Jepang akan membuang air radioaktif olahan gelombang kedua pada Kamis (5/10). Pelepasan itu dilakukan setelah Rusia pada Rabu (4/10) mengatakan bahwa Jepang tidak memberikan informasi lengkap mengenai pembuangan air tersebut, meski Moskow dan Beijing telah meminta berulang kali. Jepang mulai membuang air olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklirnya ke samudra pada akhir Agustus, sehingga memicu kecaman keras dari China. Sebagai balasannya, China memberlakukan larangan menyeluruh terhadap impor produk perairan dari Jepang. Jepang mengatakan, air itu sudah aman karena sudah diolah terlebih dahulu untuk menghilangkan elemen paling radioaktifnya, kecuali tritium, radionuklida yang sulit dipisahkan dari air. Air itu kemudian diencerkan hingga pada tingkat yang sesuai dengan kriteria internasional sebelum dibuang. Jepang mengatakan bahwa kecaman Rusia dan China tidak didukung bukti ilmiah. Gempa bumi dan tsunami dahsyat pada tahun 2011 memicu krisis nuklir di Fukushima, menjadikannya sebagai bencana nuklir paling buruk di dunia sejak Chernobyl yang berlangsung 25 tahun sebelumnya dan terjadi di wilayah yang saat itu merupakan bagian dari Soviet Ukraina. [rd/rs]
Category: Asia Pasifik
Hadapi Perubahan Iklim, ASEAN Mulai Kerja Sama Kembangkan Jaringan Pembagian Listrik Regional
Ancaman perubahan iklim yang semakin mendesak mendorong negara-negara ASEAN untuk mulai bekerja sama melalui sebuah program dengan jangka 20 tahun untuk mengembangkan jaringan pembagian listrik di kawasan. Tujuannya untuk mempercepat transisi ke sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin dan pembangkit listrik tenaga air, dengan memfasilitasi transfer energi dari negara-negara yang surplus ke negara-negara yang membutuhkannya. Pada bulan Agustus, perusahaan-perusahaan utilitas di Malaysia dan Indonesia menandatangani sebuah nota kesepahaman untuk mempelajari 18 lokasi potensial, di mana jalur transmisi lintas batas dapat dibangun. Kesepakatan tersebut, selain kesepakatan perdagangan energi di antara Laos, Malaysia, Thailand dan Singapura, ditandatangani di sela-sela Pertemuan Menteri Energi ASEAN ke-41, yang digelar bersamaan dengan forum bisnis energi regional pada 24 Agustus di Bali, Indonesia. Beni Suryadi, manajer energi, bahan bakar fosil, energi alternatif dan penyimpanan di Pusat Energi ASEAN di Jakarta, mengatakan bahwa jalur antar negara memungkinkan untuk dibangun secara ekonomi dan teknis, serta didukung oleh pemerintahan di kawasan. Energi terbarukan “telah menjadi kebutuhan penting setiap negara,” ujarnya. Permintaan energi di Asia Tenggara tumbuh lebih dari 80% antara tahun 2000 dan 2019, serta diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050 dibandingkan pada tahun 2020, menurut laporan Dewan Bisnis ASEAN-Uni Eropa tahun 2023. Laporan itu menekankan pentingnya peralihan ke energi terbarukan, dengan mengatakan bahwa “cuaca yang semakin buruk, naiknya permukaan laut dan meluasnya penyakit tropis, semuanya menyertai perubahan iklim, dan masih banyak lagi momok lainnya. Diperkirakan bahwa perubahan iklim dan dampaknya akan menghapus 11% PDB ASEAN pada tahun 2100.” Dato’ Indera Ir. Baharin, presiden dan CEO perusahaan utilitas nasional Malaysia, menyebut jaringan listrik ASEAN yang saling terhubung sebagai “langkah penting dalam transisi energi di kawasan ini.” “Interkoneksi regional yang kuat akan memungkinkan realokasi sumber daya energi terbarukan yang lebih luas, yang akan membantu