Para pakar medis terus mencari cara untuk membuat manusia sehat. Tim ilmuwan di New York beralih ke hewan dan baru saja melampaui masa kritis cangkok ginjal babi ke manusia.
Category: Sains
Pesawat Antariksa Rusia Jatuh di Bulan
Pesawat antariksa Rusia, Luna-25, jatuh di bulan setelah berputar ke orbit yang tidak terkendali, kata badan antariksa Rusia, Roscosmos, Minggu. Pesawat antariksa tanpa pilot itu bertujuan menjadi yang pertama mendarat di kutub selatan bulan, area di mana para ilmuwan percaya mungkin terdapat cadangan penting air beku dan unsur-unsur berharga. Pesawat diperkirakan akan mendarat pada Senin (21/8). Namun, Roscosmos kehilangan kontak dengan Luna-25 pada Sabtu (19/8) setelah pesawat itu mengalami kesulitan dan melaporkan “situasi abnormal.” “Pesawat itu bergerak ke orbit yang tidak bisa diprediksi dan hilang akibat menabrak permukaan bulan,” bunyi pernyataan dari badan tersebut. Luna-25 bersaing dengan pesawat antariksa asal India yang diluncurkan pada 14 Juli untuk menjadi yang pertama mencapai kutub selatan. Keduanya diperkirakan mencapai bulan antara 21 dan 23 Agustus. Misi ke bulan itu adalah yang pertama dilakukan Rusia sejak 1976, ketika masih menjadi bagian dari Uni Soviet. Hanya tiga negara yang berhasil melakukan pendaratan di bulan sejauh ini. Mereka adalah Uni Soviet, Amerika Serikat, dan China. Kutub selatan bulan sangat menarik bagi para ilmuwan, yang percaya bahwa kawah kutub yang terus menerus gelap mungkin mengandung air beku di bebatuan yang dapat diubah oleh penjelajah masa depan menjadi bahan bakar udara dan roket. Upaya India sebelumnya untuk mendarat di kutub selatan pada 2019 berakhir ketika pesawat antariksanya menabrak permukaan bulan. Luna-25 semula akan membawa penjelajah kecil di bulan tetapi tidak jadi untuk mengurangi bobot pesawat demi meningkatkan keandalan, kata para analis.[ka/lt]
Ginjal Babi Berfungsi Lebih dari Satu Bulan dalam Tubuh Manusia
Ahli bedah mencangkok ginjal babi ke orang yang mati otak, kondisi di mana otak sudah tidak berfungsi dan secara hukum bisa dikatakan sudah meninggal. Selama lebih dari sebulan, ginjal itu berfungsi secara normal. Ini langkah penting menuju transplantasi yang diharapkan tim New York pada akhirnya akan dicoba pada pasien yang masih hidup. Ilmuwan di seluruh negeri berlomba untuk mempelajari cara menggunakan organ hewan untuk menyelamatkan nyawa manusia. Tubuh-tubuh yang didonasikan untuk penelitian memungkinkan latihan yang luar biasa. Eksperimen terbaru yang diumumkan Rabu oleh NYU Langone Health merupakan ginjal babi terlama yang berfungsi pada manusia, meskipun sudah meninggal. Eksperimen belum selesai. Peneliti bersiap melacak kinerja ginjal itu untuk bulan kedua. “Apakah organ ini benar-benar akan berfungsi seperti organ manusia Sejauh ini tampaknya begitu,” kata direktur lembaga transplantasi NYU Langone, Dr. Robert Montgomery kepada kantor berita Associated Press. Selama puluhan tahun, upaya transplantasi hewan ke manusia gagal karena sistem kekebalan manusia menyerang jaringan asing. Kini tim peneliti menggunakan babi yang dimodifikasi secara genetik sehingga organ mereka lebih cocok dengan tubuh manusia. Eksperimen NYU adalah satu dari rangkaian perkembangan yang bertujuan mempercepat dimulainya uji klinis tersebut. Juga Rabu, University of Alabama di Birmingham melaporkan keberhasilan penting lainnya — sepasang ginjal babi bekerja secara normal selama tujuh hari di dalam tubuh lain yang disumbangkan. [ka/lt]
