Kekhawatiran muncul atas sikap Twitter tentang kebebasan berpendapat dan isu keamanan sejak Elon Musk mengambil alih platform tersebut dalam kesepakatan senilai $44 miliar yang dibuat pada akhir tahun lalu. Sejak menjadi pemilik media sosial itu pada akhir Oktober, Musk telah melakukan perubahan termasuk membubarkan unit tinjauan pengawasan, memecat sebagian besar tim yang berfokus pada pemberantasan disinformasi, dan menangguhkan akun beberapa jurnalis Amerika Serikat. Dua organisasi advokasi media, pada Rabu (11/1), meminta Musk mengubah arah platform tersebut dan menerapkan kebijakan untuk melindungi hak atas informasi yang sah dan kebebasan pers. Dalam surat bersama yang ditujukan kepada Twitter, organisasi Reporters Without Borders (RSF) dan Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) menyuarakan “peringatan” bahwa Musk telah merusak legitimasi Twitter dengan membubarkan panel peninjau pengawasan situs tersebut yang berfungsi untuk memeriksa kebenaran sebuah unggahan dan memecat mayoritas staf Twitter yang membantu memerangi informasi yang keliru. Kedua organisasi jurnalis tersebut juga mengkritik Musk karena “secara sewenang-wenang memulihkan akun orang-orang yang berniat buruk, termasuk penyebar informasi yang keliru,” dan menangguhkan akun beberapa reporter, termasuk kepala koresponden nasional VOA, Steve Herman. “Kebijakan Twitter harus dibuat dan dikomunikasikan secara transparan, tidak secara sewenang-wenang atau berdasar preferensi, persepsi, dan frustrasi pribadi pimpinan perusahaan,” ujar kedua organisasi itu. Mereka mengatakan, Musk harus mengaktifkan kembali Dewan Kepercayaan dan Keamanan Twitter untuk meninjau konten yang diposting di situs itu dan memantau dengan lebih baik upaya dalam menyensor informasi dan menghukum beberapa individu, termasuk banyak jurnalis. Twitter pada Desember memberi tahu anggota Dewan Kepercayaan dan Keamanan bahwa dewan tersebut telah dibubarkan. [ka/rs]
Category: VOA Headline News
Bencana Terkait Iklim di AS Jadikan 2022 Tahun Termahal Ketiga
Sebanyak 18 bencana akibat cuaca dan iklim terjadi di Amerika Serikat pada tahun lalu. Dengan kerugian masing-masing bencana melebihi $1 miliar, kondisi tersebut menjadikan 2022 sebagai tahun termahal ketiga dalam catatan yang mencakup lebih dari 40 tahun, kata laporan federal pada Selasa (10/1). Jumlah bencana yang terjadi pada tahun lalu juga merupakan yang tertinggi ketiga dalam sejarah, menurut laporan Assessing the U.S. Climate in 2022 oleh National Centers for Environmental Information. Kedua lembaga mencatat bahwa sepanjang 2022 telah terjadi enam badai hebat, tiga siklon tropis, tiga peristiwa hujan es, dua tornado, dan masing-masing satu bencana kekeringan, banjir, badai musim dingin, dan kebakaran hutan. Total kematian yang diakibatkan oleh bencana tersebut mencapai 474 orang. Badai Ian, yang melanda Florida pada September, disebut sebagai badai termahal ketiga dalam 43 tahun, menelan biaya sebesar $112,9 miliar. Sedangkan kekeringan dan gelombang panas yang terjadi di bagian barat-tengah Amerika juga merupakan salah satu kekeringan yang mencatat kerugian lebih mahal yang mencapai $22,2 miliar. Di seluruh dunia, tiga dari bencana termahal dekade ini, termasuk Badai Ian, terjadi pada 2022. Pada konferensi iklim PBB di Mesir, COP27, negara-negara mencapai kesepakatan penting tentang dana kerugian dan kerusakan. Dana itu akan membantu negara-negara miskin mengatasi bencana terkait iklim, tetapi belum ada rincian lebih lanjut tentang jumlah dana tersebut. [ka/rs]