dekarbonisasi sistem tenaga listrik ASEAN,” kata Baharin pada Agustus lalu. “Ini akan membantu kita menjamin keamanan energi di kawasan… dan melakukan transisi ke masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.” Darmawan Prasodjo, presiden direktur perusahaan utilitas milik negara, mengatakan bahwa, “Kita akan memasuki fase kritis transisi energi yang menawarkan tantangan luar biasa, tapi juga peluang luar biasa.” “Akan tetapi,” ungkapnya, “kita harus mengatasi kompleksitas perancangan dan pembangunan jaringan listrik yang saling terhubung. Kompleksitas penyelarasan kebijakan. Kompleksitas tantangan teknis. Kompleksitas kelayakan komersial. Kompleksitas investasi modal yang besar.” Peerapat Vithayarichareon, konsultan utama DNV untuk sistem energi di kawasan Asia Pasifik, mengatakan kepada The Jakarta Post bahwa perluasan energi ramah lingkungan di kawasan ini terhambat oleh dukungan kebijakan yang tidak memadai dan terbatasnya akses modal. “Dari sudut pandang teknis, ada kekhawatiran terkait potensi dampak jaringan listrik lintas batas terhadap sistem listrik di negara-negara tersebut,” ujarnya. “Negara-negara tidak bisa begitu saja beralih dari pembangkit listrik tenaga batu bara ke energi terbarukan,” lanjutnya. “Kita perlu mempersiapkan sistem untuk mengakomodasi peningkatan penggunaan pembangkit listrik tenaga angin dan surya, misalnya.” Ryan Wong dan Lee Poh Onn dari ISEAS Yusof Ishak Institut, lembaga kajian yang bermarkas di Singapura, menulis pada Februari 2022 bahwa terdapat keraguan apakah pemerintah di Asia Tenggara mengakui manfaat dari pengharmonisasian jaringan energi mereka dan penjualan surplus energi. “Negara-negara Asia Tenggara pada umumnya berpikiran picik dalam membuat kebijakan. Oleh karena itu, dibutuhkan kemauan politik yang kuat bagi mereka untuk melihat melampaui batas negara dan keperluan mendesak,” tulis mereka. [rd/rs]
China Perkuat Inovasi dalam Industri Mobil Pintar
China akan mendukung perusahaan-perusahaan dalam rantai pasok kendaraan pintar untuk membentuk konsorsium-konsorsium yang didedikasikan untuk menyebarkan inovasi, kata media pemerintah pada Senin (2/10). Beijing tengah berlomba dengan waktu untuk menetapkan standar fungsi swakemudi dan berkemudi dengan bantuan pada tahun 2025. China, yang merupakan pasar otomotif terbesar di dunia, telah menetapkan target pencapaian standar itu pada Juli lalu. Negara tersebut juga telah menjadikan kendaraan terkoneksi pintar (ICV) sebagai fokus strategi jangka panjang dalam upayanya menjadi pemimpin global di industri yang masih baru itu. Beijing akan mendukung perusahaan-perusahaan untuk membentuk “konsorsium inovasi,” yang memungkinkan mereka mempelajari kekuatan satu sama lain untuk mencapai terobosan teknologi, kata kantor berita resmi Xinhua. Mengutip Wakil Menteri Industri dan Informasi Teknologi Xin Guobin, kantor berita itu menambahkan bahwa China ingin mempercepat perumusan dan perbaikan standar-standar utama. Meskipun level 1 merupakan kategori yang paling tidak pintar atau terotomatisasi dari lima kategori kendaraan otonom di China, data resmi menunjukkan bahwa pada paruh pertama tahun 2023 terdapat lebih dari 42% kendaraan penumpang baru yang sudah mencapai level 2. Kendaraan dalam kategori itu dapat menangani fungsi mengemudi, meski pengemudi manusia harus selalu siap mengambil alih ketika kondisi jalan berubah. Di tengah upaya China mendorong otomatisasi level 3, di mana kendaraan dapat melaju sendiri dalam