Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut potensi pembentukan awan-awan Cumulonimbus (CB) di beberapa wilayah Indonesia.
“Untuk potensi awan Cumulonimbus tanggal 27 Desember sampai 2 Januari 2023, di mana awan Cumulonimbus dengan cakupan spasial antara 50 sampai 75 persen atau kita sebut occasional selama 7 hari ke depan,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (27/12).
Dikutip dari situs BMKG, awan Cumulonimbus merupakan awan yang berpotensi menghasilkan hujan lebat, kilat atau petir, angin kencang (downburst), hingga puting beliung.
Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen selama tujuh hari ke depan diprediksi terjadi di Laut Andaman, Laut Sulut, Laut Filipina, Samudera Pasifik utara Pulau Papua, Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa hingga barat Pulau Sumatera.
Kemudian, Selat Sunda, Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Maluku, Laut Banda, Laut Aru, Laut Arafuru, Laut Timor, Teluk Carpentaria, hingga sebagian kecil Pulau Papua.
Sementara, awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial di atas 75 persen selama tujuh hari ke depan diprediksi terjadi di Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Laut Filipina, Selat Sunda, Laut Jawa, Laut Timor, dan Teluk Carpentaria.
Sebelumnya, Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin sempat menyebut wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi berpotensi dilanda banjir besar.
Hal tersebut diprediksi terjadi akibat hujan ekstrem yang akan melanda wilayah tersebut pada Rabu (28/12).
“Potensi Banjir Besar Jabodetabek,”kicau Erma Yulihastin lewat akun Twitternya, Senin (26/12).
“Siapapun Anda yang tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022,” lanjutnya.
(dmi/arh)