Pada acara pemakaman, biasanya kerabat terdekat menyampaikan pidato singkat terkait mendiang sebagai pernyataan perpisahan. Di Inggris, sebuah keluarga mengubah tradisi itu. Berkat bantuan teknologi kecerdasan buatan, mendiang yang siap masuk liang lahat justru lebih banyak bicara.
Category: Sains
NASA akan Luncurkan Roket Bulan Raksasa
Roket bulan raksasa milik Badan Aeronautika dan Antariksa Nasional Amerika (NASA) Sistem Peluncuran Antariksa, dengan kapsul astronaut tanpa awak, akan mulai merangkak berjam-jam ke landasan peluncuran pada Selasa (16/8) malam menjelang penerbangan uji debut raksasa itu akhir bulan ini. Roket dengan tinggi 98 meter itu dijadwalkan memulai misi pertamanya ke antariksa – tanpa manusia – pada 29 Agustus. Ini akan menjadi perjalanan demonstrasi penting yang tertunda lama ke bulan dalam program Artemis NASA, program miliaran dolar untuk mengembalikan manusia ke permukaan bulan sebagai latihan untuk misi masa depan ke Mars. Sistem Peluncuran Antariksa, yang pengembangannya dalam dekade ini dipimpin Boeing, dijadwalkan keluar dari gedung perakitannya di Kennedy Space Center NASA di Florida sekitar pukul 9 malam waktu setempat dan memulai perjalanan sejauh 6 km ke landasan peluncuran. Bergerak kurang dari 1,6 km per jam, peluncuran itu memakan waktu sekitar 11 jam. Duduk di atas roket itu adalah kapsul astronaut Orion NASA, pod yang dibangun Lockheed Martin Corp LMT.N. Pod ini dirancang terpisah dari roket di antariksa, mengangkut manusia ke sekitar bulan dan bertemu pesawat antariksa lain yang akan membawa astronaut turun ke permukaan bulan. Tetapi untuk misi 29 Agustus, yang disebut Artemis 1, kapsul Orion akan diluncurkan di atas Sistem Peluncuran Antariksa tanpa manusia dan mengorbit di sekitar bulan sebelum kembali ke Bumi untuk jatuh di lautan 42 hari kemudian. Jika cuaca buruk atau masalah teknis kecil memicu penundaan peluncuran pada 29 Agustus, NASA telah menetapkan tanggal peluncuran cadangan pada 2 September dan 5 September. [ka/jm]
Inggris Sedang Uji Coba Perangkat Baru Pendeteksi Kanker Usus
Di Inggris, beberapa dokter umum sedang menguji sebuah perangkat baru untuk mendeteksi dini kanker usus. Perangkat ini diharapkan dapat mengurangi frekuensi kunjungan ke rumah sakit dan mengurangi kematian akibat kanker usus.
Pelacak Likuid Ubah Langkah dalam Pengobatan Kanker
Teknologi baru yang mengidentifikasi apakah tumor telah menyebar pada pasien kanker payudara mungkin membantu mengubah pengobatan penyakit itu, menyingkirkan kebutuhan kemoterapi dan radiasi dalam beberapa kasus. Dengan teknologi ini, kemungkinannya lebih kecil untuk menyingkirkan jaringan sehat.
China Tambahkan Laboratorium Sains ke Stasiun Antariksanya
China, Senin (25/7) menambahkan sebuah laboratorium sains ke stasiun antariksa permanennya yang sudah mengorbit. Laboratorium Wentian merupakan bagian dari ambisi China menyelesaikan pembanguan stasiun antariksa itu dalam beberapa bulan mendatang. Wentian diluncurkan dari pusat peluncuran antariksa Wenchang di provinsi Hainan, Minggu, di mana kerumunan besar fotografer amatir dan penggemar antariksa terlihat hadir menonton. Setelah 13 jam penerbangan, pesawat itu berhasil merapat Stasiun Antariksa Tiangong pada pukul 03:13 Senin pagi waktu Beijing, menurut Badan Antariksa Berawak China. Foto-foto yang didistribusikan oleh Kantor Berita Xinhua kemudian menunjukkan tiga astronot terlihat berada di dalam stasiun antariksa yang diperluas. Laboratorium berbobot 23 ton itu dirancang untuk eksperimen sains dan biologi dan lebih berat dari pesawat antariksa modul tunggal lainnya yang saat ini ada di antariksa, menurut surat kabar pemerintah Global Times. Tiga astronot yang memulai misi enam bulan mereka di stasiun antariksa itu bulan lalu mengawasi kedatangan dan proses docking Wentian. Roket Long March 5B-Y3, yang paling kuat di China, membawa modul laboratorium itu ke stasiun antariksa China. Program antariksa China dioperasikan oleh sayap militer Partai Komunis yang berkuasa, Tentara Pembebasan Rakyat. Pembangunan Tiangong dilangsungkan tanpa bantuan negara lain. AS tidak melibatkan China dalam Stasiun Antariksa Internasional karena kedekatan hubungan badan antariksa negara itu dengan militernya. [ab/ka]
NASA akan Rilis Gambar Berwarna Pertama dari Teleskop Antariksa “Webb”
Badan antariksa Amerika Serikat (AS) akan segera merilis gambar penuh warna pertama dari teleskop luar angkasa yang bernama James Webb. Teleskop tersebut merupakan alat revolusioner yang dirancang untuk mengintip alam semesta. Peluncuran foto dan data spektroskopik pada 12 Juli dari observatorium yang baru beroperasi itu menyusul proses pengembangan sejumlah komponen dari jauh yang telah dilakukan selama enam bulan. Dengan teleskop Webb yang kini sudah diperbarui, para astronom akan memulai daftar proyek sains yang dipilih secara kompetitif yang bertujuan untuk mengeksplorasi evolusi galaksi, siklus hidup bintang, atmosfer planet di luar tata surya yang jauh, dan bulan-bulan di luar sistem tata surya yang ada saat ini. Kumpulan foto pertama, yang membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk diproses dari data teleskop mentah, diharapkan menawarkan pandangan sekilas yang menarik tentang apa yang akan ditangkap Webb dalam misi sains tersebut. NASA pada Jumat mengunggah daftar lima subjek langit yang dipilih untuk debut “showcase Webb”, yang dibangun untuk badan antariksa AS oleh raksasa kedirgantaraan Northrop Grumman Corp. Di antara mereka adalah dua nebula – awan gas dan debu yang sangat besar yang diledakkan ke luar angkasa oleh ledakan bintang yang membentuk pembibitan untuk bintang baru – dan dua set gugus galaksi. NASA juga akan mempublikasikan analisis spektrografis pertama Webb dari sebuah planet di luar sistem tata surya, mengungkapkan tanda-tanda molekuler dari pola cahaya yang disaring melewati atmosfernya. Planet tersebut dalam hal ini, yang besarnya kira-kira setengah massa Jupiter, berjarak lebih dari 1.100 tahun cahaya. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam 5,9 triliun mil atau 9,5 triliun kilometer. Kelima target pengantar Webb sebelumnya diketahui para ilmuwan. Salah satunya, kelompok galaksi 290 juta tahun cahaya dari Bumi yang dikenal sebagai Stephan’s Quintet, pertama kali ditemukan pada 1877. Namun pejabat NASA berjanji citra Webb menangkap subjeknya dalam cahaya yang sama sekali baru. [ah/rs]