kondisi tertentu, Apollo Go dari Baidu memimpin. Perusahaan itu mendapatkan lisensi pada Juni lalu untuk menjalankan layanan taksi swakemudi secara komersial di beberapa bagian Kota Shenzhen. Hal itu menjadikan kota pusat teknologi itu sebagai kota keempat di China yang menawarkan layanan semacam itu, menyusul pusat Kota Wuhan, Kota Chongqing dan Ibu Kota Beijing. China bertujuan untuk menguasai inti teknologi kendaraan swakemudi canggih dan pada akhirnya menerjunkan kendaraan-kendaraan itu di jalanan dalam upaya menjadi pemain terdepan dalam industri itu secara global. Akan tetapi, perusahaan seperti Baidu dan pengembang lainnya asal China menghadapi hambatan geopolitik karena AS memberlakukan pembatasan ekspor teknologi. Selain itu, mereka juga menghadapi persaingan ketat dari perusahaan Barat, seperti Tesla, dalam meningkatkan teknologi. [rd/rs]
Industri Antariksa Swasta India Terus Melesat
Ketika pengusaha India Awais Ahmed mendirikan perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di industri satelit di Bangalore pada 2019, negaranya masih menutup sektor antariksa bagi swasta. Namun, akhirnya setahun setelahnya Pemerintah india memutuskan membuka pintu bagi pihak swasta untuk turut bergiat di industri tersebut. “Saat kami memulainya, sama sekali tidak ada dukungan, tidak ada momentum,” kata Ahmed, ketika mendirikan Pixxel, sebuah perusahaan yang menyebarkan konstelasi satelit pencitraan Bumi. Sejak itu, sektor luar angkasa swasta mulai berkembang di India, mengekor pasar global yang berkembang pesat. Saat ini terdapat 190 perusahaan rintisan luar angkasa di India, dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dengan investasi swasta melonjak sebesar 77 persen antara 2021 dan 2022, menurut perusahaan konsultan Deloitte. “Banyak investor India tidak mau melirik teknologi luar angkasa, karena sebelumnya risikonya terlalu besar,” kata Ahmed dalam wawancara dengan AFP. “Sekarang Anda dapat melihat semakin banyak perusahaan meningkatkan investasi di India, dan sekarang semakin banyak perusahaan yang mulai bermunculan,” tambahnya. Pixxel membuat satelit pencitraan hiperspektral — teknologi yang menangkap spektrum cahaya luas untuk memberikan detail yang tidak terlihat oleh kamera biasa. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka mempunyai misi untuk membangun “pemantau kesehatan bagi planet ini” di mana mereka dapat melacak risiko pemanasan iklim seperti banjir, kebakaran hutan, atau kebocoran gas metana. Pixxel awalnya berusaha menggunakan roket dari Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (Indian Space Research Organisation/ISRO) yang dikelola negara. “Saya ingat pernah berbincang dengan seseorang di ISRO. Kami mencoba untuk menjadwalkan peluncuran dan mereka berkata, ‘Begini, kami bahkan tidak memiliki prosedur untuk meluncurkan satelit India. Namun jika Anda adalah perusahaan asing, maka pada dasarnya ada proses’, yang tidak masuk akal ketika kami memulainya,” kata Ahmed. Pixxel akhirnya harus menyewa perusahaan roket AS SpaceX untuk meluncurkan dua satelit pertamanya. Pixxel berhasil mengantongi dana $71 juta dari investor, termasuk $36 juta dari Google, yang akan memungkinkan perusahaan meluncurkan enam satelit lagi tahun depan. Perusahaan rintisan ini juga telah memenangkan kontrak dengan agen mata-mata AS, Kantor Pengintaian Nasional, untuk menyediakan gambar hiperspektral. Anggaran Rendah Sebelum pembukaan sektor ini pada 2020, “seluruh aktivitas antariksa India