Jet jumbo yang dimodifikasi dan membawa roket Virgin Orbit, pada Senin (9/1), lepas landas dari Inggris barat daya. Hal tersebut menandai upaya pertama bagi Inggris untuk meluncurkan satelit ke orbit dari wilayah Eropa Barat. Ratusan orang yang berkumpul untuk peluncuran itu bersorak ketika pesawat Virgin Atlantic Boeing 747 yang fungsinya telah diubah yang diberi nama “Cosmic Girl”, lepas landas dari Cornwall pada Senin malam. Sekitar satu jam setelah lepas landas, pesawat tersebut akan melepaskan roket pada ketinggian sekitar 10.000 meter di atas Samudra Atlantik di selatan Irlandia. Roket kemudian akan membawa sembilan satelit kecil untuk penggunaan sipil dan militer ke orbit. Sedangkan pesawat, yang dikemudi pilot Angkatan Udara Kerajaan, kembali ke Cornwall. Jika berhasil, misi itu akan menandai peluncuran internasional pertama untuk Virgin Orbit, yang didirikan oleh miliarder Inggris Richard Branson. Perusahaan itu, yang terdaftar di bursa saham NASDAQ, telah menyelesaikan empat peluncuran serupa dari California. Pada masa lalu, satelit yang diproduksi di Inggris harus dikirim ke negara lain untuk diluncurkan ke antariksa. Sebagian satelit dimaksudkan untuk tujuan pemantauan militer Inggris. Sebagian lainnya ditujukan untuk bisnis, seperti bidang teknologi navigasi. Satu perusahaan asal Wales sedang mencari cara untuk memproduksi bahan seperti komponen elektronik di luar antariksa. Misi tersebut merupakan kolaborasi antara Badan Antariksa Inggris, Angkatan Udara Kerajaan Inggris, Virgin Orbit, dan Dewan Cornwall. Peluncuran semula direncanakan berlangsung pada akhir tahun lalu, tetapi ditunda karena masalah teknis dan regulasi. [ka/rs]
Category: Sains
Penelitian Tunjukkan Lubang di Lapisan Ozon akan Pulih
Sebuah penelitian yang dipimpin PBB dan dirilis pada Senin (9/1) menunjukkan lubang di lapisan pelindung ozon di atas Antartika akan pulih sepenuhnya dalam waktu sekitar 40 tahun. Pemulihan dimungkinkan berkat penghapusan hampir 99 persen zat perusak ozon yang dilakukan secara global. Laporan tersebut, yang terbit setiap empat tahun, dipresentasikan dalam Pertemuan Tahunan ke-103 Komunitas Meteorologi Amerika Serikat di Denver. Laporan itu menunjukkan bahwa jika kebijakan saat ini terus diterapkan, lapisan ozon diperkirakan akan pulih ke kondisi tahun 1980 – sebelum muncul lubang ozon – sekitar tahun 2066 untuk bagian di atas Antartika, pada 2045 di atas Kutub Utara, dan pada 2040 untuk wilayah lainnya di seluruh dunia. Kondisi tersebut menunjukkan lubang ozon Antartika perlahan membaik dalam segi luasan lubang dan kedalaman sejak tahun 2000. Penelitian ilmiah tersebut memantau kemajuan Protokol Montreal, kesepakatan global yang dicapai pada 1987 dan diterapkan pada 1989. Protokol itu dibuat untuk melindungi lapisan ozon Bumi dengan menghapus secara bertahap bahan kimia yang mengurasnya, yang kerap digunakan sebagai propelan dalam produk-produk rumah tangga atau penyejuk udara. Dalam pernyataan, Sekretariat Ozon Program Lingkungan PBB Meg Seki mengatakan data pemulihan ozon dalam studi terbaru ini adalah “berita fantastis.” “Dampak dari Protokol Montreal terhadap mitigasi perubahan iklim sangatlah besar,” ujar Seki, seraya menyebutkan perjanjian tersebut sebagai “pemenang sejati bagi lingkungan hidup.” Kajian terbaru itu dibuat berdasarkan studi ekstensif, penelitian dan data yang dikumpulkan para pakar dari Organisasi Meteorologi Dunia PBB; Program Lingkungan PBB; Dinas Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat; badan antariksa Amerika (NASA); dan Komisi Eropa. [ka/jm]
Taking Up Space, Berdayakan Siswi Suku Asli Ikut Kamp Luar Angkasa
Ketimpangan kesempatan dan minat dalam bidang iptek bagi perempuan di AS masih didapati termasuk bagi Suku Asli Amerika. Taking Up Space di Tucson, Arizona, mendorong anak perempuan dari Suku Asli Amerika untuk bisa berpartisipasi dalam Space Camp dan mengembangkan ketertarikan dalam bidang iptek.
