Gangguan teknologi global akibat pembaruan perangkat lunak oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike berdampak pada hampir 8,5 juta perangkat Microsoft, kata Microsoft dalam sebuah posting blog pada Sabtu (20/7). “Saat ini kami memperkirakan…
Category: Iptek
Teknik Pemindaian Jantung 3D Baru Dirancang untuk Percepat Pengobatan Kardiovaskular
Tim peneliti telah mengembangkan teknologi pemindaian yang belum pernah ada yang mampu menangkap gambar jantung tiga dimensi secara detail. Dijuluki “Google Earth” untuk jantung manusia, teknologi pemindaian baru ini dirancang untuk mempercepat pengobatan gangguan jantung.
AS: Rusia dan China Bawa Ruang Angkasa ke Wilayah yang Berbahaya
Badan intelijen dan militer AS memperingatkan bahwa Rusia dan China semakin dekat pada upaya untuk meluncurkan senjata berbasis ruang angkasa, yang bisa berimplikasi luas terhadap kemampuan Amerika Serikat untuk mempertahankan diri. Menurut…
NASA: Meteor Serempet Langit di Atas Kota New York
New York, AS — New York telah menjadi latar belakang kisah “kiamat” yang tak terhitung jumlahnya dalam film dan TV. Namun pada Selasa (16/7), sebuah meteor melesat melewati Patung Liberty yang menjadi ikon kota tersebut sebelum hancur jauh di atas Manhattan, kata Meteor Watch NASA dalam postingan di Facebook. Penduduk kota itu membanjiri internet dengan berbagai laporan mengenai adanya bola api di langit. Sebagian menggambarkan sensasi gempa, dan ada pula yang menceritakan suara badai petir. “Dengan kecepatan 54.500 km per jam, meteor itu menukik dengan sudut yang tajam, hanya 18 derajat dari vertikal, melewati Patung Liberty sebelum hancur 29 mil atau hampir 47 km di atas pusat kota Manhattan,” tulis Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, di media sosial, Selasa. Rekaman kamera bel pintu yang diunggah ke American Meteor Society (AMS) menunjukkan kilatan cahaya terang di langit di atas Wayne, kota kecil di negara bagian New Jersey yang bertetangga dengan New York. AMS menerima total 43 laporan saksi terkait meteor tersebut, menurut situs webnya. NASA menekankan bahwa “lintasan ini sangat kasar dan tidak menentu; ini didasarkan pada beberapa laporan saksi mata dan sejauh ini tidak ada kamera atau data satelit untuk menyempurnakan solusinya.” Tidak ada meteorit yang ditimbulkan, tambahnya. NASA mengatakan bahwa “laporan aktivitas militer di sekitar waktu terjadinya bola api” akan menjelaskan laporan mengenai guncangan dan ledakan tersebut. [ka/lt]
AI Bantu Kenali Audio Deepfake di Tengah Ancaman Disinformasi Pemilu
Audio deepfake telah digunakan untuk mencoba mempengaruhi pemilih dalam pemilu tahun ini. Matt Dibble dari VOA melaporkan bagaimana kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dapat membantu mendeteksi suara sintetis.
Robot AI Korsel Bisa Bantu Pilihkan Kosmetik Sesuai Kulit Anda
Jika Anda kesulitan memilih produk kosmetik, sebuah robot AI di Korea Selatan dapat membantu Anda. Robot itu bisa menganalisis kulit dan membuat produk khusus sesuai kulit langsung di tempat.
Satelit Starlink Salah Mengorbit Akibat Kecelakaan Roket SpaceX
CAPE CANAVERAL, Fla. — Roket SpaceX mengalami kegagalan untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade, meninggalkan satelit internet perusahaan tersebut pada orbit yang sangat rendah sehingga dipastikan akan jatuh ke atmosfer dan terbakar. Roket Falcon 9 diluncurkan dari California pada Kamis (11/7) malam, membawa 20 satelit Starlink. Beberapa menit setelah penerbangan, mesin pada bagian atas roket mengalami kerusakan. SpaceX menyebut kerusakan itu disebabkan oleh kebocoran oksigen cair. Perusahaan mengatakan pengontrol penerbangan berhasil melakukan kontak dengan setengah dari satelit dan berusaha untuk mendorongnya ke orbit yang lebih tinggi menggunakan pendorong ion di dalamnya. Namun dengan batas orbit rendahnya 135 kilometer di atas Bumi – kurang dari setengah yang dimaksudkan – “kami daya dorong maksimum yang tersedia tidak mungkin cukup untuk berhasil mengangkat satelit,” kata perusahaan itu melalui X. SpaceX mengatakan satelit-satelit itu akan masuk kembali ke atmosfer dan terbakar. Tidak disebutkan kapan satelit-satelit itu akan jatuh. Lebih dari 6.000 Starlink yang mengorbit menyediakan layanan internet kepada pelanggan di beberapa sudut paling terpencil di dunia. Badan Penerbangan Sipil Federal Amerika Serikat (FAA) mengatakan masalah ini harus diperbaiki sebelum roket Falcon dapat terbang kembali. Tidak diketahui apakah atau bagaimana kecelakaan itu dapat berdampak pada penerbangan awak SpaceX yang akan datang. Penerbangan