berada di bawah pengawasan badan antariksa ISRO, yang mengelola segala sesuatu dengan mutlak,” kata Isabelle Sourbes-Verger, seorang ahli sektor antariksa India di Centre National de la Recherche Scientifique Prancis. Anggaran ISRO masih relatif kecil, yaitu sebesar $1,9 miliar pada 2022, enam kali lebih kecil dibandingkan program luar angkasa China. Meskipun sumber dayanya terbatas, program luar angkasa India telah mencapai kemajuan besar, yang berpuncak pada pendaratan kendaraan penjelajah di kutub selatan Bulan yang belum dijelajahi sebelumnya oleh negara manapun pada Agustus. Negara tersebut juga meluncurkan penyelidikan ke arah Matahari pada awal bulan ini dan sedang mempersiapkan misi berawak selama tiga hari ke orbit Bumi pada tahun depan. Sebelum reformasi, perusahaan swasta hanya dapat bertindak sebagai pemasok bagi badan tersebut. “Hal ini tidak lagi dapat dipertahankan karena terlalu banyak yang harus dilakukan,” kata Sourbes-Verger. India memperdalam reformasi sektor ini pada April, dengan meluncurkan kebijakan antariksa baru yang membatasi pekerjaan ISRO pada penelitian dan pengembangan sekaligus mendorong “partisipasi sektor swasta yang lebih besar dalam seluruh rantai nilai Ekonomi Antariksa.” India menyatakan bahwa negara ini menyumbang dua persen dari perekonomian antariksa global senilai $386 miliar, dan diharapkan akan meningkat menjadi sembilan persen pada 2030. Pasar ini diperkirakan akan tumbuh hingga $1 triliun pada 2040. Beberapa Batasan Perusahaan-perusahaan India memiliki keunggulan dalam hal biaya karena negara tersebut memiliki banyak insinyur berkualifikasi tinggi dengan gaji lebih rendah dibandingkan rekan-rekan mereka di luar negeri. Perusahaan rintisan India lainnya yang muncul dalam beberapa tahun terakhir termasuk Skyroot Aerospace, perusahaan India pertama yang meluncurkan roket swasta. Dhruva Space mengembangkan satelit kecil sementara Bellatrix Aerospace berspesialisasi dalam sistem propulsi untuk satelit. “Apakah hal ini benar-benar akan menciptakan tatanan industri yang dinamis dan menguntungkan? Mungkin, tetapi tidak diragukan lagi, dengan beberapa batasan,” kata Sourbes-Verger. India belum rampung dalam melakukan reformasi terhadap sektor ini. Undang-undang lain diperkirakan akan disahkan dalam beberapa minggu mendatang untuk membuka industri tersebut bagi investasi asing. [ah/ft]
Pakar Teliti Pengaruh Perubahan Iklim pada Gempa dan Longsor di Selandia Baru
Para peneliti dari Selandia Baru akan melakukan investigasi terkait bagaimana iklim dapat meningkatkan resiko kerusakan yang dipicu oleh gempa bumi dan tanah longsor, dua jenis bencana alam yang paling mematikan dan menimbulkan kerugian bagi negara itu. Tim peneliti dari Universitas Canterbury di Selandia Baru mengatakan bahwa ini adalah wilayah penelitian dengan prioritas tinggi, karena iklim yang menghangat dan badai yang lebih sering datang, akan menimbulkan dampak besar bagi kehidupan manusia dan harta bendanya. Studi ini akan menginvestigasi dampak dari perubahan iklim terhadap bencana alam, seperti tanah longsor, tebing runtuh dan banjir yang dipicu peristiwa gempa bumi. Peneliti melaporkan bahwa tanah longsor telah menimbulkan lebih banyak kematian di Selandia Baru, dibanding jenis bencana alam yang lain, dan menimbulkan klaim asuransi hingga $178 juta AS setiap tahunnya. Timothy Stahl adalah peneliti senior di Departemen Kebumian dan Lingkungan, Universitas Canterbury. Dia mengatakan kepada VOA, bahwa