Roket Lepas Landas untuk Peluncuran Satelit Inggris Pertama
Jet jumbo yang dimodifikasi dan membawa roket Virgin Orbit, pada Senin (9/1), lepas landas dari Inggris barat daya. Hal tersebut menandai upaya pertama bagi Inggris untuk meluncurkan satelit ke orbit dari wilayah Eropa Barat. Ratusan orang yang berkumpul untuk peluncuran itu bersorak ketika pesawat Virgin Atlantic Boeing 747 yang fungsinya telah diubah yang diberi nama “Cosmic Girl”, lepas landas dari Cornwall pada Senin malam. Sekitar satu jam setelah lepas landas, pesawat tersebut akan melepaskan roket pada ketinggian sekitar 10.000 meter di atas Samudra Atlantik di selatan Irlandia. Roket kemudian akan membawa sembilan satelit kecil untuk penggunaan sipil dan militer ke orbit. Sedangkan pesawat, yang dikemudi pilot Angkatan Udara Kerajaan, kembali ke Cornwall. Jika berhasil, misi itu akan menandai peluncuran internasional pertama untuk Virgin Orbit, yang didirikan oleh miliarder Inggris Richard Branson. Perusahaan itu, yang terdaftar di bursa saham NASDAQ, telah menyelesaikan empat peluncuran serupa dari California. Pada masa lalu, satelit yang diproduksi di Inggris harus dikirim ke negara lain untuk diluncurkan ke antariksa. Sebagian satelit dimaksudkan untuk tujuan pemantauan militer Inggris. Sebagian lainnya ditujukan untuk bisnis, seperti bidang teknologi navigasi. Satu perusahaan asal Wales sedang mencari cara untuk memproduksi bahan seperti komponen elektronik di luar antariksa. Misi tersebut merupakan kolaborasi antara Badan Antariksa Inggris, Angkatan Udara Kerajaan Inggris, Virgin Orbit, dan Dewan Cornwall. Peluncuran semula direncanakan berlangsung pada akhir tahun lalu, tetapi ditunda karena masalah teknis dan regulasi. [ka/rs]
Penelitian Tunjukkan Lubang di Lapisan Ozon akan Pulih
Sebuah penelitian yang dipimpin PBB dan dirilis pada Senin (9/1) menunjukkan lubang di lapisan pelindung ozon di atas Antartika akan pulih sepenuhnya dalam waktu sekitar 40 tahun. Pemulihan dimungkinkan berkat penghapusan hampir 99 persen zat perusak ozon yang dilakukan secara global. Laporan tersebut, yang terbit setiap empat tahun, dipresentasikan dalam Pertemuan Tahunan ke-103 Komunitas Meteorologi Amerika Serikat di Denver. Laporan itu menunjukkan bahwa jika kebijakan saat ini terus diterapkan, lapisan ozon diperkirakan akan pulih ke kondisi tahun 1980 – sebelum muncul lubang ozon – sekitar tahun 2066 untuk bagian di atas Antartika, pada 2045 di atas Kutub Utara, dan pada 2040 untuk wilayah lainnya di seluruh dunia. Kondisi tersebut menunjukkan lubang ozon Antartika perlahan membaik dalam segi luasan lubang dan kedalaman sejak tahun 2000. Penelitian ilmiah tersebut memantau kemajuan Protokol Montreal, kesepakatan global yang dicapai pada 1987 dan diterapkan pada 1989. Protokol itu dibuat untuk melindungi lapisan ozon Bumi dengan menghapus secara bertahap bahan kimia yang mengurasnya, yang kerap digunakan sebagai propelan dalam produk-produk rumah tangga atau penyejuk udara. Dalam pernyataan, Sekretariat Ozon Program Lingkungan PBB Meg Seki mengatakan data pemulihan ozon dalam studi terbaru ini adalah “berita fantastis.” “Dampak dari Protokol Montreal terhadap mitigasi perubahan iklim sangatlah besar,” ujar Seki, seraya menyebutkan perjanjian tersebut sebagai “pemenang sejati bagi lingkungan hidup.” Kajian terbaru itu dibuat berdasarkan studi ekstensif, penelitian dan data yang dikumpulkan para pakar dari Organisasi Meteorologi Dunia PBB; Program Lingkungan PBB; Dinas Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat; badan antariksa Amerika (NASA); dan Komisi Eropa. [ka/jm]
