Tujuh negara bagian di Amerika Serikat menghadapi tenggat dari pemerintah federal untuk membuat rencana penggunaan lebih sedikit air Sungai Colorado pada tahun 2023. Ketujuah negara bagian itu adalah Arizona, California, Colorado, Nevada, New Mexico, Utah, dan Wyoming di mana mereka harus memutuskan bagaimana setidaknya mengurangi 15 persen penggunaan air sungai tersebut. Biro Reklamasi Amerika, pada Selasa (16/8), diperkirakan akan menerbitkan proyeksi hidrologi yang akan memicu pengurangan yang disepakati untuk negara-negara bagian yang bergantung pada air sungai itu. Negara-negara bagian itu menghadapi ancaman pengurangan lebih lanjut. Jika kesepakatan tidak tercapai, maka pemerintah federal yang akan mengeluarkan mandat pengurangan. Kekeringan berkepanjangan, perubahan iklim, dan penggunaan yang berlebihan membuat pasokan air Sungai Colorado menyusut drastis. Lebih dari 40 juta orang mengandalkan air sungai itu. Negara-negara bagian yang terimbas mengakui bahwa mereka harus mengurangi penggunaan air tetapi itu menyakitkan. Jadi, mereka tetap berpegang teguh pada jumlah penjatahan air yang dialokasikan sejak 100 tahun lalu. [ka/jm]
Category: VOA Headline News
Menteri Jerman Sayangkan Bencana Ekologi di Sungai Oder
Menteri Lingkungan Jerman mengatakan kematian massal ikan di Sungai Oder adalah bencana ekologis dan belum jelas berapa lama sungai itu akan pulih. Steffi Lemke berbicara dalam konferensi pers pada Minggu (14/8) bersama Menteri Lingkungan Polandia, Anna Moskwa, setelah melangsungkan pertemuan di Szczecin, sebuah kota di Polandia dekat Sungai Oder. Sungai Oder mengalir dari Czechia dan sepanjang perbatasan antara Polandia dan Jerman, sebelum mengalir ke Laut Baltik. Sepuluh ton ikan yang mati telah diangkat dari sungai itu pekan lalu, tapi Mokswa mengatakan penyebab kematian massal ikan-ikan itu belum dapat dipastikan. “Sejauh ini, sedikitnya 150 sampel air dari Sungai Oder telah dites. Tidak ada satupun dari studi-studi itu yang mengonfirmasi adanya kandungan beracun. Pada waktu bersamaan, kami juga mengetes ikan-ikan itu. Tidak ada merkuri ataupun logam berat lain yang ditemukan,” katanya. Ia mengatakan sebagian sampel air Oder dikirim ke beberapa laboratorium asing untuk dites terhadap 300 kandungan. Kedua menteri itu mengatakan mereka kini fokus untuk melakukan apa yang bisa dilakukan untuk membatasi kehancuran ekosistem sungai itu. [vm/jm]
Es di Celah Gunung Swiss akan Hilang dalam Beberapa Pekan
Lapisan es tebal yang menutupi celah gunung Swiss selama ratusan tahun akan mencair sepenuhnya dalam beberapa pekan, kata satu resor ski, pada Kamis (11/8). Setelah musim dingin yang kering, gelombang panas yang sedang melanda Eropa telah menjadi bencana besar bagi gletser Alpen. Es di sana mencair dengan tingkat yang lebih cepat. Lintasan antara Scex Rouge dan Tsanfleuron telah membeku setidaknya sejak era Romawi. Tetapi karena kedua gletser menipis, bebatuan di antara keduanya mulai muncul — dan akan benar-benar bebas es sebelum musim panas berakhir. “Lintasan itu akan sepenuhnya terbuka dalam beberapa pekan,” kata resor ski Glacier 3000 dalam pernyataan. Pada 2012, ketebalan es di sana sekitar 15 meter. Kini, tanah di bawah lapisan es itu “akan sepenuhnya muncul lagi pada akhir September.” [ka/lt]
Survei: Remaja AS Mulai Tinggalkan Facebook