pemanasan global dan gempa bumi bisa menjadi kombinasi yang menghadirkan kerusakan signifikan. “Semakin jenuh lereng bukit (dengan air), semakin besar kemungkinannya akan menjadi tanah longsor, dan jika gempa bumi juga terjadi saat itu, mengguncang lereng bukit yang jenuh air itu, maka akan lebih mudah menyebabkan terjadinya tanah longsor yang disebabkan oleh gempa. Dan contoh yang tepat untuk ini adalah apa yang terjadi di Hokkaido di Jepang pada 2018, di mana mereka mengalami topan di kawasan lereng perbukitan dan membuatnya menjadi jenuh air, dan kemudian gempa berkekuatan lebih dari enam skala richter terjadi sehari sesudahnya, yang menyebabkan begitu banyak titik tanah longsor di lereng perbukitan, menyebabkan berbagai macam kekacauan.” Baik Jepang maupun Selandia Baru membentang pada apa yang disebut jalur api, jalur seismik aktif berbentuk tapal kuda membentang di cekungan Pasifik. Stahl mengatakan, studi ini bertujuan untuk membantu negara-negara yang rawan bencana gempa bumi, untuk memiliki persiapan ketangguhan yang lebih baik, dan juga termasuk panduan bangunan yang disempurnakan di dekat jalur patahan yang aktif. “Tidak peduli dimana Anda, jika itu secara tektonik aktif, maka Anda akan memiliki persinggungan antara gempa bumi dan perubahan iklim, dan menjadi sangat penting untuk memiliki gambaran lebih akurat bagaimana persinggungan itu akan terjadi.” Pada Februari, Selandia Baru diterjang siklon Gabrielle, yang sejauh ini merupakan badai terburuk abad ini. Negara di Pasifik Selatan dengan sekitar 5 juta penduduk yang rawan gempa bumi ini dikenal sebagai Gugusan yang Bergoyang. Sekitar 14 ribu gempa bumi terjadi di Selandia Baru setiap tahunnya. Kebanyakan terlalu kecil untuk dirasakan, tetapi sekitar 150 hingga 200 gempa cukup bisa dirasakan. Pekan lalu, gempa dengan magnitude 6,2 melanda Pulau South di negara itu. Pusat gempa sekitar 120 kilometer sebelah barat Christchurch dan merupakan gempa paling besar yang terjadi Selandia Baru tahun ini.’ Riset bencana alam dari Universitas Canterbury ini akan selesai pada 2027. [ns]
TikTok Sesalkan Keputusan Indonesia Larang Penjualan E-commerce di Platform Medsos
Aplikasi milik perusahaan China Tik Tok, Kamis (28/9) menyesalkan keputusan pemerintah Indonesia melarang transaksi e-commerce di platform media sosial dan terutama kemungkinan dampaknya terhadap jutaan penjual yang memanfaatkan TikTok Shop. Indonesia melarang transaksi barang-barang di platform media sosial seperti TikTok dalam upaya melindungi usaha kecil dari persaingan e-commerce, seraya menyatakan mereka menerapkan predatory pricing (banting harga). Drei Permana, seorang pengguna TikTok , mengatakan ia akan kehilangan pembelian yang mudah dan murah dengan aplikasi itu. Di Indonesia, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, TikTok memiliki 2 juta pedagang kecil yang menjual barang-barang mereka di platform ini. Asia Tenggara, kawasan berpenduduk lebih dari 675 juta orang, adalah salah satu pasar terbesar TikTok dalam hal jumlah pengguna, mendatangkan lebih dari 325 juta pengunjung ke aplikasi itu setiap bulan. TikTok memiliki 8.000 karyawan untuk memfasilitasi transaksi senilai $4,4 miliar di kawasan tersebut tahun lalu, naik dari $600 juta pada tahun 2021. Tetapi TikTok masih jauh tertinggal di belakang penjualan regional Shopee yang bernilai $48 miliar pada tahun 2022, menurut layanan pengembangan bisnis berbasis di Singapura, Momentum Works. Berbagai negara, termasuk AS, Inggris dan Selandia Baru telah melarang penggunaan aplikasi ini di telepon milik pemerintah, terlepas dari bantahan berulang kali dari TikTok bahwa pihaknya berbagi data dengan pemerintah China dan tidak akan melakukannya jika diminta. [uh/lt]