Twitter akan Longgarkan Larangan Iklan Politik
Twitter mengatakan akan melonggarkan larangan pada iklan politik yang sudah berlaku selama tiga tahun ini. Langkah tersebut merupakan perubahan terbaru yang dilakukan Elon Musk saat ia mencoba meningkatkan pendapatan setelah membeli platform media sosial itu pada akhir tahun lalu. Twitter, pada Selasa (3/1) malam, mencuit bahwa “kami melonggarkan kebijakan iklan untuk iklan berbasis tujuan politik di Amerika Serikat .” “Kami juga berencana memperluas iklan politik yang akan kami izinkan dalam beberapa minggu mendatang,” cuit perusahaan itu dari akun Twitter Safety-nya. Pada tahun 2019, Twitter melarang semua iklan politik sebagai tanggapan terhadap meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran disinformasi di media sosial. Ketika itu CEO Twitter Jack Dorsey mengatakan meskipun iklan di internet sangat kuat dan efektif untuk pengiklan komersial, “kekuatan itu membawa risiko yang signifikan terhadap politik karena dapat digunakan untuk memengaruhi suara yang berdampak pada kehidupan jutaan orang.” Langkah terbaru Twitter tampaknya merupakan terobosan dari kebijakan sebelumnya yang telah melarang penayangan iklan oleh kandidat, partai politik, atau pejabat pemerintah yang dipilih atau ditunjuk. Iklan politik merupakan bagian kecil dari keseluruhan pendapatan Twitter, yang mencapai kurang dari $3 juta dari total pengeluaran dalam pemilu paruh waktu Amerika Serikat pada 2018. Ketika membatalkan larangan itu, Twitter mengatakan “iklan berbasis tujuan politik dapat memfasilitasi percakapan publik seputar topik penting” dan bahwa perubahan itu akan menyelaraskan kebijakan periklanan platform media sosial itu dengan kebijakan “televisi dan outlet media lainnya,” tanpa menjelaskannya lebih lanjut. Facebook pada Maret 2021 mencabut larangan iklan isu politik dan sosial yang diberlakukan setelah pemilu presiden Amerika Serikat tahun 2020. Musk menyebut dirinya sebagai pejuang kebebasan berbicara dan membeli Twitter karena ia tampaknya percaya bahwa perusahaan raksasa itu tidak sesuai dengan potensinya sebagai platform kebebasan berbicara. Tetapi miliarder Tesla itu terpaksa melakukan pemotongan biaya besar-besaran dan berebut untuk menemukan lebih banyak sumber pendapatan untuk menjustifikasi pembelian senilai $44 miliar itu. [em/jm]
Apa yang Paling Dicari Warga AS di Google pada 2022?
Jika Google merupakan jendela untuk melihat apa yang benar-benar dipikirkan oleh warga Amerika Serikat, maka jutaan individu akan memusatkan perhatian pada permainan kata online harian yang dikembangkan pakar-pakar teknik pirantik lunak yang berkantor di New York. “Wordle” adalah kata yang paling banyak dicari pada tahun 2022. Hal ini mengejutkan Simon Rogers, pemimpin tim tren data di Google. “Semua definisi tren teratas terkait dengan Wordle dan pengaruhnya pada data kami tidak dapat dilebih-lebihkan,” ujar Rogers pada VOA melalui email. Lima kata yang paling banyak dicari di Google pada tahun 2022 ini adalah “wordle,” hasil pemilu (AS), Betty White, Ratu Elizabeth II dan Bob Saget. Hasil tersebut menunjukkan warga AS memusatkan perhatian mereka pada informasi tentang politik dan orang-orang terkenal yang meninggal tahun ini. Dengan meraup 92 persen pangsa pasar mesin pencari secara global, Google adalah cara yang paling sering digunakan oleh warga Amerika Serikat dalam mencari informasi tentang dunia. Rogers mengatakan “pencarian di Google mencerminkan apa yang benar-benar membuat kami peduli… Ini cenderung mencerminkan apa