Remaja di Amerika Serikat telah berbondong-bondong meninggalkan Facebook selama tujuh tahun terakhir. Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu di ranah media sosial berbagi video seperti YouTube dan TikTok, menurut data survei Pew Research Center yang dirilis pada Rabu (10/8). TikTok telah “muncul sebagai platform media sosial teratas untuk remaja AS” sementara YouTube yang dikelola Google “menonjol sebagai platform paling umum yang digunakan oleh remaja,” menurut laporan tersebut. Data Pew tersebut muncul saat pemilik Facebook, Meta, sedang bertarung dengan TikTok untuk menjadi yang terdepan dalam ranah media sosial, dengan mencoba mempertahankan jumlah maksimum pengguna sebagai bagian dari bisnis bernilai miliaran dolar yang digerakkan oleh iklan itu. Laporan itu menyebutkan bahwa sekitar 95 persen remaja yang disurvei mengatakan mereka menggunakan YouTube, dibandingkan dengan 67 persen yang mengatakan mereka adalah pengguna TikTok. Hanya 32 persen remaja yang disurvei mengatakan mereka menggunakan Facebook – penurunan besar dari 71 persen yang melaporkan menjadi pengguna media sosial tersebut dalam survei serupa sekitar tujuh tahun lalu. Facebook, yang dulu sempat dianggap tempat populer untuk berkumpul secara daring, kini telah dipandang sebagai platform bagi orang tua, sementara kawula muda tertarik pada jejaring sosial di mana mereka dapat mengekspresikan diri mereka dengan gambar dan cuplikan video. Sekitar 62 persen remaja mengatakan mereka menggunakan Instagram, yang dimiliki oleh Meta, perusahaan induk Facebook, sementara 59 persen mengatakan mereka menggunakan Snapchat, kata para peneliti. Laporan tersebut didasarkan pada survei terhadap 1.316 remaja AS, yang berusia mulai dari 13 hingga 17 tahun. Survei dilakukan dari pertengahan April hingga awal Mei tahun ini, menurut Pew. [lt/rs]
Kebakaran Hutan Landa Prancis, Ribuan Orang Dievakuasi
Kebakaran hutan melanda wilayah Gironde di barat daya Prancis, pada hari Rabu (10/8), menghancurkan rumah-rumah dan memaksa 10.000 penduduk dievakuasi, di mana beberapa di antaranya telah sempat memanjat ke atas atap ketika api semakin mendekat ke wilayah pemukiman. Langit berwarna hitam-oranye, yang dibuat gelap oleh asap yang mengepul dari hutan dan diterangi oleh api, terlihat di seluruh area, sementara api terus berkobar di luar kendali meskipun petugas pemadam kebakaran yang didukung oleh pesawat pengebom air telah berupaya untuk memadamkan kobaran api. Kebakaran hutan yang telah menghanguskan sekitar 6.200 hektar lahan itu kini telah merambat ke wilayah Landes yang berdekatan. Prancis, seperti sejumlah negara di Eropa lainnya, kewalahan menghadapi gelombang panas berturut-turut dan kekeringan terburuk yang pernah tercatat dalam musim panas kali ini. Puluhan kebakaran hutan berkobar di seluruh negeri, termasuk sedikitnya delapan kebakaran besar. “Siapkan surat-surat Anda, hewan-hewan yang bisa Anda bawa, beberapa barang,” kata pemerintah kota Belin-Beliet di wilayah Gironde lewat laman Facebook mereka sebelum mengevakuasi sebagian penduduk kota itu. Di desa Hostens di dekat kota itu, polisi sebelumnya mendatangi rumah-rumah warga dari pintu ke pintu dan menyuruh mereka untuk pergi saat api membesar. Seorang warga, Camille Delay, melarikan diri bersama pasangan dan putranya, membawa dua kucing, ayam, dan surat-surat asuransi rumah mereka. Petugas pemadam kebakaran mengatakan lebih banyak evakuasi mungkin akan dilakukan. Meski demikian, sebagian warga Hostens enggan meninggalkan rumah mereka. Lebih dari 57.200 hektar area telah terbakar di Prancis selama tahun ini, hampir enam kali lipat lebih besar dari rata-rata kebakaran yang terjadi selama setahun penuh pada periode 2006-2021, menurut data dari Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa. [lt/ka]
Mobil Ditelan Lubang Pembuangan di Texas
