set top box (STB), Geryantika menyampaikan bahwa sebanyak 53 produsen tersertifikasi telah memproduksi lebih dari 73 tipe STB.
Di samping itu, lebih dari 23 produsen tv telah memproduksi tv digital berbagai ukuran dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 20 persen dan disyaratkan dilengkapi Early Warning System (EWS) untuk peringatan dini kebencanaan.
“Pemerintah, stasiun tv, stakeholder penyiaran dan komunitas tv digital Indonesia tidak kenal lelah secara terus menerus sosialisasi mendorong masyarakat untuk beralih ke tv digital. Bersih gambarnya, jernih suaranya, dan canggih teknologinya,” kata dia.
Keberhasilan ASO nasional akan memberikan dampak yang luas, termasuk pemerataan akses internet berkecepatan tinggi, penyelesaian masalah blank spot (daerah yang tidak terjangkau sinyal komunikasi) telepon seluler, peluang bisnis dan lapangan kerja baru, serta mendukung pertumbuhan ekonomi digital secara keseluruhan.
Baca juga: Kemenkominfo ingatkan penyelenggara MUX wajib penuhi distribusi STB
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
COPYRIGHT © ANTARA 2023