yang benar-benar sejujurnya ingin kami ketahui, yang tidak ditemukan di kumpulan data lain.” Penelusuran berita teratas pada tahun 2022 adalah soal hasil pemilu (AS), Ratu Elizabeth II mangkat, dan Ukraina. Orang-orang juga tampak ingin tahu bagaimana cara mengucapkan kata “Qatar” dan “Kiev.” Selain itu, banyak pula yang ingin mendapatkan informasi terbaru tentang hal-hal seperti harga gas, tes COVID-19, dan pemungutan suara. Mereka juga mencari informasi tentang bagaimana membantu Ukraina, pengungsi Ukraina, hak aborsi dan Uvalde, yaitu lokasi sekolah di mana terjadi penembakan massal tahun ini. “Meskipun kita mungkin mengharapkan yang terburuk atau bersikap sinis tentang motif orang (dalam mencari suatu informasi), tetapi bukan itu yang ditunjukkan oleh data,” ujar Rogers. Data menunjukkan “kami ingin membantu rakyat Ukraina atau menampung pengungsi. Kami ingin membantu teman jika mereka mengalami depresi dan ingin menyumbang untuk tujuan yang baik. Itu semua tercermin dalam data.” Namun menurutnya ada tema-tema lain yang mengejutkan dalam data pencarian pada tahun ini. “Tahun ini adalah tahun yang sangat intens dengan berbagai peristiwa sangat besar, yang semuanya tercermin dalam cara kami menelusurinya,” ujar Rogers. “Pemilu paruh waktu – misalnya – adalah informasi yang paling banyak dicari dan mengalahkan pemilu paruh waktu sepanjang masa. Tetapi ada juga penelusuran yang benar-benar berbicara tentang tema perubahan atau peningkatan, misalnya orang lebih banyak mencari informasi tentang “pekerjaan yang dapat membantu” dibandingkan “pekerjaan membuat kita dapat melakukan perjalanan.” Tahun 2021, fokus pencarian para pengguna internet AS tertuju pada vaksin COVID-19, cek stimulus dan sejumlah figur seperti Gabby Petito, Kyle Rittenhouse, Brian Laundrie – semuanya terkait dengan aksi kekerasan dan kematian. “Tahun lalu benar-benar soal bagaimana melalui pandemi dan bagaimana menjelajahi dunia lagi. Tahun ini tentang tahap perjalanan berikutnya,” ujar Rogers. “Meskipun Google Trends tidak memprediksi masa depan, melihat tema pencarian tahun ini di seputar perubahan, bisa jadi tahun depan kita akan melihat cara-cara yang membuat orang berubah.” [em/jm]
DPR AS Larang Penggunaan Aplikasi TikTok di Piranti Resmi Pemerintah
Aplikasi video asal China yang sangat populer, TikTok, telah dilarang digunakan di semua piranti yang dikelola Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, demikian petikan pernyataan bagian administrasi DPR. Larangan tersebut mengikuti undang-undang yang akan segera berlaku tentang larangan penggunaan aplikasi itu dari semua piranti pemerintah Amerika Serikat. Dalam pesan yang dikirim kepada semua anggota DPR dan staf, Kepala Pejabat Administratif DPR (CAO) mengatakan aplikasi TikTok itu dinilai “berisiko tinggi karena sejumlah masalah keamanan” dan harus dihapus dari semua piranti yang dikelola oleh DPR. Aturan baru itu mengikuti serangkaian langkah oleh pemerintah negara bagian AS yang melarang penggunaan TikTok pada piranti pemerintah. TikTok adalah aplikasi milik ByteDance Ltd. yang berbasis di Beijing. Hingga akhir pekan lalu, 19 negara bagian di Amerika Serikat telah memblokir sebagian aplikasi TikTok dari piranti yang dikelola negara karena khawatir pemerintah China dapat menggunakan aplikasi itu untuk melacak keberadaan warga Amerika dan menyensor konten. Omnibus RUU Anggaran bernilai 1,66 triliun yang disahkan pada minggu lalu untuk mendanai pemerintah Amerika Serikat hingga 30 September 2023, juga mencakup ketentuan yang melarang aplikasi itu pada