Sebuah lubang pembuangan besar atau “sinkhole”, Rabu (10/8), tercipta di sebuah ruas jalan di El Paso, Texas. Lubang itu menelan sebuah mobil. Para pejabat mengatakan saluran air yang pecah memuntahkan air dan menyebabkan sebagian jalan itu amblas pada Selasa (9/9) malam. Seorang wanita diselamatkan dari mobil itu sebelum tenggelam dalam air. Video dari stasiun TV KVIA menunjukkan mobil yang hancur itu berada di dasar lubang. Dengan menggunakan alat berat, pekerja menarik mobil itu keluar dari lubang pada Rabu. [ka/lt]
Suku Karuk: Kebakaran Hutan California Dekat Oregon Sebabkan Kematian Ikan
Kebakaran hutan di sebuah wilayah terpencil di sebelah selatan perbatasan Oregon, Amerika Serikat sepertinya telah menyebabkan kematian puluhan ribu ikan di Sungai Klamath, kata Suku Karuk pada Sabtu (6/8). Suku itu mengatakan dalam pernyataan bahwa kematian ikan dari semua spesies itu diketahui pada Jumat (5/8) di dekat wilayah Happy Camp, California, di sepanjang Sungai Klamath. Para pakar biologi ikan dari suku tersebut meyakini banjir bandang akibat hujan lebat di sekitar area kebakaran menyebabkan aliran limbah dalam jumlah besar yang memasuki sungai itu di atau dekat Hambug Creek dan McKinney Creek, kata Craig Tucker, juru bicara Suku Karuk. Limbah itu memasuki sungai dan menyebabkan tingkat oksigen di Sungai Klamath turun hingga nol pada Rabu (3/8) dan Kamis (4/8) malam, menurut data yang dicatat di stasiun pengawasan kualitas air terdekat. Kebakaran McKinney, yang telah membakar wilayah seluas 233 km persegi di Hutan Nasional Klamath, pekan ini menghanguskan area di sekitar Sungai Klamath, di mana sekitar 200 orang tinggal di area tersebut. Kobaran api itu menewaskan empat orang di permukiman kecil itu dan menyebabkan sebagian besar rumah dan bisnis hancur menjadi abu. Para ilmuwan telah mengatakan perubahan iklim telah membuat wilayah AS bagian Barat lebih hangat dan lebih kering dalam tiga puluh tahun belakangan dan akan terus membuat cuaca lebih ekstrem dan memicu kebakaran hutan yang lebih sering dan menghancurkan. [vm/jm]
Pemungutan Suara Partai Konservatif Inggris Ditunda akibat Peringatan Peretasan
Pemungutan suara oleh para anggota Partai Konservatif di Inggris guna memilih perdana menteri berikutnya telah ditunda setelah badan mata-mata Inggris memperingatkan bahwa peretas dapat mengubah surat suara pemilih, demikian dilaporkan harian The Telegraph pada Selasa (2/8). Tidak ada ancaman spesifik datang dari negara yang Inggris anggap sebagai musuh, dan peringatan itu bersifat umum dan lebih merujuk kepada proses pemungutan suara serta kerentanannya, demikian ditambahkan oleh laporan itu. Akibat kekhawatiran itu, Partai Konservatif terpaksa membatalkan rencana yang memungkinkan para anggota mengubah suara mereka untuk memilih pemimpin berikutnya dalam kontes tersebut, demikian menurut The Telegraph. Surat suara dalam pemilihan tersebut kini belum disebarkan kepada sekitar 160 ribu anggota partai. Semua anggota kini telah mendapat informasi bahwa kemungkinan surat suara itu akan tiba paling lambat pada 11 Agustus, tambah laporan tersebut. Sebelumnya, pengiriman surat suara dijadwalkan berlangsung pada Senin (1/8), lapor The Telegraph. Mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Luar Negeri Liz Truss kini bersaing untuk meraih posisi pemimpin partai menggantikan Boris Johnson sebagai perdana menteri Inggris berikutnya. Truss memimpin dalam jajak pendapat di kalangan anggota Partai Konservatif, yang akan memutuskan siapa yang menjadi perdana menteri berikutnya pada 5 September setelah melangsungkan pemungutan suara selama berminggu-minggu. Markas Besar Komunikasi Pemerintah (GCHQ) mengumpulkan komunikasi dari seluruh dunia guna mengidentifikasi dan menghentikan ancaman terhadap Inggris. Seorang juru bicara dari Pusat Keamanan Siber Nasional (NCSC), yang merupakan