Meteorit Kecil Mungkin Sebabkan Kebocoran Kapsul Soyuz
Teknisi Rusia dan NASA, pada Kamis (15/12), sedang meneliti kebocoran sistem pendingin pada kapsul berawak Soyuz yang menempel pada Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang mungkin disebabkan oleh tabrakan mikrometeorit. Foto-foto dramatis NASA TV menunjukkan partikel-partikel berwarna putih yang mirip kepingan salju mengalir keluar dari bagian belakang kapal selama berjam-jam. Kebocoran sistem pendingin itu menyebabkan pembatalan agenda spacewalk, atau kegiatan di luar kendaraan antariksa oleh astronaut, yang semula akan dilakukan dua kosmonaut Rusia pada Rabu (14/12), sekaligus berpotensi memengaruhi penerbangan pulang tiga anggota kru ke planet Bumi. Perusahaan luar angkasa Rusia Roscosmos dan badan antariksa AS mengatakan, kebocoran pada pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 tidak menimbulkan bahaya bagi astronaut dan kosmonaut di ISS. “Para awak pesawat di stasiun luar angkasa itu aman dan tidak berada dalam bahaya selama kebocoran itu terjadi,” kata NASA. Badan antariksa itu mengatakan, tim darat sedang mengevaluasi “kemungkinan dampaknya terhadap integritas pesawat antariksa Soyuz.” “NASA dan Roscosmos akan terus bekerja sama untuk menentukan tindakan selanjutnya,” kata NASA. Kantor berita TASS mengutip Sergei Krikalev, mantan kosmonaut yang memimpin program penerbangan antariksa berawak bagi Roscosmos, mengatakan bahwa kebocoran itu mungkin disebabkan oleh meteorit kecil yang menghantam Soyuz MS-22. “Penyebab kebocoran itu mungkin sebuah mikrometeorit yang memasuki radiator,” kata TASS mengutip Krikalev. “Kemungkinan konsekuensinya yaitu perubahan sistem temperatur.” “Tidak ada perubahan lain dalam parameter telemetri yang terdeteksi, baik di pesawat ruang angkasa Soyuz maupun stasiun (ISS) di segmen Rusia ataupun Amerika,” kata Krikalev. [rd/rs]
Potensi Pengembangan Energi Bersih dari Reaksi Fusi
Ilmuwan di penjuru dunia merespons positif terobosan dalam riset tenaga dari reaksi fusi oleh ilmuwan AS yang memiliki potensi besar menciptakan sumber energi bersih bagi penduduk dunia yang terus bertambah. Apakah dengan demikian maka PLTU dan batu bara bisa langsung ditinggalkan?
AS Disebut akan Umumkan Terobosan Ilmiah tentang Energi Fusi, Sumber Energi Murah Potensial
Departemen Energi Amerika Serikat, pada Selasa (13/12), akan mengumumkan bahwa ilmuwannya di laboratorium nasional telah membuat terobosan dalam penelitian energi fusi – sebuah proses yang menciptakan energi pada matahari dan bintang-bintang – yang diharapkan suatu hari nanti dapat menyediakan sumber energi listrik murah, kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut. Para ilmuwan di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore di California telah mencapai perolehan energi bersih untuk pertama kalinya, dalam percobaan fusi menggunakan laser, kata salah seorang sumber tersebut. The Financial Times pertama kali melaporkan eksperimen tersebut. Fusi bekerja ketika inti dari dua atom dipaparkan pada panas ekstrem mencapai 100 juta derajat Celcius atau lebih tinggi sehingga membuat mereka melebur menjadi atom baru yang lebih besar dan menghasilkan energi yang sangat besar. Namun proses tersebut menghabiskan energi dalam jumlah besar. Penelitian lantas dilakukan untuk membuat proses tersebut berjalan secara mandiri, agar energi yang dibutuhkan dalam proses lebih sedikit daripada energi yang dihasilkan, serta agar proses itu berjalan secara berkelanjutan alih-alih hanya sekejap. Januari lalu, laboratorium itu mengumumkan dalam sebuah makalah yang terbit dalam jurnal ‘Nature’ bahwa para peneliti telah berhasil untuk pertama kalinya membuat bahan bakar fusi dapat memanaskan diri melebihi