piranti yang dikelola pemerintah federal dan mulai berlaku setelah Presiden Joe Biden menandatangani RUU itu menjadi undang-undang. Juru bicara Kepala Pejabat Administrasi DPR kepada Reuters pada Selasa (27/12) mengatakan “dengan pengesahan omnibus yang melarang TikTok pada piranti cabang eksekutif itu, CAO bekerjasama dengan Komite Administrasi DPR akan menerapkan kebijakan serupa di DPR.” Pesan kepada staf itu mengatakan siapa pun yang memiliki TikTok di pinranti mereka, akan segera dihubungi untuk menghapusnya. Pengunduhan aplikasi itu di masa mendatang juga akan dilarang. TikTok belum memberikan komentar apapun tentang aturan baru di Amerika Serikat itu. Anggota-anggota parlemen AS telah mengajukan proposal untuk menerapkan larangan aplikasi TikTok secara nasional. [em/ah]
Makedonia Utara Ambil Langkah Darurat untuk Atasi Polusi Udara
Pemerintah Makedonia Utara mengatakan pihaknya memberlakukan langkah-langkah darurat di wilayah ibu kota, Skopje, dan tiga kota lainnya untuk melindungi masyarakat dari tingkat polusi udara yang sangat tinggi. Tidak ada pertandingan olahraga yang akan diselenggarakan pada Minggu (25/12) atau hari lainnya ketika tingkat polusi udara tinggi, dan kegiatan luar ruangan lainnya pun akan dibatasi. Mulai Senin (26/12), pekerjaan konstruksi bangunan akan dibatasi hanya enam jam, dari jam 11 pagi hingga 5 sore. Pemerintah juga sudah merekomendasikan perusahaan untuk mengizinkan perempuan hamil dan pegawai berusia di atas 60 tahun tidak masuk kerja. Pemerintah juga mengatakan akan mengurangi penggunaan kendaraan dinas hingga setengahnya dan memerintahkan kementerian kesehatan dan kesejahteraan untuk menyediakan tempat penampungan bagi tunawisma. Pemerintah Makedonia Utara juga akan meningkatkan layanan darurat serta kunjungan dokter ke rumah bagi mereka yang menderita penyakit kronis. Langkah-langkah itu diumumkan pada Sabtu (24/12), setelah selama berhari-hari kelompok-kelompok pemerhati lingkungan melobi pemerintah untuk mengambil tindakan. Peraturan baru itu diumumkan bertepatan dengan pengumuman IQAir, perusahaan teknologi kualitas udara asal Swiss, yang menempatkan ibu kota Makedonia Utara sebagai kota paling tercemar ketiga di dunia pada Sabtu, setelah ibu kota Kyrgyzstan, Bishkek, dan Lahore di Pakistan. Tingkat partikel PM10 dan PM2,5 beracun di udara yang diukur oleh IQAir di Skopje berada sekitar 28 kali lebih tinggi dari ambang batas keselamatan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Partikel PM10 adalah partikel yang berukuran lebih kecil dari 10 mikrometer, atau 10 kali sepersejuta meter, yang disebut partikel kasar yang dapat mengiritasi mata, hidung dan tenggorokan. Partikel PM2,5 dapat bersarang lebih dalam ke paru-paru, masuk ke aliran darah dan dianggap lebih berbahaya. Makedonia Utara telah menjadi salah satu negara paling tercemar di Eropa selama bertahun-tahun. Otoritas kesehatan memperkirakan bahwa lebih dari 3.000 orang di negara berpenduduk lebih dari dua juta jiwa itu meninggal setiap tahun akibat polusi udara, yang sebagian besarnya disebabkan oleh penggunaan tungku kayu bakar dalam rumah tangga selama musim dingin, armada mobil yang menua, serta praktik pembuangan sampah dengan cara dibakar di beberapa daerah. Lonjakan harga energi baru-baru ini juga semakin mendorong penggunaan tungku kayu bakar. [rd/ka]
Jajak Pendapat Ditutup, Sebagian Besar Pengguna Twitter Memilih Elon Musk Mundur