Mantan Dokter Gigi Kembangkan Aplikasi untuk Tangani Sampah di Pesisir Kenya
Tayba Hatimy kuliah dan telah membuka praktik dokter gigi selama tujuh tahun sebelum akhirnya menyadari bahwa ia memiliki hasrat yang sesungguhnya yaitu merawat lingkungan. Sejak itu, ia mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat membantu warga yang tinggal di Mombasa, Kenya untuk mengurangi sampah di sepanjang pantai. Sebuah kota tua terletak di Mombasa, Kenya. Seperti hal jalanan kota itu yang sudah tua, sistem drainase dan pengumpulan sampahnya juga termasuk kuno. Namun hal itu akan berubah berkat adanya tempat pengumpulan sampah. Sebuah gerobak sampah tampak berhenti di depan rumah Saida Swaleh, seorang warga yang tinggal di Kota Tua Mombasa. Saida mengatakan, “Saya mendapat sampah plastik dari berbagai acara, acara apapun seperti perkawinan dan sebagainya. Saya akan melihatnya dulu, apakah plastik ini bagus atau tidak, lalu saya mengambilnya. Jika plastik itu tergolong keras dan tidak dapat digunakan kembali, saya akan mengumpulkannya.” Saida mengumpulkan sampah plastik tersebut dan memasukannya ke dalam karung. Ia membawa karung tersebut ke tempat kecil pengumpulan sampah dimana limbah plastik itu disortir dan ditimbang. Swaleh lalu menerima sedikit imbalan berupa uang tunai atas upayanya itu. Kebanyakan perempuan membawa sampah plastik tersebut ke Baus Taka Enterprise yaitu layanan pengelolaan sampah di Kenya, karena kita mendapat manfaat dari mereka yaitu kami membeli makanan mereka. Tayba Hatimy adalah penggerak di balik gerakan ini. Hatimy yang berprofesi sebagai seorang dokter gigi, ikut mendirikan sebuah aplikasi pengumpulan sampah yang disebut sebagai “Baus Taka”. “Fitur utama aplikasi Baus Taka adalah pemisahan limbah plastik dan perdagangan. Anda memisahkan sampah tersebut, kemudian Anda mengumpulkan poin yang dapat ditukar dengan layanan kesehatan karena berasal dari komunitas berpenghasilan rendah. Tantangan utamanya adalah mereka tidak memiliki dana untuk membayar biaya berobat di rumah sakit,” jelasnya. Aplikasi itu juga dapat membantu warga setempat untuk melaporkan dan menghentikan beberapa layanan pengumpulan sampah berbiaya rendah yang membuang sampah secara illegal di lorong-lorong sepanjang Mombasa County. Rahim Mwatsahu adalah pegawai pemasaran komunitas Baus Taka. “Fitur penting lainnya dari aplikasi Baus Taka adalah Anda dapat melaporkan pembuangan sampah illegal. Kami ingin masyarakat ikut berperan aktif,” jelasnya. Aplikasi Baus Taka dapat mengisi kesenjangan tersebut, menurut Rahab Nderu pemilik Hotel Lotus. “Apa yang dilakukan Baus Taka adalah aplikasi itu telah mampu menjadi sebuah penghubung di mana kini kami memiliki tempat pengumpulan sampah, kami memiliki masyarakat, memiliki perusahaan yang dapat bersatu dan akhirnya benar-benar mengelola seluruh masalah limbah plastik yang kita hadapi sebagai warga Mombasa,” komentarnya. Hatimy dan warga lainnya berharap dapat mengembalikan kejayaan pesisir kota Mombasa. Hatimy menambahkan, “Impian saya adalah untuk membangun sebuah infrastruktur daur ulang di Mombasa, untuk membangun pabrik yang dapat mendaur ulang sampah menjadi energi”. [lj/uh]
Temuan Paus Purba di Peru Diduga Hewan Terberat yang Pernah Ada
Belum lama ini para peneliti mendeskripsikan spesies baru bernama Perucetus colossus, atau “paus kolosal dari Peru” dalam jurnal Nature.