Biden Janjikan Bantuan Iklim dan Infrastruktur kepada Negara-negara Kepulauan Pasifik
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, pada Senin (25/9), membuka pertemuan puncak negara-negara Kepulauan Pasifik dengan permintaan maaf dan pengakuan. Pertama-tama, ia menyampaikan penyesalannya karena membatalkan kunjungan ke Papua Nugini awal tahun ini di tengah drama politik di dalam negeri. Biden kemudian memuji pengakuan diplomatik AS terhadap Kepulauan Cook dan negara kepulauan kecil, Niue. Biden juga berfokus pada ancaman nyata yang dialami oleh 18 negara kepuluan tersebut akibat perubahan iklim, dan menjanjikan dana untuk bantuan iklim dan infrastruktur. Secara keseluruhan, kata Gedung Putih, Biden mengumumkan pihaknya menganggarkan sekitar $200 juta untuk menunjukkan komitmen AS bekerja sama dengan Kepulauan Pasifik guna memperluas dan memperdalam kerja sama di tahun-tahun mendatang. “Kami mendengar peringatan Anda mengenai naiknya air laut dan hal ini merupakan ancaman nyata bagi negara-negara Anda. Kami mendengarkan seruan Anda untuk mendapatkan kepastian bahwa Anda tidak akan pernah kehilangan status kenegaraan atau keanggotaan Anda di PBB sebagai akibat dari krisis iklim,” kata Biden. Ke-18 negara anggota ini telah menjadi perebutan sejak masa kolonial selama berabad-abad. Kepulauan Cook, misalnya, diberi nama sesuai dengan nama Kapten James Cook yang pemberani – petualang Inggris yang dengan kejam menaklukkan tanah Pribumi di hamparan luas Pasifik, dari Australia hingga Kanada sebagai kebanggaannya. Pembunuhannya secara kejam pada tahun 1779 oleh penduduk asli Hawaii, hingga saat ini masih dirayakan di pulau itu. Sebaliknya, AS memiliki rekam jejak yang lebih baik, kata Gordon Peake, penasihat senior bidang Kepulauan Pasifik di Lembaga Perdamaian, US Institute of Peace. “Amerika mungkin sedikit melupakan Kepulauan Pasifik selama delapan dekade terakhir, namun Kepulauan Pasifik tidak melupakan Amerika,” ujarnya. “Masih banyak sisa-sia niat baik Amerika sejak Perang Dunia Kedua.” Mungkin untuk menggambarkan hubungan yang erat dan kerap bersifat pribadi ini, para pemimpin negara-negara Kepulauan Pasifik tersebut singgah di beberapa tempat di AS sebelum datang ke Gedung Putih. Mereka menumpang kereta khusus dari New York – di mana banyak pemimpin ini menghadiri Majelis Umum PBB – menuju Baltimore di Maryland, untuk menyaksikan tim football profesional Baltimore Ravens, rumah bagi beberapa pemain Polinesia terkemuka dan para pemain yang dinobatkan dalam Hall of Fame. Namun di bidang diplomatik, Washington menghadapi persaingan yang ketat. China baru-baru ini menandatangani perjanjian keamanan dengan Kepulauan Solomon – sebuah fakta yang diperparah dengan keputusan Perdana Menteri Manasseh Sogavare yang tidak menghadiri pertemuan di Gedung Putih pada hari Senin itu. Sogavare malah mengirim menteri luar negerinya. “Kepulauan Pasifik sendiri, setidaknya beberapa di antaranya, cukup pintar, sejujurnya, dalam mengadu domba antara China dan Washington, atau sekadar membela diri mereka sendiri setelah sekian lama tidak ada yang memperhatikan,” kata Bruce Jones, yang mempelajari wilayah tersebut di Brookings Institution. “Sekarang, banyak negara yang menaruh