Lebih separuh dari 17,5 juta pengguna Twitter yang mengikuti jajak pendapat yang dibuat oleh miliarder Elon Musk tentang apakah sebaiknya ia mengundurkan diri sebagai pimpinan perusahaan itu atau tidak, memilih agar Musk mengundurkan diri dari jabatannya saat jajak pendapat ditutup pada Senin (19/12). Belum ada pengumuman dari Twitter, atau dari Musk, tentang apa yang selanjutnya akan terjadi. Meskipun dalam cuitan itu Musk mengatakan ia akan mematuhi hasil jajak pendapat yang dibuatnya itu. Musk menghadiri final Piala Dunia di Qatar pada Minggu (18/12), dan mungkin sedang dalam perjalanan kembali ke Amerika Serikat pada Senin. Musk telah menggelar sejumlah jajak pendapat tidak ilmiah tentang masalah substansial yang dihadapi oleh platform media sosial itu, termasuk soal apakah ia sebaiknya menghidupkan kembali atau tidak akun Twitter para wartawan yang diblokirnya, yang membuatnya dikecam luas di dalam dan luar lingkaran media. Musk telah berselisih paham dengan sebagian pengguna Twitter di berbagai bidang, dan pada Minggu (18/12) ia meminta pengguna Twitter untuk memutuskan apakah ia harus tetap bertanggung jawab atas platform media sosial itu setelah mengakui bahwa ia melakukan kesalahan ketika meluncurkan aturan baru tentang pembatasan ucapan, dengan melarang penyebutan situs media sosial saingannya di Twitter. Hasil survei online tidak ilmiah itu berlangsung selama 12 jam. Hasilnya menunjukkan 57,5 persen pengguna Twitter yang memilih ingin agar Musk mengundurkan diri. Sementara 42,5 persen lainnya ingin agar ia tetap memimpin Twitter. Jajak pendapat terbaru itu mengikuti perubahan kebijakan signifikan lainnya sejak Musk mengakuisisi Twitter pada Oktober lalu. Twitter telah mengumumkan bahwa pengguna tidak lagi dapat menautkan pesan yang dipasangnya di Twitter ke sejumlah situ media sosial seperti Facebook, Instagram, Mastodon dan platform lain yang digambarkannya sebagai “terlarang.” Keputusan itu memicu reaksi langsung, termasuk kritik dari para pembela Musk di masa lalu; di mana Musk berjanji untuk tidak membuat perubahan besar apapun tanpa melakukan survei online yang melibatkan penggunanya. Tindakan memblokir pesaingnya itu merupakan upaya terbaru Musk melarang pidato atau pernyataan tertentu setelah ia menutup sebuah akun Twitter pekan lalu karena melacak keberadaan pesawat jet pribadinya. Platform yang dilarang itu mencakup situs-situs arus utama seperti Facebook dan Instagram, dan saingan pemula seperti Mastodon, Tribel, Nostr, Post dan Truth Social milik mantan Presiden Donald Trump. Twitter belum memberikan penjelasan mengapa daftar hitamnya memasukkan tujuh platform media sosial tersebut, tetapi tidak melarang Parler, TikTok atau LinkedIn. [em/rs]
Twitter Larang Penggunanya Berbagi Tautan dari Facebook, Instagram dan Media Sosial Lainnya
Pengguna Twitter tidak akan bisa berbagi tautan yang menuju ke beberapa situs media sosial pesaing, termasuk sejumlah platform yang oleh perusahaan itu sebut sebagai “platform yang dilarang” seperti Facebook, Instagram dan Mastodon. Langkah yang diumumkan pada Minggu (18/12) itu merupakan yang terbaru yang dilakukan oleh pemilik Twitter yang baru Elon Musk untuk menumpas ungkapan berbicara tertentu. Sebelumnya, dia telah menutup sebuah akun Twitter pada minggu lalu yang melakukan pelacakan terhadap penerbangan pesawat jet pribadinya. Platform-platform yang dilarang termasuk paltform arus utama seperti Facebook dan Instagram, serta pesaing baru seperti Mastodon, Tribel, Nostr, Post, dan Truth Social milik mantan presiden Trump. Twitter tidak memberikan penjelasan mengapa daftar hitam tersebut mencakup tujuh situs tersebut namun tidak mencakup situs yang lainnya. [jm/rs]