panas yang dimasukkan ke dalamnya, mencapai fenomena yang disebut sebagai pembakaran plasma – selangkah lebih dekat menuju energi fusi yang mandiri. Apabila dikomersialisasi, yang menurut para pendukungnya dapat terjadi dalam satu dekade ke depan atau lebih, maka proses fusi dapat memberi manfaat tambahan, termasuk pembangkitan listrik yang hampir bebas karbon, yang dapat membantu memerangi perubahan iklim tanpa limbah nulir radioaktif yang dihasilkan oleh reaktor fusi saat ini. Meski demikian, terdapat rintangan yang sulit untuk menjalankan pembangkit listrik tenaga fusi, di antaranya bagaimana caranya menahan panas secara ekonomis dan menjaga agar laser tetap menyala secara konsisten. Metode fusi lainnya menggunakan magnet sebagai pengganti laser. Menteri Energi AS Jennifer Granholm dijadwalkan mengadakan jumpa pers pada Selasa waktu setempat mengenai “terobosan ilmiah besar.” Investor, termasuk Bill Gates, Jeff Bezos dan John Doerr, telah menggelontorkan uang ke perusahaan-perusahaan yang membangun fusi. Perusahaan swasta memperoleh lebih dari $2,8 miliar tahun lalu untuk pengembangan fusi, menurut Asosiasi Industri Fusi, dengan total sekitar $5 miliar yang didapat dalam beberapa tahun terakhir. [rd/ka]
Kapsul Orion NASA Kembali ke Bumi Usai Tes Penerbangan ke Bulan
Kapsul Orion NASA kembali dengan sangat cepat dari bulan pada Minggu (11/12). Kapsul itu terjun payung ke lepas pantai Meksiko di Pasifik untuk mengakhiri penerbangan uji coba yang akan membuka jalan bagi astronaut untuk penerbangan ke bulan berikutnya. Kapsul itu memasuki atmosfer dengan kecepatan Mach 32, atau 32 kali kecepatan suara dan melewati suhu 2.760 derajat Celcius. Kemudian, kapsul itu mencebur ke laut di sebelah barat Baja California dekat Pulau Guadalupe. Sebuah kapal Angkatan Laut dengan cepat bergerak untuk mengambil pesawat ruang angkasa itu dan penumpangnya – tiga boneka yang dilengkapi sensor getaran dan monitor radiasi. Keberhasilan NASA itu membuka jalan bagi penerbangan Orion berikutnya di sekitar bulan, yang ditargetkan akan berlangsung pada tahun 2024. Empat astronaut akan melakukan perjalanan tersebut. Kemudian, dua orang astronaut akan melakukan pendaratan di bulan pada awal 2025. Astronaut terakhir kali mendarat di bulan 50 tahun lalu. Setelah Apollo 17 mendarat pada 11 Desember 1972, Eugene Cernan dan Harrison Schmitt menghabiskan tiga hari menjelajahi permukaan bulan, masa tinggal terlama di era Apollo. Mereka adalah awak yang terakhir dari 12 moonwalker atau astronaut yang berjalan di bulan.[vm/lt]
Pesawat Antariksa Bertenaga Surya AS Kembali Setelah Menjalani Misi Selama 908 Hari
Sebuah pesawat antariksa militer Amerika Serikat yang tak berawak telah mendarat setelah menghabiskan rekor mengudara selama 908 hari di orbit dalam misi keenamnya untuk melakukan eksperimen ilmiah. Kendaraan bertenaga surya itu mendarat pada Sabtu (12/11) pagi di Kennedy Space Center NASA. Misi sebelumnya berlangsung selama 780 hari. “Sejak peluncuran pertama X-37B pada tahun 2010, pesawat antariksa itu telah memecahkan beberapa rekor dan memberi negara kita dengan kapabilitas tak tertandingi untuk mengujicoba dan mengintegrasikan teknologi antariksa baru,” kata Jim Chilton, wakil presiden senior Boeing. Boeing adalah pengembang pesawat antariksa itu. Untuk pertama kalinya, pesawat antariksa itu membawa sebuah modul yang melakukan eksperimen bagi Laboratorium Riset Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara AS dan institusi lainnya. Salah satu eksperimen yang pernah dilakukannya adalah pengiriman sebuah satelit bernama FalconSat-8 yang dirancang dan dibangun oleh para kadet akademi yang bermitra dengan Laboratorium Riset Angkatan Udara. Satelit itu diluncurkan ke orbit pada Oktober 2021 dan hingga kini masih berada di orbit. Sebuah eksperimen lainnya mengevaluasi dampak jangka panjang paparan antariksa terhadap biji-bijian. [vm/lt]