bagian dari GCHQ, mengatakan, pihaknya memberikan saran kepada Partai Konservatif. “Mempertahankan proses demokrasi dan elektoral Inggris merupakan prioritas di NCSC, dan kami bekerja sama secara erat dengan semua partai politik di Parlemen, pejabat lokal, dan para anggota parlemen guna memberikan panduan keamanan siber dan dukungan,” juru bicara NCSC mengatakan kepada Reuters. “Sebagaimana yang Anda harapkan tentang otoritas keamanan siber nasional Inggris, kami menyediakan saran untuk Partai Konservatif terkait pertimbangan keamanan bagi pemungutan suara untuk memilih kepemimpinan secara daring,” tambah juru bicara itu. [jm/rs]
Gelombang Panas dan Pemutusan Listrik Tambah Penderitaan Warga Gaza
Bagi warga Palestina yang tinggal di wilayah Jalur Gaza yang padat, gelombang panas di musim kemarau yang kini hadir semakin diperparah dengan pemutusan aliran listrik hingga 10 jam per hari. “Kipasnya sudah rusak, baterainya tidak berfungsi. Kini kami (harus) mengipas diri kami dengan nampan-nampan ini,” demikian kata Alaa Zidan yang duduk bersama suaminya di wilayah zona selatan dari Khan Younis. Sebuah kipas listrik yang berkarat menggantung tanpa bergerak di langit-langit rumahnya. “Kami tidak bisa makan atau tidur akibat panas ini,” katanya. Lebih dari 2,3 juta orang menjejali wilayah sempit yang terletak antara Mesir dan Israel itu. Jalur Gaza biasanya membutuhkan energi listrik sebesar 500 megawat per hari di musim panas, menurut pejabat lokal. Kini, wilayah tersebut hanya menerima 120 megawat dari Israel, sementara pembangkit listrik milik Gaza sendiri hanya memasok 60 megawat tambahan. Mohammad Thabit dari perusahaan listrik Gaza, pada April mengatakan dengan cuaca biasa, mereka dapat memasok energi listrik selama 20 jam per hari, tetapi kapasitas pembangkit listriknya dihadapkan pada permintaan lebih besar akibat suhu tinggi dan harga energi yang menjulang tinggi. “Kami saat ini tidak mampu menyediakan lebih dari 10 jam energi lsitrik kepada penduduk dan lembaga publik, yang akan berdampak langsung pada semua aspek kehidupan di Gaza,” kata Thabit kepada Reuters. Uang untuk bahan bakar yang mengoperasikan pembangkit listrik berasal dari Qatar, yang membayar $10 juta untuk membelinya dari Israel, tetapi harga bahan bakar yang naik menyebabkan perusahaan listrik lokal itu mengalami kekurangan sebesar $3 juta. Kekurangan energi listrik berkepanjangan telah menyebabkan rasa tidak puas dengan kelompok Hamas yang berkuasa, yang telah memerintah teritori itu sejak 2007. Hamas menuduh kebijakan blokade Israel selama 15 tahun terakhir ini telah menghancurkan perekonomian Gaza. [jm/em]
Cuaca Buruk Hambat Pencarian Korban Banjir di Kentucky
Para petugas penyelamat di Kentucky melakukan pencarian dari pintu ke pintu dalam cuaca buruk untuk mencari korban bencana banjir yang melanda bagian timur negara bagian itu, kata gubernurnya pada Minggu (31/7). Sebagian wilayah di pegunungan masih belum bisa diakses. Banjir mengubah jalan menjadi sungai, menyapu jembatan dan rumah-rumah, dan menewaskan sedikitnya 28 orang, menurut para pejabat negara bagian. Jaringan ponsel yang buruk juga menyulitkan upaya penyelamatan. “Ini adalah salah satu banjir yang paling menghancurkan dan mematikan sepanjang catatan sejarah kami. … Dan ketika kami berusaha untuk menggali, hujan malah turun,” kata Gubernur Andy Beshear kepada stasiun NBC. “Kami akan bekerja dari pintu ke pintu, untuk menemukan orang sebanyak mungkin. Kami bahkan akan tetap bekerja selama hujan. Tapi cuaca semakin menyulitkan,” kata Beshear. Jumlah korban tewas akibat banjir, yang disebabkan hujan lebat mulai Rabu (27/7), diperkirakan akan terus bertambah. [vm/rs]