perhatian, dan banyak negara sudah bersiap untuk berinvestasi. Dan negara-negara ini menanganinya secara berbeda. Beberapa negara sudah benar-benar mengarah pada hubungan yang lebih dalam dengan China, seperti Kepulauan Solomon. Ada pula yang menggoda kedua belah pihak, seperti Vanuatu. Ada pula yang memperkuat hubungan dengan negara-negara Barat, seperti Fiji. Namun ini masih merupakan permainan yang terbuka, dan pulau-pulau tersebut memiliki banyak lembaga dan kapasitas untuk memanfaatkan situasi ini guna mendapatkan perhatian dan investasi yang lebih besar,” katanya. Pada hari Senin, Perdana Menteri Mark Brown dari Kepulauan Cook menekankan hubungan yang diinginkan negaranya dengan AS. “Kita memiliki kesempataan di sini sebagai Forum Kepulauan Pasifik, layaknya AS, berkeinginan untuk mengembangkan kemitraan demi kemakmuran,” ujar Brown. [my/rs]
Biden Tegaskan Komitmen AS Bantu Kepulauan Pasifik Atasi Perubahan Iklim
Presiden AS Joe Biden pada hari Senin (25/9) mengatakan kepada para pemimpin 18 negara anggota Forum Kepulauan Pasifik bahwa ia telah mendengar peringatan mereka tentang dampak perubahan iklim terhadap wilayah mereka. Biden menyatakan bahwa pemerintahannya berkomitmen membantu mereka mengatasi tantangan itu. Para pemimpin Kepulauan Pasifik berkumpul hari Senin untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi di Washington yang dilangsungkan selama dua hari. Banyak yang mengkritik negara-negara kaya karena tidak mengambil cukup tindakan untuk mengendalikan perubahan iklim, meski paling bertanggung jawab atas masalah tersebut. Negara-negara kaya juga dikritik karena meraup keuntungan dari pinjaman-pinjaman yang mereka berikan kepada negara-negara rentan untuk memitigasi dampak perubahan iklim. Di awal KTT, Biden mengatakan bahwa pemerintahnya meminta Kongres AS untuk menyetujui anggaran bantuan baru sebesar $200 juta (sekitar Rp3 triliun) untuk wilayah tersebut, termasuk pendanaan untuk membantu kepulauan itu bersiap menghadapi bencana iklim dan alam serta memperbaiki infrastruktur. “Saya ingin Anda tahu bahwa saya mendengar Anda, rakyat AS dan seluruh dunia mendengar Anda,” kata Biden kepada mereka. “Kami mendengar peringatan Anda tentang kenaikan permukaan laut dan bahwa hal itu menimbulkan ancaman eksistensial terhadap negara-negara Anda. Kami mendengar permintaan Anda akan jaminan bahwa Anda tidak akan pernah kehilangan status negara Anda maupun keanggotaan PBB akibat krisis iklim. Hari ini, Amerika Serikat memperjelas bahwa ini adalah sikap kami juga.” Sebagain bagian dari KTT, Amerika secara resmi membuka hubungan diplomatik dengan dua negara Pasifik Selatan, yaitu Kepulauan Cook dan Niue. Rencananya Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan mengikuti upacara penandatanganan peningkatan hubungan baru bersama Perdana Menteri Niue Dalton Tagelagi dan Perdana Menteri Kepulauan Cook Mark Brown. Brown menyambut baik peningkatan hubungan AS dengan Kepualauan Cook dan mengatakan bahwa kemitraan kepulauan Pasifik dengan AS dapat menjadi alat yang penting bagi wilayah itu untuk mewujudkan aspirasi mereka. Forum itu juga diikuti Australia, Micronesia, Fiji, French Polynesia, Kiribati, Nauru, Kaledonia Baru, Selandia Baru, Niue, Palau, Papua Nugini, Republik Kepulauan Marshall, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Tuvalu dan Vanuatu. [rd/jm]
China Desak AS untuk Tolak Pelepasan Air Limbah PLTN Fukushima