Ilmuwan AS Kembangkan Cat yang Bisa Pantulkan Sinar Matahari ke Angkasa
Sekelompok ilmuwan AS mengembangkan apa yang disebut sebagai “cat terputih” yang pernah eksis di dunia. Cat itu diyakini mengurangi konsumsi energi secara signifikan dari unit AC karena memantulkan kembali sinar matahari ke angkasa dan secara efektif mendinginkan bangunan.
Tiga Saksi dalam Sidang di Kongres AS: UFO Ada ‘di Wilayah Udara Kita’
Dua mantan pilot pesawat tempur Angkatan Laut dan seorang mantan perwira intelijen, pada Rabu (26/7), bersaksi tentang Unidentified Anomalous Phenomena atau Fenomena Anomali yang Tidak Teridentifikasi (UAP), juga dikenal sebagai UFO. Mereka menyampaikan kembali pengalaman yang mereka yakini bahwa mereka telah melihat UFO, dan mengimbau pemerintah Amerika Serikat agar lebih transparan tentang UFO. Mereka juga memperingatkan bahwa objek tak dikenal itu merupakan ancaman keamanan nasional. Komisi Pengawasan dan Akuntabilitas DPR AS mengadakan sidang dengar pendapat dengan anggota DPR dari fraksi Republik dan Demokrat. Para wakil rakyat mengungkapkan keprihatinan atas UAP dan ketakutan para pilot untuk melaporkannya. Salah seorang mantan pilot pesawat tempur itu, Ryan Graves, mengungkapkan, “Sementara kita bersidang di sini, UAP berada di wilayah udara kita, tetapi [keberadaan mereka] tidak dilaporkan. Penampakan ini jelas, sering, dan rutin. Militer, awak dan pilot pesawat komersial, pengamat terlatih yang hidupnya bergantung pada identifikasi yang akurat sering menyaksikan fenomena ini.” Pekan lalu juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan UAP memiliki ‘dampak pada rentang pelatihan kita’ ketika pilot sedang berlatih dan mereka melihat sesuatu tetapi tidak yakin apa itu. [ka/lt]
United Launch Alliance Menguji Roket Baru Vulcan
United Launch Alliance, pada Rabu (7/6), menguji roket barunya, Vulcan, di Stasiun Pasukan Antariksa Cape Canaveral di Florida. Roket generasi mendatang berbahan bakar metana tersebut akan menggantikan roket Atlas dan Delta buatan perusahaan itu, yang akan dipensiunkan. Tes tersebut mendemonstrasikan operasi pemuatan propelan dan urutan hitung mundur melalui penyalaan mesin twin booster. Roket tersebut, yang diperkirakan akan meluncurkan misi pertamanya pada akhir tahun ini, akan membawa satelit ke orbit. Roket itu juga dapat meluncurkan misi ke bulan. [ka/rs]
Ancam Eksistensi Manusia, CEO OpenAI Imbau Badan PBB Awasi AI
Kecerdasan buatan atau AI menimbulkan “risiko eksistensial” bagi umat manusia. Untuk itu badan internasional di bawah Persatuan Bangsa-Bangsa, seperti Badan Energi Atom Internasional atau IAEA, diharapkan dapat mengawasi pengembangan teknologi tersebut. Demikian imbauan CEO OpenAI Sam Altman saat melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab pada Selasa (6/6). Risiko eksistensial sendiri adalah ancaman pengembangan teknologi yang berpotensi memusnahkan peradaban manusia di muka Bumi. “Kita menghadapi risiko serius. Kita menghadapi risiko eksistensial,” kata Altman, 38 tahun. “Tantangan yang dimiliki dunia adalah bagaimana kita akan mengelola risiko tersebut dan memastikan kita masih dapat menikmati manfaat luar biasa tersebut. Tidak ada yang ingin menghancurkan dunia.” ChatGPT OpenAI, sebuah chatbot populer, telah menarik perhatian dunia karena menawarkan jawaban seperti esai atas pertanyaan dari