luar angkasa seorang miliarder dijadwalkan pada 31 Juli dari Florida dengan rencana untuk perjalanan ruang angkasa pribadi pertama, diikuti pada pertengahan Agustus dengan penerbangan astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA). Pengusaha teknologi yang akan memimpin penerbangan pribadi, Jared Isaacman, mengatakan pada Jumat (12/7) bahwa Falcon 9 SpaceX memiliki “rekam jejak yang luar biasa” dan juga sistem pelarian darurat. Kegagalan peluncuran terakhir terjadi pada 2015 saat menjalankan kargo di stasiun luar angkasa. Roket lain meledak pada tahun berikutnya selama pengujian di darat. Elon Musk dari SpaceX mengatakan kecepatan penerbangan yang tinggi akan mempermudah identifikasi dan perbaikan masalah.[ft/ah]
“Siap untuk Keluar?” Para Ilmuwan Selesaikan Simulasi Misi 1 Tahun di Mars
washington — Astronaut Badan Penerbangan dan Antariksa (National Aeronautics and Space Administration/ NASA) itu mengetuk dengan keras tiga kali pada pintu yang tampaknya tidak mencolok dan berseru dengan nada riang: “Kamu siap keluar?” Jawabannya tidak jelas terdengar, tetapi dari pelindung wajahnya, dia tampak menyeringai saat membuka pintu. Dari balik pint, keluar empat ilmuwan yang telah menghabiskan satu tahun jauh dari semua kontak manusia, melakukan simulasi misi ke Mars, bersorak sorai dan bertepuk tangan. Anca Selariu, Ross Brockwell, Nathan Jones dan ketua tim Kelly Haston telah menghabiskan 378 hari terakhir di dalam habitat “Mars” di Houston, Texas. Simulasi itu adalah bagian dari penelitian NASA mengenai apa yang diperlukan untuk menempatkan manusia di Planet Merah. Mereka telah menanam sayur-sayuran, melakukan “Marswalks (simulasi berjalan di Mars),” dan beroperasi di bawah apa yang disebut NASA sebagai “penyebab stres tambahan,” seperti penundaan komunikasi dengan “Bumi,” termasuk keluarga mereka; isolasi dan kurungan. Ini adalah pengalaman yang akan membuat siapa pun yang hidup di tengah lockdown pandemi COVID-19 bergidik. Namun, keempatnya berseri-seri saat mereka kembali pada Sabtu (6/7), rambut mereka tampak sedikit acak-acakan dan emosi mereka terlihat jelas. “Halo. Senang rasanya bisa menyapa Anda,” Haston, seorang ahli biologi, berkata sambil tertawa. “Saya sangat berharap saya tidak menangis saat berdiri di sini di depan kalian semua,” kata Jones, seorang dokter ruang gawat darurat, sambil mengambil mikrofon. Dia terus berbicara hingga beberapa saat kemudian sampai dia melihat istrinya di tengah kerumunan tamu di dalam ruangan. Habitat yang diberi nama Mars Dune Alpha ini merupakan fasilitas cetak 3D seluas 160 meter persegi, lengkap dengan kamar tidur, ruang olahraga, area umum, dan pertanian vertikal untuk menanam makanan. Area luar ruangan, dipisahkan oleh sebuah airlock (kompartemen untuk mengatur udara-red), diisi dengan pasir merah dan menjadi tempat tim mengenakan pakaian untuk melakukan “Marswalks”, meskipun area tersebut masih tertutup dan bukan terbuka. “Mereka telah menghabiskan lebih dari satu tahun di habitat ini untuk melakukan ilmu pengetahuan penting, yang sebagian besar berbasis nutrisi dan bagaimana hal itu berdampak pada kinerja mereka… saat kami bersiap mengirim manusia ke Planet Merah,” kata Steve Koerner kepada hadirin. Koerner adalah wakil direktur di Johnson Space Center NASA. “Saya sangat menghargainya,” tambahnya. Misi tersebut adalah yang pertama dari serangkaian tiga misi yang direncanakan oleh NASA, dikelompokkan dalam judul CHAPEA (Crew Health and Performance Exploration Analog)- Analog Kesehatan Kru dan Kinerja Eksplorasi. Misi simulasi kehidupan di Mars selama setahun berlangsung pada 2015-2016 di sebuah habitat di Hawaii, dan meskipun NASA berpartisipasi di dalamnya, NASA tidak memimpinnya. Di bawah program Artemis, Amerika Serikat (AS) berencana mengirim manusia kembali ke Bulan untuk belajar bagaimana tinggal di sana dalam jangka panjang guna membantu mempersiapkan perjalanan ke Mars, menjelang akhir 2030-an. [ft]
Microsoft Akan Investasikan $2,4 Miliar di Pusat Data Spanyol
Microsoft akan menginvestasikan 2,2 miliar euro ($2,4 miliar) dalam proyek pusat data besar di Aragon, Spanyol Timur Laut, kata otoritas regional pada hari Rabu (3/7) ketika wilayah tersebut berupaya menjadikan dirinya sebagai…
Robot Perairan Makin Berkembang dan Berperan
Robot tanpa awak yang beroperasi di perairan semakin berkembang seiring meningkatnya pasar untuk robotika bawah air. Kapal yang bergerak mandiri dan drone bawah air banyak digunakan untuk berbagai hal, mulai dari eksplorasi lautan hingga misi pencarian dan penyelamatan. Berikut laporan tim VOA.