China, Jumat (22/9) meminta AS untuk berhenti “mendukung atau membiarkan” pelepasan air limbah nuklir dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima yang hancur di Jepang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning mengeluarkan pernyataan itu setelah duta besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel, menyebut larangan China terhadap impor produk-produk laut Jepang sebagai “pemaksaan ekonomi.” China telah menentang keras rencana pembuangan oleh Jepang itu dan segera memberlakukan larangan itu setelah pelepasan air limbah dimulai bulan lalu. China adalah tujuan terbesar untuk ekspor makanan laut Jepang, meskipun ini hanya sebagian kecil dari perdagangan secara keseluruhan, dan para eksportir Jepang terpukul keras oleh larangan tersebut. Setelah pengarahan harian, Mao juga memuji kehadiran PM Korea Selatan Han Duck-soo pada upacara pembukaan pesta olahraga Asian games di Hangzhou, kota di bagian selatan China, ketika Mao ditanya mengenai kemungkinan pertemuan Han dengan Presiden Xi Jinping pada hari Sabtu. Mao mengatakan kehadiran Han menunjukkan dukungan “Korea Selatan bagi China dalam menyelenggarakan pesta olahraga itu, serta sikap bersahabat Korea Selatan terhadap China dan pentingnya hubungan kedua negara.” Sementara mengenai jadwal perjalanan Han, Mao mengatakan, “kedua pihak berkomunikasi” tanpa merincinya lebih jauh. [uh/ab]
Gelombang Panas Awal Musim Semi Tingkatkan Risiko Kebakaran Hutan di Australia
Kondisi panas terik datang lebih awal di beberapa wilayah Australia, di mana peringatan bahaya akan kebakaran hutan telah dikeluarkan di Sydney, sementara para petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan api di wilayah Tasmania dan Queensland. Panas di bulan September tengah memanggang sejumlah wilayah di selatan dengan temperatur mencapai 18 derajat celsius di atas rata-rata. Suhu di belasan kota di wilayah tenggara negara itu telah memecahkan rekor suhu di bulan September yang telah bertahan lama. Cuaca panas pada musim semi telah meningkatkan risiko akan kebakaran hutan. Hampir 70 titik api berkobar di seluruh negara bagian New South Wales, di mana sebagian di antaranya berada di luar kendali. Peringatan bahaya kebakaran ekstrem dikeluarkan untuk Sydney dan sekitarnya pada Selasa (19/9). Kru tanggap darurat telah memadamkan api di pinggiran kota. Api mengancam rumah-rumah di dekat Kota Wedderburn, yang berjarak sekitar 80 kilometer arah barat daya dari pusat kota Sydney. Kebakaran tersebut dipicu oleh kombinasi suhu hangat, angin kencang, serta semak dan hutan yang kering. Jason Johnson, dari Dinas Pemadam Kebakaran Pedesaan New South Wales mengatakan kepada para wartawan bahwa kondisinya menantang bagi para kru. “Ini adalah hal yang sangat berbahaya yang kami lakukan, tidak hanya kebakaran, panas yang harus dihadapi oleh para petugas di lapangan, tapi juga kelelahan. Tentu saja, mereka semua adalah sukarelawan sehingga mereka mungkin baru pulang kerja dan benar-benar berniat ingin membantu memadamkan api.” Badan Meteorologi secara resmi menyatakan bahwa El Niño sedang terjadi di Australia. Pola cuaca itu terkait dengan kondisi panas dan kering yang dapat meningkatkan ancaman kebakaran hutan. Kebakaran selama apa yang dijuluki ‘Musim Panas Hitam’ pada tahun 2019-2020 lalu menghanguskan wilayah seluas Inggris Raya. Di Wallacia, yang berada di pinggiran barat Sydney, petugas pemadam kebakaran dan sebuha helikopter menghabiskan waktu untuk memadamkan api yang mendekat ke arah sejumlah properti pada Selasa. [lt/jm]