pengguna. Microsoft menggelontorkan investasi sekitar $1 miliar di OpenAI. Kesuksesan ChatGPT, menawarkan sekilas tentang bagaimana kecerdasan buatan dapat mengubah cara manusia bekerja dan belajar, juga memicu kekhawatiran. Ratusan pentolan industri tersebut, termasuk Altman, sepakat meneken surat pada Mei yang memperingatkan “memitigasi risiko kepunahan yang ditimbulkan AI harus menjadi prioritas global bersama dengan risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir.” Altman mengacu pada IAEA, pengawas nuklir PBB, sebagai contoh bagaimana dunia bersatu untuk mengawasi tenaga nuklir. Badan itu dibentuk pada tahun-tahun setelah AS menjatuhkan bom atom di Jepang pada akhir Perang Dunia II. “Mari pastikan kita bersatu sebagai satu dunia — dan saya harap tempat ini dapat memainkan peran nyata dalam hal ini,” kata Altman. “Kita berbicara tentang IAEA sebagai model di mana dunia mengatakan ‘Oke, teknologi yang sangat berbahaya, mari kita semua memasang pagar pengaman.’ Dan saya pikir kita bisa melakukan keduanya. Anggota parlemen di seluruh dunia juga sedang mengamati cara kerja kecerdasan buatan itu. Sebanyak 27 negara Uni Eropa sedang mengejar UU AI yang bisa menjadi standar global secara de facto untuk kecerdasan buatan. Altman memberi tahu Kongres AS pada Mei bahwa intervensi pemerintah akan sangat penting untuk mengatur risiko yang menyertai AI. Namun UEA, sebuah federasi otokratis dari tujuh syekh yang diperintah secara turun-temurun, menawarkan sisi lain dari risiko AI. Pidato tetap dikontrol dengan ketat. Kelompok hak asasi manusia memperingatkan UEA dan negara bagian lain di Teluk Persia secara teratur menggunakan perangkat lunak mata-mata untuk memantau aktivis, jurnalis, dan lainnya. Pembatasan tersebut memengaruhi aliran informasi yang akurat — detail yang sama yang diandalkan oleh program AI seperti ChatGPT sebagai sistem pembelajaran mesin untuk memberikan jawaban bagi pengguna. [ah/rs]
Astronaut Arab Saudi Bagikan Pengalamannya di Luar Angkasa
Dua astronaut asal Arab Saudi yang kembali ke Bumi pada Selasa (30/5) malam setelah melangsungkan perjalanan selama sembilan hari ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) membagikan pengalaman mereka untuk pertama kalinya. Pilot Ali al-Qarni mengatakan, “Sulit memilih satu bagian favorit dari misi itu, karena semuanya sungguh luar biasa. Tapi yang saya nantikan ketika itu adalah merasakan proses peluncuran, akan sedinamis atau seagresif atau sehalus apa prosesnya.” Sementara itu, Rayyanah Barnawi, peneliti sel induk yang menjadi perempuan Saudi pertama di luar angkasa, menceritakan pengalamannya saat proses peluncuran, “rasanya seperti kita naik rollercoaster. Kita terus berputar dan berputar. Ya… sungguh fenomenal.” Pemerintah Saudi membiayai perjalanan kedua astronautnya bernilai jutaan miliar dolar. Ali al-Qarni menuturkan rencananya ke depan, “kami berharap kami membawa banyak manfaat dari perjalanan itu dan kami berharap kami dapat mengembangkan teknologi baru di Bumi, karena perjalanan itu sungguh berarti bagi kami, khususnya di Saudi, untuk melawan sertifikasi dan mewujudkan Visi 2030 yang sudah digagas pangeran kami hampir delapan tahun lalu.” Perjalanan itu adalah penerbangan sewaan Axiom kedua ke stasiun luar angkasa. Perusahaan itu berencana menerbangkan lebih banyak klien hingga akhir tahun. [rd/ka]