Modul Pesawat Antariksa ke-3 dan Terakhir China Merapat di Stasiun Antariksa
Modul ketiga dan terakhir pesawat antariksa milik China, Mengtian, akhirnya merapat ke stasiun luar angkasa permanennya, untuk melanjutkan upaya dalam menghadirkan keberadaan awak pesawat secara berkelanjutan di orbit yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Mengtian diluncurkan ke luar angkasa pada Senin (31/10) dari pusat peluncuran di provinsi pulau selatan Hainan di atas roket pembawa Long March – 5B Y4, salah satu kendaraan peluncur paling kuat di China. Kerumunan besar juru foto amatir dan penggemar ruang angkasa menyaksikan ketika pesawat itu naik ke langit. Mengtian adalah modul laboratorium kedua untuk stasiun luar angkasa, yang terhubung ke modul inti tempat para awak tinggal dan bekerja. Modul sekarang ini diisi tiga astronaut, dua pria dan seorang perempuan. “Program luar angkasa ini adalah simbol negara besar dan dorongan modernisasi pertahanan nasional China,” kata Ni Lexiong, profesor ilmu politik dan hukum Universitas Shanghai, yang menggarisbawahi hubungan dekat program militer. “Program ini juga untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat China, memicu patriotisme dan energi positif,” tambah Ni. Mengtian yang artinya, “Mimpi Surgawi,” bergabung dengan Wentian sebagai modul laboratorium kedua untuk stasiun tersebut, yang secara bersama dikenal sebagai Tiangong, atau “Istana Surgawi.” Keduanya terhubung ke modul inti Tianhe, tempat awak tinggal dan bekerja. [ps/rs]
Perempuan Pribumi Amerika Pertama yang Terbang ke Luar Angkasa Takjub akan Keindahan Bumi
Perempuan pribumi Amerika pertama yang terbang ke luar angkasa, pada Rabu (19/10), mengatakan ia terpesona akan keindahan dan keagungan bumi. Ia mengatakan bahwa dirinya berusaha menyalurkan “energi positif” ketika menjalankan misinya yang berlangsung selama lima bulan. Astronaut NASA Nicole Mann dari Stasiun Luar Angkasa Internasional mengatakan ia mendapat banyak doa dan berkah dari keluarga dan komunitas sukunya. Ia adalah anggota Wailacki dari Suku Indian Round Valley di California Utara. Mann memamerkan dream catcher atau gantungan khas suku asli di Amerika yang dibawanya. Gantungan tersebut merupakan hadiah masa kecil dari ibunya yang selalu ia simpan. Gantungan tradisional kecil yang bundar dihiasi bulu burung itu biasanya digunakan sebagai perlindungan, dan ia mengatakan gantungan itu memberinya kekuatan dalam menghadapi masa-masa sulit. Bertahun-tahun sebelum bergabung dengan NASA pada 2013, ia menjadi pilot tempur di Irak untuk angkatan laut AS. “Menguatkan, mengetahui bahwa saya mendapat dukungan dari keluarga dan komunitas saya dan ketika menemui kesulitan atau menghadapi kesulitan atau saya jenuh dan putus asa, kekuatan itu saya gunakan untuk terus bekerja agar misi berhasil,” kata Mann kepada kantor berita Associated Press, yang mengumpulkan pertanyaan dari anggota dan kantor berita suku di seluruh AS. Mann mengatakan ia selalu mengingat nasihat ibunya tentang pentingnya energi positif, terutama pada hari peluncuran. “Mungkin sulit bagi sebagian orang untuk memahaminya karena tidak terlalu nyata,” katanya. “Tapi energi positif itu sangat penting, dan kita bisa mengendalikan energi itu, dan itu membantu mengendalikan sikap kita.” Mann, 45, seorang kolonel AL dan pilot uji yang lahir di Petaluma, California, mengatakan penting untuk mengenali ada semua jenis orang di stasiun luar angkasa. Stasiun ini sekarang menampung tiga orang asal Amerika Serikat, tiga orang Rusia, dan satu astronaut Jepang. [my/rs]